17

1.9K 242 34
                                    

Hah..Menyusahkan.. " gerutu yoongi lantas mengambil credit cardnya.

"berikan bill anak ini, bayarkan sekalian dengan punyaku" lantas yoongi menyerahkan credit cardnya pada bartender.

"Baik tuan"




















"Tuan..  Tuan yoongi sudah bertemu dengan tuan namjoon, saat ini ia sedang membawa namjoon kembali ke rumah keluarga park" jelas jimin sambil memegang credit card milik yoongi.

"Baiklah, misi hari ini selesai jimin.  Kerja bagus, akan ku transfer uangnya malam ini"

"Terimakasih tuan,"
Bipp

"Felix, terimakasih telah membantuku. Ini uang untukmu." ucap jimin lantas memberikan beberapa lembar uang pada rekan bartendernya dan kembali menyerahkan credit card yoongi.

"Santai saja jim,sesuai yang kau bilang. Aku sudah sampaikan semuanya pada tuan berjas itu"

"baiklah"































Namjoon terus saja meracau tidak jelas di samping yoongi yang sedang mengemudi. Yoongi terus saja mengeluh karena bau alkohol yang sangat menyengat. Yoongi sesaat berpikir akan membawa anak ini ke apartement nya,  tapi ia pikir orang tua anak ini harus tahu kelakuan anak badung di sampingnya ini.  Maka dengan yakin yoongi menuju perumahan di tengah kota sesuai alamat pada kartu siswa milik park namjoon, ya ia tahu nama itu setelah membaca kartu tanda siswa. Setelah sampai dirumah dengan gerbang hitam itu, Yoongi lantas menarik tubuh sempoyongan namjoon hingga ke depan pintu rumah. Sesaat yoongi memandang rumah besar berinterior modern itu, lantas menekan tombol tamu setelahnya

Bipp

"Permisi, apa benar ini rumah park namjoon?" ucapnya sambil melihat kamera kecil yang ada di depan pintu.

Tak berselang lama pintu terbuka menampilkan pemuda yang yoongi pikir beberapa tahun lebih tua dibanding anak yang dia bopong sekarang.

Kriet

"Astaga kau kemana sa-,yakk namjoon!!" histeris hoseok melihat adiknya bertumpu tubuh pada yoongi.

"Oh,kau kakaknya kah?-" tanya yoongi menyelidik.

"Adikmu sendirian mabuk di bar, aku rasa kesadarannya tergang..-"ucapan yoongi terputus saat namjoon menempelkan jari di bibir nya.

"Sssttt...Tuan muda. Jangan ikut...Hikk..ikut campur.-" ucap namjoon menghentikan ucapan yoongi lalu kembali mendorong pelan bahu yoongi.

Hoseok lantas menarik kerah namjoon kasar. Hoseok muak, sungguh. Melihat namjoon nya yang polos menjadi brutal seperti ini membuatnya ingin meluapkan emosinya.

"Kau hobie hyung..Hyung.. Papa marah padaku kan hyung..?-"

"Aku merokok hikk. Aku anak pungut sialan..Papa pasti menyesal..Hikk..aku anak sialan!!" racau namjoon sambil terus menerus memukul pada tubuh hoseok.

"Bicara apa kau park!!" gertak hoseok lantas menahan namjoon yang meluruh kan tubuhnya kelantai.

"Kalau begitu aku permisi,ini tas sekolah adik mu" jelas yoongi lantas menyerahkan tas yang sedari tadi tersampir dibahunya. Lantas tersenyum simpul dan mengundurkan diri dari hadapan hoseok.

"Apa yang kau lakukan,hah?!!" yoongi tetap berlalu meski ia mendengar anak yang ia antar mendapat amukan sang kakak.

"mobilku jadi kotor karena muntahannya..menyebalkan" gumam yoongi sambil membuka mobilnya.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang