18

2.2K 227 27
                                    

"Namjoon-ah, ayo sarapan" panggil hoseok sambil mengetuk kamar namjoon untuk kesekian kali nya.

Lalu dia mencoba membuka pintu, namun ternyata terkunci dari dalam. Sebelumnya ia merasa tenang pikirnya mungkin namjoon sedang bersiap, namun ia seakan membulatkan mata saat mengingat bahwa namjoon adalah manusia paling penuh kejutan. Setelah ia berusaha mengetuk pintu berkali-kali namun tak membuahkan hasil ia lantas beranjak turun ke bawah mencari kunci duplikat di nakas bawah.

"Apa yang kau cari sayang?" tanya nyonya park yang melewatinya

"Kunci eomma, kamar namjoon dikunci. Aku takut terjadi sesuatu.  Dimana kuncinya-ah..ini" hoseok berlalu begitu saja dari hadapan nyonya park








"Joonie.. Nak.. Buka pintunya" ucap nyonya park sekali lagi sebelum hoseok datang dan membawa kunci itu.

Berulang kali daun pintu itu berusaha dibuka namun tetap saja tak membuahkan hasil.  Sekalipun namjoon tidur, jika tak terjadi apapun seorang namjoon pasti akan terbangun mendengar kegaduhan karena ia termasuk anak yang cukup sensitif akan suara bising.

"Eomma sebentar, biar aku buka dengan kunci ini" hoseok bergerak cepat dan nyonya park pun memberi hoseok ruang.

Kriet

"Namjoon kau dimana..?" teriak hoseok saat memasuki kamar sang adik

Kamar namjoon begitu lengang,tak seperti biasanya yang selalu berantakan disana sini, kamarnya kali ini begitu rapi dan sepi. Bahkan tatanan bedcover nya pun tak berubah seperti yang sudah dirapikan ahjumma siang kemarin,seperti tak ditempati sebelumnya.  Hoseok dan nyonya park pun mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan berakhir pada suara shower dari kamar mandi.  Hoseok dan nyonya park lega saat mendengarnya, pikirnya mungkin anaknya sedang mandi.  Saat nyonya park hendak beranjak keluar, teriakan sang anak kedua mengalihkan perhatiannya.

Hoseok penasaran saja kenapa anak ini tak menjawab panggilannya, padahal jika dipikir-pikir suara ketukan dari pintu kamar namjoon pasti juga terdengar hinga kamar mandi.  Hoseok melangkahkan kaki ke kamar mandi dan terheran saat melihat tirai kamar mandi sedikit terbuka. Dia pun memajukan posisinya mendekati kamar mandi, dan terkejut saat melihat sang adik sudah terduduk lemas di bawah shower, dengan pakaian seragam yang masih lengkap pula.

"Namjoon!" hoseok lantas mendekat dan menangkup wajah namjoon yang pucat pasi.

"Namjoon kau dengar hyung?! Namjoon!" teriak hoseok sambil menepuk pipi namjoon yang sedikit membiru bekas pukulan hoseok semalam.

"Chuwo.." gumam namjoon lirih.

Namjoon sendiri sudah hampir tak sadarkan diri, bibirnya hanya menggigil dan menggumamkan hal yang tak begitu jelas.

"Hoseokie ada ap-astaga joonie!"

"Eomma tolong siapkan air hangat dan selimut,aku rasa namjoon sangat kedinginan" jelas hoseok lalu ia berusaha mengangkat tubuh basah sang adik menuju sofa di kamar namjoon.

"Astaga joon-ah,apa yang sebenarnya terjadi pada mu?" gumam hoseok saat menurunkan sang adik ke tempat sofa.  Ia bergerak membuka seragam sekolah yang masih melekat di tubuh namjoon. 












Taehyung masih setia menggenggam perempuan ringkih dihadapannya.  Sang ibu lagi-lagi mengalami kekerasan fisik dari ayahnya, dan itu berawal dari obsesi gila ayahnya untuk menguasai harta ayah yoongi. Taehyung sadar betul jika ia tak bisa memaksakan keberadaannya di sisi yoongi, yoongi memang telah menganggapnya adik, namun tetap saja dalam hati kecil yoongi pasti lebih menyayangi 'joonie' nya itu.

"Tae-tae" panggil sang ibu lirih.

"hmm.. Ibu butuh sesuatu?" tanya taehyung sambil mengusap rambut sang ibu.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang