Kehidupan

3.4K 320 6
                                    

Beberapa jam sebelumnya

"Selamat siang nyonya,  saya kepala asrama St. Joseph foundation" jawabnya dengan panik saat telfonnya tersambung ke seberang sana.

"Ah yaa.  Ada yang bisa saya bantu kepala asrama? " Jawabnya dengan sedikit menyernit dahi mendengar nada bicara lawan telfonnya.
Ia tau dengan siapa ia berbicara,  kepala asrama yayasan tempat namjoon menghabiskan liburan musim panas.

"Begini nyonya...... "
Kepala asrama menghela nafas sejenak.
"Namjoon sakit, sejak pagi hari ia mengeluh dadanya sakit.  Saya ingin mengabari nyonya bahwa namjoon kami larikan ke rumah sakit karena mendadak ia pingsan. " Jawabnya dengan hati-hati.

Gelas  yang dibawa nyonya kim yoora mendarat dengan sempurna dilantai. Ia shock mendengar kabar yang bahkan tak pernah ia bayangkan.  Putranya sehat bahkan rutin melakukan check up setiap bulannya pada dokter pribadi keluarganya

"..... nyonya??"
Tanya kepala asrama dengan hati-hati pada lawan bicaranya, setelah ia mendengar suara pecahan benda dari seberang sana.
"apa kau masih disana?? "

"... Joonnie...  Joonnie..."
Ucapnya tergagap. Ia bahkan tidak sanggup untuk mengatakan apapun selain isak tangis yang terus ia redam.

"Nyonya tenanglah, sekarang putra anda sedang ditangani.  Datanglah ke Parentlife hospital.  Kami menunggu kedatangan nyony..."
Mendadak telfon terputus.
Kepala asrama yakin bahwa nyonya kim langsung menuju ke rumah sakit.
Kemudian ia berbalik dan kembali masuk ke ruangan Namjoon.

"Cepat sembuh sayang,Suster kepala menyayangimu" Kecupan singkat dari kepala yayasan mendarat di dahi Namjoon yang masih tertidur dalam pengaruh bius.



Setengah jam kemudian

Cklek..
Derit pintu terdengar dari dalam ruang.
Dr. Park Jinna dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut keluar

"Suster tolong letakkan hasil pemeriksaan pasien di meja saya" Pintanya pada salah satu suster yang mendampinginya.

Setelahnya ia mendekat ke arah Nyonya Kim, teman sekaligus nyonya dari keluarga yang mempercayakan nya sebagai seorang dokter pribadi.

"Yoora..." Ia menunggu respon sang wali pasien sekaligus temannya tersebut.

Nyonya Kim yang sedari tadi duduk gelisah sambil menelungkupkan tangan di wajahnya terkesiap mendengar seseorang memanggilnya.

"Ada apa?"
"Apa semuanya baik-baik saja?"
Tanya nya dengan begitu gelisah.  Ia takut hal-hal yang tak diduga akan keluar dari pernyataan temannya tersebut.

"Ikutlah keruanganku,  aku akan menjelaskan semuanya" Jawabnya dengan halus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nyonya Kim keluar ruangan dengan langkah gontai sambil menggenggam surat dengan kop rumah sakit.  Surat yang menjadi penyebab utama hancurnya hati seorang ibu yang begitu menyayangi putra-putra nya.





'Kuharap ini mimpi, Tuhan'
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Don't forget
Please like, comment and subscribe if you like this story

Saranghae 🐨

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang