"Gi suster. Hh.. HHh...Gi.....GI HYUUNG!!! " Seketika Namjoon terbangun dari tidurnya. Sontak saja pergerakan mendadak itu membuat suster Ana ikut terbangun.
"Hiks.. Hiks.. Gi hyung"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini, anak manis berdimple itu sedang berlutut di dalam gereja. Tangan nya bersatu mengatupkan lima jarinya serta kepalanya yang tertunduk. Sesekali terdengar sayup tangisan dari anak tersebut..
Suster Ana menemani namjoon di bangku panjang gereja. Sesekali memejamkan mata mengamini setiap doa yang terdengar di sela tangis namjoon. Suster Ana tahu benar bahwa anak yang ia temani tersebut begitu terpuruk. Namun,Suster Ana sengaja membiarkan namjoon tetap berdoa agar namjoon bisa merasa lebih tenang.Setelahnya suster Ana memejamkan mata kembali mendengarkan doa pujian Namjoon. Namun, tak berselang lama suster Ana terheran karena suara Namjoon tak lagi terdengar. Dengan cepat ia membuka mata, setelahnya ia menemukan namjoon tergeletak di samping altar dengan nafas memburu.
Suster Ana tidak berhenti berjalan kesana-kemari.Sejak ia menemukan namjoon terkapar disisi altar, ia bersama suster lain langsung membawa nya kerumah sakit. Dan beruntungnya, dr.Park lah yang sekarang menangani namjoon.Meskipun begitu, kamar ugd belum juga terbuka sehingga kelegaan pun belum tercipta dari suster Ana.
Sesaat kemudian, pintu UGD terbuka dan dr.Park keluar dari ruangan tersebut di iringi oleh suara derit suara brankar yang di tempati oleh namjoon yang didorong keluar ruangan oleh para perawat. Setelahnya, dr.Park beranjak berjalan menuju Suster kepala dan Suster Ana yang menunggu namjoon di luar ruangan.
"Dokter, bagaimana.. bagaimana keadaan Joonie?" Suster Ana dengan menggebu menanyakan keadaan anak asuhnya. Sedangkan dr. Park lantas tersenyum melihat reaksi Suster Ana,ia juga mengalihkan pandangan pada Suster Kepala dan tersenyum setelahnya.
Puk.. Puk...
dr. Park menepuk ringan bahu Suster Ana"Tenang saja suster, semuanya baik-baik saja. Joonie hanya kelelahan dan sedikit tertekan,sehingga menyebabkan kondisinya menurun. Ia sudah mendapatkan penanganan dan kondisinya sudah stabil. Sekarang kita hanya tinggal menunggu joonie siuman". Suster Ana menghembuskan nafas lega mendengar penjelasan dr.Park.
"Ah iya suster kepala, bolehkah saya meminta waktu sebentar.Ada yang ingin saya bicarakan.Bisa kah suster?" dr.Park mengalihkan pandangannya pada suster kepala, kemudian dibalas oleh anggukan oleh suster kepala.
Ditempat lain
Tuan Kim tertunduk lesu di samping tempat tidur Yoongi. Tangannya dengan reflek terus mengusap punggung tangan anaknya yang terbebas dari infus,sesekali ia angkat tangan yoongi lalu ia cium tangan tersebut berulang. Sorot matanya menunjukkan penyesalan dan duka mendalam.
Bagi Tuan Kim kejadian ini bersumber dari Namjoon. Pikirannya pun melayang,mengingat kembali betapa sulitnya sang istri melahirkan anak kedua nya tersebut. Ia ingat betul setelah melahirkan namjoon istrinya tidak sadarkan diri bahkan masuk ke ICU karena terjadi pendarahan hebat. Ia ingat betul, istri nya yang memaksa untuk melahirkan normal sedangkan keadaannya pun tidak memungkinkan.Kemudian ingatannya pun melayang saat ia mendapat kabar tentang kecelakaan istrinya, tentang bagaimana tangis histeris anak sulungnya. Ia yang begitu kalut bahkan tidak mengingat bahwa anaknya dalam kondisi kurang baik,sehingga menyebabkan yoongi tumbang di depan ruang icu rumah sakit. Ia ingat betul bagaimana anak sulungnya menggumamkan nama ibu serta adiknya,menangis dalam tidurnya. Ia merasa menjadi laki-laki gagal saat itu.
Setelahnya, lamunannya terbuyarkan karena gerakan mendadak dari tangan yang ia genggam. Tuan Kim memandang ke arah yoongi dan melihat anaknya membuka mata perlahan.
Dunia nya runtuh, anaknya tidak mengenali ia sebagai ayahnya. Bahkan yoongi tak mengingat dirinya sendiri. Tuan Kim hancur,luka di hatinya semakin menganga lebar menambah dalam dendam pada putra bungsu nya.
Bahkan ia berjanji setelah Yoongi pulih ia tidak akan memberi akses yoongi untuk bertemu adiknya tersebut. Baginya, tidak ada ampun bagi orang yang telah merenggut kebahagiaannya."Jadi bagaimana suster, apakah saya diizinkan untuk mengambil hak asuh namjoon?"
"Namjoon sudah saya anggap sebagai putra saya sendiri dan suster bisa lihat bagaimana putra-putra ku begitu menyayangi namjoon" dr.Park dan suster kepala mengalihkan pandangan kepada tiga anak laki-laki yang berada di sisi kiri dan kanan tempat tidur namjoon.Tbc
Halooo.....
Balik lagi sama veve disini..
Gimana kaka readers berasa geregetan ga sama cerita ini.
Jangan lupa comment dan tekan bintang di kiri bawah yaa..Oh ya, boleh banget yang mau kasih masukan. Aku tahu tulisanku masih butuh banyak saran dan kritik.
So,kutunggu comment,and like nya yaa 💜💜💜Ah ya, sebentar lagi veve punya cerita baru di sebelah.Masih tentang Namjoon dan Yoongi pastinya. Jangan lupa dibaca dan di disimpan juga ya kaka readers semua..
Kecup sayang dari veve untuk semua nya😘😘😘
Saranghae💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionTuduhan yang tidak mendasar sejak 10 tahun lalu menjadi titik balik kehidupannya. Hanya satu harapan hidupnya, sang kakak. Namun, Tuhan menarik ulur takdirnya. Menciptakan lika-liku hidup. Hingga akhirnya dia menyerah, sang penuduh datang denga...