Skip
One week later~
(Malam hari)
Nyonya Kim memasukkan surat hasil kesehatan Namjoon di tumpukan berkas penting miliknya. Lalu ia beranjak tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suara sunyi menyelimuti mansion milik Tuan Kim.
Dahan dan ranting saling beradu bersamaan dengan datangnya angin semilir menyejukkan suasana mansion pagi ini.Tapi tidak dengan hati seorang ibu dalam mansion tersebut, pikirannya melayang jauh entah kemana tak sesuai dengan suasana damai yang khas di pagi hari.
Pusat pikirannya hanya satu, sang bungsu.Entah sejak meninggalkan sang bungsu di asrama, Nyonya Kim tak pernah seceria dulu. Bahkan Tuan Kim menyadari perubahan istrinya dan hanya beranggapan bahwa perubahan sikap sang istri karena merindukan sang bungsu.
Tapi Tuan Kim tak pernah tahu kebenarannya.Tiba-tiba suara getar smartphone mengusik pikiran jauh dari tersebut.
.....drrrrtt... drrrrtt....
...drrrrt... drrrrrtt....
Untuk kesekian kalinya getar smartphone terdengar.
Dengan sedikit tersentak Nyonya Kim mengangkat telfon tersebut."..Maaf dengan siapa?? " Nyonya Kim sedikit menyerngit saat ada no baru yang menelfon nya sepagi ini.
Dilihatnya sang suami juga telah beranjak dari tempat tidur untuk melakukan segala rutinitas sebelum berangkat ke kantor. Dan hal itu sempat mengalihkan fokusnya pada telfon tersebut.
".. Apa saya bicara dengan Nyonya Kim? " jawabnya dengan sedikit terengah..
"Ah.. Ya. Ini dengan saya sendiri. Maaf ini dengan siapa?? " untuk kedua kali nya Nyonya Kim mengulang perkataannya.
Terdengar dari jauh suara saling sahut satu sama lain.
".. Ya letakkan disitu, sekarang ambilkan obat penurun panas yang telah aku letakkan di kotak p3k. Ambil warna merah... " "Ah ya ya sebentar suster... " Suara saling sahut kembali terdengar walau tidak jelas.
Nyonya Kim semakin heran. Apakah ada yang mau mengerjainya di pagi hari. Yang benar saja!
".. Ah maafkan saya nyonya sedikit mengabaikanmu, saya suster Ana, suster yang bertugas untuk menjaga anak-anak di St. Joseph" sedikit mengambil nafas dan melanjutkan perkataannya.
"maafkan saya sebelumnya, saya hanya ingin memberi tahu bahwa Namjoonie demam dan terus mengigau mencari nyonya. Aku harap nyonya bisa datang kemari. Karena demamnya belum juga turun"
Ucapnya sedikit memelan.Sontak saja kabar tersebut menjadi jawaban atas kekalutan seorang ibu. Seperti terkait satu sama lain, saat satu sakit maka yang lain merasakan. Tanpa menjawab perkataan lawan telfonnya tersebut. Nyonya kim bergegas menarik tas kecil dan memasukkan smartphone nya. Dengan tergesa lalu berlari keluar kamar hingga menabrak sang suami.
"Heii.. Yeobo? Apa yang terjadi? Mengapa kau tergesa-gesa seperti ini?" tanya Tuan Kim dengan menyerngitkan sedikit alis nya.
"Namjoonie.. Nam.. " jawabnya terbata dengan berurai air mata. Ia kalut. Ia takut kejadian minggu lalu terulang kembali.
" Heii ada apa? Ada apa dengan Namjoonie??" potongnya pada perkataan sang istri dengan sedikit panik."Aku harus ke St. Joseph sekarang. Nam.. Namjoonie" nyonya kim berjalan dengan tergesa mengabaikan sang suami dan menyerukan nama sang supir pribadi..
Lagi lagi tuan kim berusaha menarik tangan sang istri.
"Heii sayang. Tenanglah. Aku akan menemanimu ke sana. Aku juga meridukan si bungsu" jelas tuan kim dengan menggenggam tangan sang istri.Namun lagi-lagi hanya penolakan yang di dapat tuan kim
"Jagalah Yoongi, aku menyayangimu"
.
.
.
.
.
.
.
"Ah iya bos ada mobil keluar dari mansion itu? Jadi misi bisa dilaksanakan?
...........
"Baiklah bos, anda akan segera mendengar kabar baik"Tbc
Haiii balik lagi sama author...
Gimana ceritanya?
Masih pada penasaran?
Atau justru membosankan?
Please like, comment and subscribe if u like this story...Saranghae. 💜
![](https://img.wattpad.com/cover/163482379-288-k425217.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionTuduhan yang tidak mendasar sejak 10 tahun lalu menjadi titik balik kehidupannya. Hanya satu harapan hidupnya, sang kakak. Namun, Tuhan menarik ulur takdirnya. Menciptakan lika-liku hidup. Hingga akhirnya dia menyerah, sang penuduh datang denga...