29

1.6K 255 18
                                    

Sesuai janjiku, aku double kalau bisa tembus 80 like
























"Jangan percaya padanya,taehyung!!-" sentak jimin pada taehyung.

"Tapi ini sungguhan jim, yoongi hyung bahkan menangis tersedu di pelukan namjoon.  Kau tahu yoongi adalah orang yang paling sulit menangis, itu tandanya-"

"Yoongi itu iblis tae--kau tidak tahu rencana besar apa yang ada di balik tangis murahan yoongi itu-"

"Maka beri tahu aku supaya aku tahu jimin! Bagaimana aku bisa tahu jika kau saja tak memberikanku titik terang akan kenyataan yang terjadi-" lirih taehyung karena ia tak mengetahui apapun.

"Aku akan buka, dan kita akan berusaha mengembalikan namjoon pada keluarga angkatnya" taehyung mengangguk yakin, ia berharap yang terbaik bagi namjoon.
























Park dong gun memandang ketiga putranya yang bermuram durja di ruang tunggu.  Tak ada raut wajah senang atau antusias, padahal ini adalah hari yang ditunggu sejak dulu.

Your attention please, passengers of America Airland on flight number AA 187 to San Fransisco  please boarding from door A12, Thank you.

"Ayo segera,-" tuan park memerhatikan ketiga anggota keluarganya yang sudah membawa beberapa peralatan.

"Jungkook-ah" jungkook mengangkat kepalanya dan menatap ayahnya sendu.

Jungkook menangkup wajahnya dan menunduk dalam membuat ayah dan ibunya panik.

"Hyung bilang ingin pergi ke kampus seokjin hyung--aku mau namjoon hyung-" hoseok memutar langkah dan menangkup pipi adik terkecilnya.

"Kookie-ya,-"

"Ada aku, jangan mencari orang yang sudah menyiakan usaha kita, ini hanya liburan kau, aku dan seokjin hyung. Jadi tidak perlu menangis-" hoseok membawa sang adik kepelukan.

Sedang anggota keluarga yang lain hanya mampu menghembuskan nafas pasrah, mereka tahu sebesar apa rasa kecewa hoseok pada namjoon. Jadi tak ada yang bisa mereka lakukan selain membiarkan hoseok mengeluarkan segala kesedihannya. Ini yang terbaik, ini perpisahan yang terbaik untuk mereka. Dong gun berjanji akan mengembalikan keceriaan ketiga putranya dan tetap bertanggung jawab mencari donor jantung yang sesuai untuk namjoon.






















Namjoon yang sedang menyirami halaman terkejut ketika seprotan airnya tak mengeluarkan air lagi, ia lantas mengalihkan pandangan dan menemukan yoongi tersenyum padanya.

"Kau sedang sibuk tidak?-" namjoon menggeleng lantas meletakkan alat berkebunnya di sisi halaman.

"ada apa hyung?-"

"Aku sedang ingin makan ramen di kedai langgananku, kau ingin ikut?-" namjoon menatap kakaknya hendak menggeleng sebelum yoongi meyakinkannya.

"Tenang saja, appa sudah mengijinkamu pergi..ayo segera.  Kedai itu cukup padat di jam sekarang-"



.






















Seokjin sudah memakai jas kebanggaannya, menatap pantulan tubuh nya dari balik kaca. Ia tersenyum kala adiknya secara bergantian mengucapkan selamat, namun ada yang tetap kurang. Seseorang yang sejak dulu menjadi tujuan utamanya menjadi dokter justru tidak ada disini. Entah bagaimana perasaan nya saat ini, entah mengapa ia begitu mengkhawatirkan namjoon, semoga ini bukan sesuatu hal yang buruk.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang