4

2.5K 270 29
                                    

"gi hyuung... "
"ayo kejar aku... "

Anak bertubuh gempal itu semakin kencang memacu sepatu rodanya.  Sedangkan yang lebih tua mengejarnya dengan berlari memutari halaman rumah yang luas.












"enghh.. " yoongi yang sedang terlelap terbangun saat ayahnya membuka gorden kamarnya.

"Pagi anak appa, bangun sayang. Hari sudah siang-" ucap tuan kim sambil mengusap surai lembut anaknya.

"Hmm" jawab yoongi setelah merasakan usapan lembut ayahnya.

Setelahnya yoongi beranjak bangun melawan tarikan gravitasi kasur yang begitu menggodanya.

"Baiklah, appa tunggu dibawah.Kita akan sarapan sekarang,-"

"Lekas cuci muka dan bersihkan dirimu, appa tunggu dibawah"

Lalu tanpa menunggu jawaban sang anak, tuan kim lantas beranjak dari tempat tidur sang anak dan bergegas keluar.

Yoongi segera beranjak ke kamar mandi. Saat ia menatap presensinya di cermin,entah mengapa ia teringat mimpi nya semalam. Siapa dia, siapa anak kecil yang memanggilnya hyung itu. "Gi hyung" secara reflek ia menggumamkan kata-kata di mimpi sambil mengusap pipinya sendiri.Jika diingat-ingat itu bukan lah taehyung.  Yoongi pikir mungkin itu teman sekolahnya dulu, mungkin saja.Ia tidak mau terlalu memusingkan hal itu.

Setelah berkutat di kamar mandi, ia lantas menuruni tangga rumahnya, menatap punggung ayahnya dari atas.  Entah mengapa yoongi seperti asing pada ayahnya, padahal jelas ayahnya lah yang selama ini merawatnya.  Yoongi sendiri merasa tidak mengerti pada perasaannya, Ia merasa seperti ada sekat tak kasat mata antara ia dan sang ayah.  Ia sendiri menjadi penasaran, seperti apa dia di masa lalu.

"Ah yoongi,  kau sudah selesai nak?" tanya tuan kim dengan hangat.

Entah mengapa tuan kim merasa yoongi seperti menjaga jarak padanya.

" iya appa" ucapnya pelan, setelahnya yoongi lekas duduk di hadapan sang ayah.

"Oh ya nak,untuk sementara kau belajar dirumah dahulu ya,-"

"appa akan ke seoul untuk mengurus surat-surat kepindahan kita termasuk pendaftaranmu ke sekolah baru"

Sedangkan yoongi yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala pertanda patuh.

"Oh ya, saat kau dirumah nanti akan ada ahjumma dan paman supir yang menemani mu.-"

"Jadi jika kau rindu taehyung, kau boleh kerumahnya. Tapi ingat pesan paman baekhyun,  hubungi paman dulu sebelum berkunjung"

Setelah mengatakan pesannya,  tuan kim dan yoongi lekas menyelesaikan acara makannya dengan tenang.


"Hati-hati di rumah nak, appa akan ke seoul sebentar. appa berangkat dahulu-"

"Nanti appa kabari jika appa tidak bisa pulang malam ini."

"Jangan lupa,  nomor telpon orang penting sudah appa tulis di buku memo di atas meja.-"

"nomor telpon paman juga sudah disana, jadi jangan sungkan menelfon,okay?" pesan tuan kim bertubi-tubi pada yoongi sambil bergegas memasuki mobilnya.

"Ya appa, hati-hati" Ucap yoongi saat ayahnya memasuki mobil.

"Ah ya,  kesini sebentar. " lambai tangan tuan kim pada anaknya.

"Iya appa?  Kenapa? " tanya yoongi sambil mendekat ke jendela mobil sang ayah.

Setelahnya tuan kim mengecup lama dahi anaknya,menyalurkan segala afeksi. Entah mengapa saat mengecup dahi yoongi terbesit wajah polos anak bungsunya.Sehingga tanpa sadar ia menitikan air mata.










Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang