"Jangan berlari terlalu.. Hah..kencang jim,-"
"Hah.. .Kita aman.." ucapnya setelah itu ia terduduk karena kelelahan.
"Kau tidak apa hyung?" tanya jimin saat melihat namjoon terduduk di pinggir rel.
"Ah.. Tidak apa-apa. Hanya sedikit tidak nyaman"
"Jadi, masih mau berkunjung ke rumahku hyung?"
"Tentu, tapi kenapa kita kesini?"
"Ayo hyung, tinggal beberapa gerbong lagi"
"Hah? Aah.. Iya" jawabnya tersentak saat jimin mengajaknya kembali berlari.
Sejujurnya dadanya tidak begitu nyaman, kalian tahu kan apa penyebabnya. Tetapi namjoon tidak ingin mengatakan itu pada jimin, pikirnya kapan lagi aku akan diperlakukan seperti orang normal pada umumnya. Namjoon yakin, jika salah satu keluarganya melihat namjoon telah berpeluh hingga seragamnya hampir basah semua, pasti namjoon sudah digiring pulang bahkan yang lebih memalukan lagi pasti ia digendong di depan teman-temannya. Hah, mengingat kejadian beberapa tahun lalu memang begitu memalukan.
"Kita sampai hyung" lamunan nya terbuyar saat ia sampai di depan salah satu gerbong tak terpakai.
Lantas setelahnya jimin membuka pintu gerbong tersebut dan bergegas masuk.
"Kau tak ingin masuk hyung?"
"lihat, udara dingin tapi bajumu penuh dengan keringat,-"
"Padahal kita berlari tak lebih dari satu kilometer. Kau ini aneh hyung"
"Aa..h ya..ya aku masuk" jawab namjoon gelagapan mendengar pernyataan jimin
Pikirnya, jangan sampai jimin tahu kelemahannya, karena ia ingin menjadi teman jimin yang normal bukan menjadi beban bagi jimin.
"Hoseokie, sudah jam 7 malam kenapa joonie belum pulang?" tanya seokjin sambil menunjukkan jam di dinding.
"Ah.. Benar juga hyung,-"
"Aku akan hubungi jack, pasti anak itu dirumah jack dan lupa pulang,-"
"Anak itu benar-benar" gerutu hoseok sambil mendial nomor jackson.
"Jangan terlalu overprotective pada namjoon, kau tau anak itu juga butuh kebebasan. Ia pasti juga ingin dengan teman-temannya."
"Tapi hyung, dulu saat ia bermain dengan teman-temannya yang terjadi justru....,-"
"Sebentar hyung teleponnya tersambung"
"Haloo jack, suruh joonie pulang sekarang. Katakan papa akan sampai rumah jam 8 nanti"
"....."
"tapi tadi dia bilang ingin kerja kelompok"
"...."
"Apa?!"
"...."
"Lalu ia dimana??" tanya hoseok dengan tidak santai, sedang seokjin dan jungkook hanya memandang heran.
"...."
"siapa itu?"
"..."
"Ya baiklah, kau ku andalka-"
"ah sudah jack, dia sudah pulang. Nanti biar ku tanya ia dari mana"
"...."
"Ya jack"
Sedang seluruh penghuni ruang makan menatap kedatangan tersangka yang tidak sadar diri itu. Oh ayolah, ia benar-benar memandang bodoh ke arah kakak dan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionTuduhan yang tidak mendasar sejak 10 tahun lalu menjadi titik balik kehidupannya. Hanya satu harapan hidupnya, sang kakak. Namun, Tuhan menarik ulur takdirnya. Menciptakan lika-liku hidup. Hingga akhirnya dia menyerah, sang penuduh datang denga...