Hoseok sedang memperhatikan adiknya yang sedang merajuk di depan ayah dan ibunya. Jika kalian mengira itu jungkook, itu salah.Karena dia adalah namjoon,anak itu dengan begitu kekanakannya merajuk karena tidak diizinkan pulang hari ini. Hoseok sendiri heran, nafas namjoon saja masih dibantu alat pernafasan namun adiknya itu tetap keras kepala mengajak pulang. Dan alasan yang digunakannya sungguh kekanakan,ia ingin pulang karena ada pelelangan Kaws limited edition incarannya. Ayah ibunya sampai tidak tahu bagaimana lagi menghadapi namjoon.
"Namjoonie papa dan eomma pulang menjemput jungkookie dulu ya" ucap nyonya park sambil mengusap kepala namjoon
"Hmm" balas namjoon sambil mengalihkan pandangan ke jendela luar.
"dasar anak nakal.. Kau ini sudah besar masih saja merajuk. Tunggu dua hari lagi, kalau kau sudah lebih baik papa janji akan meminta dr. Cha untuk memindahkan perawatanmu di rumah" ucap tuan park sambil mengacak rambut namjoon.
Namjoon yang diperlakukan itu justru menggeliat dan menghindar dari sentuhan ayahnya. Bukankah dia sangat kekanakan sekali. Ayah dan ibu namjoon lantas meninggalkan namjoon dan menepuk bahu hoseok untuk mendekat kepada adiknya.
"Joonie..Heii" sapa hoseok saat telah mendekati tempat tidur namjoon.
"..."
"Astaga bahkan kau mendiamkanku juga, kekanakan sekali" cibir hoseok ketus.
"biar saja,pulang saja semuanya" balas namjoon tak kalah sengit.
"kau ini sensitif sekali seperti pantat bayi" sindir hoseok berikutnya
Setelahnya namjoon mengalihkan pandangan ke kakak keduanya itu lalu memandang garang kakaknya tersebut.Hoseok yang ditatap hanya tersenyum kikuk,salahnya memancing singa marah dan ia harus menanggung akibatnya.
"Hehehe jangan memandangku seperti itu,-"
Namjoon masih saja menatap kakaknya garang.
"Kau nanti suka padaku" celetuk hoseok untuk mencairkan suasana.
Dan setelahnya hoseok mendapat hadiah manis dari namjoon. Sebuah bantal rumah sakit melayang tepat di depan wajah hoseok
Bugg
"Aww.." hoseok berusaha mengimbangkan tubuhnya diatas bangku.
"haish..Kau ini bisa tidak sih tak usah pake kekerasan" omel hoseok di depan namjoon.
Sedangkan namjoon wajahnya sudah memerah menahan tawa.
"hahahahaha hyung" tertawa namjoon keras.
Jika saja adiknya tidak sakit, ia yakin sudah memiting leher namjoon sekarang.
"Teruskan saja tertawamu, biar saja nanti kuminta dr. Cha memberimu obat tidur lagi.
Kalau perlu yang banyak sekalian" gerutu hoseok masih dengan wajah kesal."yang benar hyung, apa kau tidak takut aku tidak bangun?" canda namjoon.
"tidak"
"masa?"
"pede sekali kau ini"
"yah harus,-"
"lagipula siapa pula yang minggu kemarin membopongku heboh sambil menangis sampai tak merasakan menginjak pecahan kaca" sindir namjoon masih dengan tertawa.
"Haishh" gerutu hoseok sambil menjitak lembut kepala namjoon.
Setelah hoseok izin untuk pulang sebentar karena ada deadline kampus yang harus dikerjakan. Namjoon yang sendirian di kamar memaksakan diri untuk keluar ruangan karena merasa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionTuduhan yang tidak mendasar sejak 10 tahun lalu menjadi titik balik kehidupannya. Hanya satu harapan hidupnya, sang kakak. Namun, Tuhan menarik ulur takdirnya. Menciptakan lika-liku hidup. Hingga akhirnya dia menyerah, sang penuduh datang denga...