31

1.9K 190 36
                                    

Namjoon menatap ke segala arah, terheran kala menyadari ia berada di kamar luas itu. Baru saja hendak beranjak, ia sadar jika lengannya terkait oleh infus. Lagi-lagi ia menghembuskan nafas, untuk kesekian kalinya ia berurusan dengan cairan mengerikan itu. Dan lagi, ia menyadari ia berbalut baju hangat yang sangat tebal.  Pikirannya melayang dengan ingatan terakhir nya sebelum jatuh pingsan, ia berada di makam sang ibu saat itu.

"Baguslah kau sudah bangun, aku tak perlu susah-susah menyirammu dengan air" baekhyun berujar sengit pada namjoon.

Namjoon sendiri memejamkan mata sesaat, tak bisakah Tuhan lekas mengambil nyawanya, terlalu muak ia berurusan dengan laki-laki tak punya hati ini.

"Kapan pencangkokannya dilaksanakan?" tanya namjoon datar,baekhyun lantas tertawa puas.

"Kau tak sabar sekali, apakah kau tak ingin mengucap selamat tinggal pada keluarga angkatmu? Atau setidaknya mengucapkan kata perpisahan untuk ayah dan kakak kandungmu" namjoon tertunduk dalam,

Namjoon merasa sangat takut dan bersalah atas keputusannya ini. Baekhyun sendiri senang karena berhasil membuat perasaan namjoon terombang ambing, dengan begini mudah saja mempengaruhi namjoon untuk mengikuti kemauannya.

"Persiapkan dirimu, dokter akan mengecek kesehatanmu sekarang" baekhyun bergegas pergi dan meninggalkan nya lagi sendirian.

Samar namjoon mendengar pembicaraan baekhyun dengan seseorang yang tak ia ketahui.

"Jangan terlalu tinggi saat memberi dosis, buat dia tertidur dulu"

Hanya itu yang ia dengar, lekas seorang dengan pakaian dokter masuk ke dalam ruangan itu.

"Tuan namjoon, saya dokter kang yang akan merawat anda" namjoon menatap waspada pada laki-laki yang tak terlihat seperti dokter itu.

Menyadari ada yang tak beres, namjoon mencoba beringsut dari tempat tidurnya.

"Mau apa kau?? Mau apa kau sebenarnya?!" dokter tersebut hanya tersenyum simpul sambil tetap mendekat pada namjoon yang beringsut.

Prangg

Tiang infus milik namjoon juga ikut ambruk ke sisi tempat tidur.

"Pergi!! Tuan baekhyun apa kau sudah gila?!!" histeris namjoon saat orang berperawakan tinggi itu terus mendekat dan mengeluarkan sebuah suntikan.

"Jangan mempersulit pekerjaan saya tuan, saya hanya memeriksa anda" cengkeraman keras diterima namjoon, dan sesaat kemudian semuanya kembali gelap.

Dokter gadungan yang ternyata adalah musuh dari kim namseok itu berhasil memukul tengkuk belakang namjoon hingga ia tak sadarkan diri.

"Kita akan pergi jalan-jalan tuan namjoon, bersiap-siaplah" tak lupa ia menyuntikkan cairan obat penenang agar namjoon lebih lama tertidur.

Dilepasnya jarum infus itu dengan kasar, ini sudah tidaj berguna. Toh sebentar laki-laki ini akan mati. Laki-laki itu kembali membawa namjoon keluar dari ruangan di villa yang mereka sewa dan meletakkannya di gudang bawah tanah. Setelahnya mereka lekas melakukan segala tujuan mereka.

"Jangan terlalu lama, aku tetap membutuhkan anak itu-" teriak baekhyun dari ruang atas.

"Baiklah kim namjoon, mari kita lihat. Apa yang bisa aku lakukan padamu"

Beberapa orang disana siap dengan rekamannya dan lelaki itu dengan kasar menarik rambut namjoon.

"Oh hai!! Tuan Kim,apa kabar?" cho sehyun tersenyum cerah ke arah kamera.

"Ku harap kau mengenaliku, kudengar putra sulungmu menukar adiknya dengan secarik saham milik pamannya ya??--

Video itu berhenti dimenit ketiga setelah terdengar suara tertawa yang keras.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang