Maap typo:))
_________________________________
Tok! Tok! Tok!"Vi!! Buka pintu nya!" Teriak Qaissa dari luar.
Ngga butuh waktu lama, pintu terbuka. Menampilkan seorang gadis yang tengah mengigit kentang goreng menatap Qaissa dengan tatapan malas.
"Lo pelit ya, makan ngga bagi-bagi" kata Qaissa berusaha mencairkan suasana.
"Bodo amat!" Niat nya, Via baru saja ingin menutup pintu kamar nya namun dengan cepat di hadang oleh Qaissa menggunakan tangan gadis itu.
"Tunggu kek, gue masuk ya..." tanpa menunggu persetujuan dari Via, gadis itu masuk ke dalam kamar yang sekarang kondisi nya penuh makanan.
Bagaimana tidak, di dalam kamar Via ada sebungkus nugget, satu kotak kentang goreng, satu kotak sosis pedas dan dua susu kotak. Makanan itu ialah makanan yang biasa di makan sebagai makanan sampingan oleh mereka berdua, tapi Via memakan nya sendiri untuk saat ini.
"Ngga takut bengkak lo? Gila aja, ini kan makanan cemilan kita!" Ucap Qaissa yang kini memandang Via heran.
"Suka-suka gue, pokoknya ngga minta bagi-bagi ya, Qai! Gue masih ngambek sama lo, soal tadi" kata Via dengan ekspresi yang di buat-buat ngambek.
"Serah lo ya, Vi. Kunci nya sih... lo jangan bocorin ke orang-orang, ribet ntar urusan nya kalo orang-orang tau" suruh Qaissa.
"Bodo ah, gue mau bongkar kok. Wle..."
"Lo bongkar, gue bongkar juga kalo lo suka sama Zaell. Lo suka Zaell kan?" Tanya Qaissa.
Seketika, mata Via membulat tuga ratus enam puluh derajat. "Ngga! Ngaco lo! Kalo gue suka sama dia, udah dari kemaren gue kejer" jelas nya.
"Yakin nih ngga? Mungkin yang kemaren-kemaren itu trik lo kejar dia, ya dengan cara kek gitu. Nyari ribut sama tuh es kutub" sahut Qaissa yang sengaja membuat Via agar jujur dengan perasaan nya.
"Bodo amat ya, Qai. Makin lo giniin, makin ngambek gue ya! Makin gue bongkar juga loh itu hubungan lo" ancam Via.
Tubuh Qaissa otomatis menegang. Bukan nya takut jika di umbar, tapi dia tidak suka jika nantinya akan menjadi bulan-bulanan nya fans Zaxell.
"Ngga mau kan lo? Jadi... mending lo buatin gue bekal deh. Gue hari ini ada pemotretan dan gue juga harus masuk dance, ya hitung-hitung sebagai permintaan maaf"
Kalau sudah seperti ini, yang enak di Via tentu nya. Masakan Qaissa jelas sudah rasanya, selalu enak. Jadi tidak jarang jika Via menyuruh gadis itu untuk membuatkan bekal untuk nya, berhubung Via juga type gadis yang jarang makan makanan di restaurant karena makanan nya cenderung tidak pas di lidah dan juga diakibatkan tenggorokan nya yang sensitif dengan makanan yang di taruh banyak penyedap.
"Iya-iya... gue masakin deh! Tapi jangan bocor ya? Awas lo kalo bocor! Ngga mau lagi gue masakin buat bekal!!" Pekik Qaissa kesal.
"Sip, bos!"
Setelah itu, Qaissa keluar dari kamar Via. Gadis itu pun lanjut memakan makanan cemilan nya yang belum sempat di habiskan tadi.
Di sisi lain, seorang cowok tengah duduk di bangku teras belakang rumah nya. Cowok itu duduk dengan tenang sambil melihat kearah air kolam yang juga sedang tenang, tiba-tiba cowok itu tersenyum namun tipis, sangat tipis. Sampai senyum itu tidak terbentuk lagi karena ada seseorang yang membuat nya terkejut.
"Woi! Sendirian aja, jomblo yaa!! Eh, emang jomblo" ejek Zaxell yang di sertai dengan kekehan.
Tentu nya hal tersebut membuat Zaell gondok, "Ganggu!" Ujar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of a Badgirls [END]
Aléatoire[Follow dulu baru baca, terima kasih] Kisah tentang seorang gadis remaja yang harus melewati pahit nya kehidupan dan hubungan percintaan dengan sebuah senyuman yang tulus. -The Story of a Badgirls