[20] Via Tidur

1.8K 73 0
                                    

Ting! Tong! Ting! Tong!

"Iya bentaran!!"

Ceklek!

"Masuk!"

"Dari tadi kek" cibir Cakra yang menyelonong masuk ke dalam rumah.

"Bodo!"

Mereka semua si persilahkan duduk di ruang tengah, dimana ruang tersebut juga terpadat Via yang tengah tertidur pulas. Awal nya mereka tidak menyadari ada seorang gadis yang sedang tidur di dekat mereka.

"Mau masak apaan dah?" tanya Elin yang bingung mau masak apa.

"Pizza ala ala aja" tiba-tiba sebuah ide muncul di benak Qaissa dengan secepat kilat.

"Yang waktu itu pernah buat juga sama anak 'nightmaree'?"

Qaissa mengangguk, "Iya! Yang itu, gampang terus enak juga rasanya. Ketimbang harus beli Pizza kan? Mending buat sendiri"

"Yaudah, ayok!"

Mereka semua mulai membantu Qaissa untuk membuat Pizza ala ala mereka sendiri, Qaissa pun senang karena mereka mau mengikuti arahan nya. Tapi, ada dua orang yang tidak terlihat bersama mereka, yaitu Via dan Zaell. Kalau Via sedang tidur maka Zaell? Apa yang dilakukan oleh cowok itu di ruang tengah? Akhirnya Qaissa pergi ke ruang tengah untuk melihat mereka berdua, ia pikir ia akan melihat Zaell yang mengelus puncak kepala Via agar gadis itu nyenyak tidur nya namun ini tidak, Zaell justru terlihat sibuk dengan Hp nya dan bahkan sepertinya tidak tau ada Via di dekat nya.

"QAISSA!! INI TERUS DI APAIN LAGI WOI!?" teriak Elin dari arah dapur yang membuat Zaell reflek melihat kearah dapur dan otomatis keberadaan Qaissa diam diam pun terbongkar karena Zaell melihat sendiri Qaissa sedang berdiri menatap mereka.

"Ngapain?" tanya Zaell dengan satu alis di naikkan.

Pertanyaan Zaell sukses membuat Qaissa gelagapan, "Eh? I-itu.. Anu, si Via nya di selimutin elah.."

Kening Zaell berkerut, ia saja tidak melihat ada Via disana. "Mana?"

"Tuh!" kata Qaissa sambil menunjuk Via yang tertidur sambil memeluk kedua kaki nya.

Mata Zaell seketika membulat, namun wajah nya tetap datar. Di lihatnya Via sedang tertidur pulas dengan kedua tangan memeluk kaki nya persis seperti seorang bayi lucu. "Di ambilin kek selimut!"

Cowok itu menoleh kearah Qaissa, "Dimana?" tanya nya.

"Di kamar yang itu tuh--"

"Eh! Lo budeg apa gimana sih!? Ini tadi gue udah teriakin lo dari dapur kok lo cuekin anjir!!" kata Elin yang diikuti kata-kata kasar.

"Ya sabar elah!" jawab Qaissa ketus.

"Yaudah, ayok!!" Elin pun menarik tangan Qaissa yang membuat gadis itu harus ikut kemana Elin pergi. Namun sebelum itu, Qaissa sempat berkata 'ambil aja di kamar itu, maaf kalo beserak!' dan Zaell yang mengerti dengan ucapan Qaissa akhirnya beranjak untuk mengambil selimut di kamar tersebut. Setelah di ambil, di tutupi nya tubuh Via dengan selimut tersebut.

Setelah menunggu tiga puluh menit, akhirnya Pizza ala ala mereka sudah jadi. Walau tadi sempat ada sedikit cekcok antara Elin dan Nia, ya wajar mereka cekcok karena Nia juga dalam keadaan PMS jadilah Elin yang tidak mau kalah dan Nia yang emosi. Kini Pizza nya di letakkan diatas piring bercorak sangat bagus yang di letakkan diatas meja ruang Tv.

"Bangunin tuh!" suruh Elin sambil menunjuk Via yang masih saja tertidur dengan nyenyak.

Qaissa lah yang membangunkan Via, gadis itu berjalan menuju ke tempat dimana sahabat yang sudah ia anggap keluarga sendiri itu dengan terlelap. "Vi!! Bangun!!"

Tidak ada respon sama sekali.

"Via.. Bangun!" dengan sedikit guncangan di tubuh Via.

Lagi, tidak respon.

"WOI!! BANGUN ELAH!! KEK KEBO AJA LO!!" ya, mungkin kesabaran Qaissa sudah habis untuk membangunkan Via.

Via, gadis itu membuka mata nya lalu melihat kearah sekeliling nya. "Kok rame?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Udah, jangan banyak nanya! Cuci muka, terus makan!!"

"Hm"

Gadis itu naik ke lantai dua, dimana kamar nya berada. Semua orang melihat nya dari bawah dan hanya ada satu orang yang menatap nya begitu dalam dan tajam.

"Kita makan duluan aja!" suruh Qaissa. Akhirnya mereka semua makan dengan damai sampai akhirnya ada seorang gadis yang tiba-tiba mengambil satu potongan Pizza sambil duduk di sofa dengan tangan yang sebelah nya memainkan Handphone.

"Kek jailangkung aja lo!" semprot Cakra yang kaget dengan kedatangan Via secara tiba-tiba.

"Dia siapa sih?" tanya Via kepada teman-teman nya tanpa mengalihkan pandangan dari Handphone.

"Lah? Ngga kenal?"

"Ngga"

"Cakra woi!!"

"Murid baru apa gimana?"

"Murid lama, goblok!"

"Lah? Kok ngegas?"

"Duh, sabar gue ngomong sama gebetan nya si Zaell"

Plak!

"Mulut lo!" kata Zaell memperingatkan.

"Nyantuy kali bos" kata Cakra dengan cengiran bodoh nya.

"Serius deh! Dia siapa?" tanya Via sekali lagi, namun kali ini tatapan nya untuk Zaell.

"Cakrawalla Putra Mahendra, sahabat nya Zaell" kata Cakra memperkenalkan diri nya sendiri.

"Mahendra?"

Cakra mengangguk, "Iya!"

"Oh"

"Udah lah jangan ngomongin nama belakang keluarga, ngga ada seru-seru nya juga" kata Elin menengahi mereka.

Line

Akhtarei
Jd mlm ni?

Viaqyana
Lokasi?

Akhtarei
Tmpt lo

Viaqyana
Waiting me

Setelah itu, Via mematikan layar ponsel nya lalu menatap serius kearah Nia. "Ni, ikut gue!"

Nia sangat kaget karena tiba-tiba disuruh begitu tanpa maksud yang jelas, "Kemana? Ngapain?"

"Tempat biasa. Gue ada lawan" jawab Via singkat.

"Okey!"

"Gue pergi" pamit Via dengan teman-teman nya.

"Eh, ganti baju dulu Vi!! Yaampun itu anak, keluar rumah cuma pake kaos sama jeans doang, mana malem lagi" kata Qaissa yang diakhiri dengan gunakan kecil.

Di jalan, Via dan Nia satu mobil sehingga memudahkan mereka berdua untuk mengobrol. "Siapa lawan nya?" tanya Nia penasaran.

"Akhtar"

"Bukannya dia bukan anak malam ya?"

"Bodo amat!"

"Lo yakin dia nantang lo bukan karena mau sesuatu?"

"Liat aja nanti" jawab Via dengan smirk andalan nya.

TBC

Semoga suka:))

Kjexeonjk

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang