[17] Bunda

2K 71 0
                                    

"VIA!! TURUN MAKAN!!" Teriak Qaissa yang berada di lantai bawah sambil sedikit melirik kearah tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua.

Di tangga itu turun lah seorang gadis dengan celana jeans sepaha, dan juga kaos yang kebesaran. Gadis itu turun tangga namun sama sekali tidak memperhatikan tempat pijakan nya, gadis itu tetap menatap benda pipih di tangan nya.

"Kalo turun tangga jangan pegang handphone, Via!!" Tegur Qaissa dengan garang.

Via, gadis tu melirik sebentar kearah Qaissa lalu mematikan layar handphone nya setelah itu berjalan menuju meja makan. Di meja makan sudah ada Dreya, Atha, Zaell, Zaxell dan Qaissa. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, gadis itu membalikkan piring yang ada di depan nya lalu mengisi piring tersebut dengan kangkung tumis, menu kesukaan nya.

Dreya yang melihat itu hanya bisa mengerutkan kening nya, tak lama, gadis tu bertanya. "Vi, ngga pake nasi atau yang lain?" Mungkin dia heran, jelas.

"Ngga, kangkung yang pertama" jawab Via enteng sambil menyuapkan kangkung tersebut kedalam mulut nya.

"Pake nasi nya, Via..." suruh Qaissa yang mungkin sudah lelah menghadapi Via saat ini.

"Iya-iya, ish! Ribet lo mah!!" Pekik Via kesal.

Dirinya mengambil setengah sendok nasi putih kemudian meletakkannya di piring milik nya sendiri yang setengah nya sudah terisi oleh kangkung tumis. Setelah melakukan hal itu, Via mengambil handphone miliknya yang di letakkan dekat dari nya kemudian gadis itu sibuk dengan dunia nya, Hp-nya.

Suasana di ruang makan hening, sangking hening nya, hanya ada suara sendok yang beradu dengan garpu. Mereka semua memilih untuk menyantap makan siang nya dalam diam, lain hal nya dengan Qaissa. Gadis itu justru malah sibuk memperhatikan Via yag dari tadi tangan nya tidak berhenti menekan keyboard Hp-nya.

"Via!" Tegur Qaissa dengan nada rendah namun tajam.

Otomatis, gadis yang di panggil nama nya itu melirik ke arah Qaissa. Yang gadis itu lakukan hanya nyengir tidak jelas kemudian meletakkan handphone nya kembali. Gadis itu melanjutkan kegiatan makan nya, tanpa peduli orang-orang sedang menatap nya termasuk Zaell.

Drt...drt...drt...

Dengan cepat, Via mengambil handphone nya kembali. Bahkan tatapan tajam dari Qaissa saja tidak di pedulikan oleh gads itu.

"ANJIR ANJIR WOI ANJIR!!" Teriak Via heboh secara tiba-tiba setelah mendapat sebuah chat masuk dari Ifa, teman satu club dance dengan nya.

Ifaghena
Cpt dtg lo! Club dance kita bakalan ikut lomba

_________________________________

Kurang lebih seperti itulah chat mereka.

"Jangan gila, Vi..." kata Qaissa mengingatkan.

"Duh! Ini tuh ngga bisa ngga bahagia woi!!" Kata Via heboh.

"Kenapa, hm? Kenapa?" Tanya Qaissa sok kalem.

"Club dance gue bakal ikut lomba dan yang di pilih itu 'DGC'!!!!"

"Seriusan lo!? Lah, anjir anjir... kaget gue sumpah" kali ini yang heboh Qaissa.

"Udah ya. Drey! Lo ganti baju gih sonoh, pake baku si Qaissa aja" suruh Via.

"Kenapa bukan baju lo?" Tanya Zaxell heran.

"Baju gue modelan kayak gini semua njir!! Yakali gue kasih ke si Dreya, yang ada di cap ngga bak dia"

"Oke!"

"Udah lah! Drey, ganti baju cepetan!!" Suruh Via lagi. Dreya pun dengan cepat menaiki anak tangga, sebelum nya gadis itu sudah di beritahu oleh Qaissa dimana letak kamar Qaissa.

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang