[15] Kerumah Via

2K 78 2
                                    

Sekarang sudah istirahat, anak-anak di persilahkan untuk makan di kantin. Kali ini Zaell tidak ke ruang renang, cowok itu duduk bersama teman-teman nya di pojokan kantin.

"Za, tumben ngga ke kolam. Biasanya ngga pernah absen" tanya Ghani tiba-tiba di tengah kegiatan makan mereka.

Yang di tanya hanya mengangkat dua bahu nya, tanda ia tidak peduli.

"Bukan nya lo hari ini lomba renang ya? Sama si Via kan?" ini yang bertanya Dreya.

"Lo sih! Tadi pagi telat datang nya!" sahut Zuell yang tiba-tiba ngamuk.

"Emang ada apa?" tanya Dreya polos.

"Kan si Via ngga datang, karena semalam dia minum cokelat dirumah lo!" kata Zuell yang nada nya naik satu oktaf.

"HAH!?" tentu saja Dreya kaget pasal nya dia bisa di salahkan disini.

"Nyantai ih, lo ya!" pekik Zuell sambil mengelus-elus telinga nya.
"K-kok b-bisa? D-dia alergi cokelat?" tanya Dreya dengan nada gagap nya.

Sedangkan Zuell hanya mengangkat kedua bahu nya, cuek.

"Za, Za!! Kita harus jengukin dia pulang ini!" ajak Dreya.

Seketika semuanya melirik kearah gadis itu, dirinya yang di lirik seperti itu salah tingkah. "Apasih lo pada! Kayak mau nerkam gue aja" kata nya.

"Lo deket sama si Via?" tanya Atha yang notabene nya jarang ngomong.

"Deket? Kayak nya mau deh" jawab Dreya sambil berpikir.

"Loh!? Kok bisa deket sih sama tuh badgirl?" tanya Zuell dengan nada tak suka nya.

Yang diajak bicara hanya memutar bola mata nya, "Dia tuh panutan gue. Makanya, don't judge a book by it's cover. Karena lo ngga tau dimana sisi baik nya, dan gue juga ngga bakal bilang apa yang lo semua ngga liat dari dia" Dreya tahu, bahwa sahabat-sahabat nya ini banyak yang tidak suka ketika dirinya membahas soal Via, karena bagi mereka gadis itu cukup mengganggu.

"Serah!" sahut Zuell, gadis itu yang paling tidak suka dengan Via.

"Za! Kerumah Via ya? Gue ngga tau rumah nya dimana sih, tapi ajak Zaxell aja. Xell, lo mau kan? Sekalian ngapelin si--" hampir saja Dreya membongkar rahasia besar yang telah di bungkus rapi oleh Zaxell dan Qaissa.

"Iya, gue ikut!" sahut Zaxell cepat.

"Oke, lo Za? Jangan bilang lo ngga--" belum saja gadis itu menyelesaikan kalimat nya namun Zaell sudah memotong, "Gue ikut" kata cowok itu.

Senyum Dreya mengembang, dilirik nya Zuell yang tengah memandang kesal kearah dirinya namun gadis itu menampilkan senyum yang sebelum nya tidak pernah ia nampakkan.

"Dre! Lo ini sebenernya ada di pihak siapa sih!? Lo mau temenan sama Via yaudah sana!! Ngga usah gabung kesini. Lo mau jadi 'bad' hah!? Apa kata Aunty kalo lo 'bad'? Dan juga, lo bilang jangan nilai Via dari cover nya gitu? Emang Via punya sisi baik? Nggak! Tuh cewe sama sekali ngga punya sisi baik!!" kata Zuell murka.

"ZUELL!" kali ini yang tegur Atha, cowo yang paling jarang ngomong setelah Zaell.

"Zu, gue ngga nyangka ya lo bakal segini NGGAK SUKA nya sama si Via. Lo buta, Zu! Sumpah, lo buta. Sampe-sampe lo ngga bisa liat sisi baik nya Via. Zu, gue pastiin, lo bakal nyesel karena udah NGGAK SUKA sama Via!" dreya keluar dari kantin, anak geng besar di sekolah itu juga melihat nya yang berlari dengan tatapan marah.

Di meja itu, Zuell melongo. "Dia ngga setia kawan!" pekik gadis itu kesal.

"ZU! LO SADAR? DIA ITU SODARA LO, KEJAM LO!" maki Atha yang tak suka dengan cara Zuell memperingati Dreya.

Cowok itu keluar kantin, pergi untuk menemui Dreya. Kini semua yang ada disitu diam sampai akhirnya suara Zaell memecah keheningan itu.

"Xell, pulang sekolah. Lo udah janji" kara Zaell.

"Kemana? Kerumah Via?" tanya Zaxell yang sepertinya mengerti arah bicara kembaran nya itu.

Yang diajak bicara mengangguk saja, "Oke, gue cabut ye. Daa!!" pamit Zaxell.

Setelah Zaxell pergi, Zaell juga pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Membuat Zuell cemberut di tempat duduk nya.

"Zu, cara lo tadi salah. Ngga seharusnya lo kek gitu" nasihat Cakra sambil mengelus punggung Zuell.

"Kita juga udah bareng dari orok, dan bahkan Dreya itu sodara lo" lanjut cowok itu.

"Tapi..."

Belum saja gadis itu menyelesaikan kalimat nya, Ghani dengan santai nya berkata. "Gue ngga benci lo, tapi gue ngga suka cara lo" lalu cowok yang setidak nya bisa kasih harapan ke Zuell justru pergi meninggalkan nya.

"Cak... Gue salah apa? Gue ngga suka orang yang ada di deket gue terjerumus kek dia!" kata Zuell sambil menangis sesegukan.

"Udahlah, Zu. Tenangin diri lo!"

<<>>

Sesuai apa yang disuruh Dreya tadi. Mereka bertiga, Dreya, Zaell dan Zaxell pergi menuju rumah Via. Awal nya Zaxell ingin memberi tumpangan pada Qaissa, namun gadis itu harus mengurus beberapa keperluan di sekolah yang membuat Zaxell dengan berat hati meninggalkan gadis nya.

Ting! Tong! Ting! Tong!

Suara bel berbunyi, Via yang sedang makan kentang dengan sedikit terbatuk-batuk itu merubah raut wajah nya menjadi kesal.

"BUKA SENDIRI, QAI!! NGGA USAH LEMAH DEH, CEWE KEK LO LEMAH? DJ INJEK-INJEK YANG ADA WOI!!" teriak gadis itu, suara nya bahkan menggema sangking besar nya rumah itu.

Ceklek!

Pintu terbuka, Via yang tengah duduk di depan Tv itu manggut-manggut sambil tersenyum. Namun senyum gadis itu luntur ketika melihat bahwa yang masuk bukan Qaissa, melainkan Dreya, Zaell dan juga Zaxell.

"GILA! NGAPAIN KERUMAH GUE NJER?" teriak nya kaget. Ya gimana ngga kaget, orang tatapan Zaell langsung ke dia dan.. Ada yang beda.

Dengan tiba-tiba, Dreya memeluk Via yang tengah melongo. "Dre! Lepasin!!" kata nya.

"Vi, katanya kamu sakit? Gara-gara minum cokelat dirumah aku ya?" tanta Dreya dengan nada yang sedikit kecil di akhir kalimat.

"Engga! Siapa yang bilang? Sini, gue pites tuh orang!" canda nya. Namun Dreya tau, gadis itu berbohong.

"Zaell" jawab Dreya ngasal, padahal yang bilang itu Zaxell.

"Oh, tenang. Nanti gue benyekin sekalian" kata Via enteng sambil melirik Zaell yang kembali dengan tatapan dingin nya.

"Maafin aku ya, Vi. Aku ngga tau kamu ngga bisa minum atau makan yang berbau cokelat" kata Dreya sambil menunduk seperti anak yang baru saja di marahi.

"Ih, ngga papa kok. Ini cepet sembuh nya, hehe..."

"Tapi, Vi--"

"Nggak!! Gue udah sehat lihatkan, guda udah ngga batuk-- uhukk uhukk... Uhuk uhuk uhukk..." efek terlalu banyak bicara bahkan terlalu bersemangat ini membuat Via kembali terbatuk.

Tiba-tiba Zaell menyahut, "Itu yang katanya udah sehat?"

Seketika semua orang melirik kearah Zaell, hanya Via yang masih tetap menatap manik cowok itu. Sedangkan Zaxell dan Dreya saling bertatapan, mereka seolah berbicara lewat mata. Namun satu hal yang dapat Via ketahui, Dreya telihat senang.

Tbc

Semoga suka:*

Kjexeonjk

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang