[13] Mama nya Dreya

2K 75 0
                                    

Maap typo:))

_________________________________

"Satu kali lagi, setelah itu lo bebas" kata Bobby yang menjadi fotografer di agency tempat Via menjadi model.

Cekrek!

"Selesai!" Kata Bobby lagi.

Kini Via meregangkan otot-otot nya. Rasanya sangat melelahkan sekali menjadi seorang model, tapi dia juga suka pekerjaan nya yang menjadi model. Intinya, dia suka yang berbau entertainment.

Setelah itu, Via pamit dengan manager nya agar pulang lebih cepat, karena gadis itu harus masuk dance hari ini. Jadwal dirinya mengajar dance itu setiap Rabu dan Jum'at, kalau Rabu sampai sore sedangkan Jum'at sampai malam.

"Hei, kangen gue ngga??" Tanya gadis itu dengan sedikit berteriak kepada orang-orang yang ada di lobby.

Ya, gadis itu sudah sampai ke tempat dance nya. Fyi, tempat dance itu ialah hasil jerih payah nya sendiri, karena terlalu candu dengan yang nama nya dance, jadinya dia membuka tempat latihan dance di tengah-tengah ramai nya penduduk Ibu Kota.

"Yang kangen lo ngga ada, tolong!" Sewot Vira, teman satu kelas dance nya.

"Gitu ya lo, Vir! Ngga lagi-lagi gue bagiin bekal gue ya... ngga lagi-lagi" ancam Via dengan nada yang di buat-buat.

"Ngga usah emang, Vi! Ngga usah kasih tuh si Vira. Mending kasih ke gue, Vi" sahut Liola.

"Eh, engga bisa. Ini tuh bekal dari si Qai yang di buat langsung sebagai permintaan maaf nya kata nya"

"Maaf? Salah apa dia sama lo?" Tanya Jelva, partner dance nya Via.

"Wooo... secret! Lo pada kaga boleh tau, oke?"

"Pelit!" Cibir Cilla.

"Suka-suka. Wle... udah ah,mending latihan"

Kemudian, mereka semua latihan seperti biasa. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar, membuat mereka yang sedang berlatih menghentikan kegiatan mereka.

"Masuk!" Sudah biasa jika Via seperti itu, dimana-mana tetap bad dan tidak suka si suruh-suruh apa lagi di atur.

Muncul seorang gadis menggunakan hoodie berwarna yellow polos serta celana jeans sepanjang paha dan tidak lupa sepatu keats berwarna hitam.

"Loh!? Drey, kok baru dateng?" Suara Vira membuat Via bingung sendiri.

"Oh... itu, tadi macet di jalan" alasan Dreya.

"Oh, yaudah. Ayok! Latihan kita udah setengah jalan" ajak Via.

Akhirnya mereka semua yang ada di ruangan itu berlatih sesuai bagian mereka masing-masing.

18.00

Kurang lebih, jarum jam dinding yang sudah di sediakan di ruangan itu menunjukkan pukul segitu. Belum larut bagi anak-anak seperti Via, Jelva, Nira, Lio, Dhea, Vira dan juga Ifa. Jelas mereka tidak masalah jika pulang lebih dari jam segitu, namun tidak untuk Dreya,Cilla, dan Fryda. Mereka anak rumahan yang di kekang, mungkin.

"Yang mau pulang, bisa pulang" instruksi dari Via jelas membuat tiga gadis yang khawatir dengan orang tua mereka itu langsung senang.

"Makasih Vi, buat latihan hari ini. Gue pulang ya..." pamit Cilla.

"Makasih, Vi!!" Ujar Fryda yang juga bermapitan.

"Makasih, Via. Seneng bisa gabung di club ini..." Dreya pun ikutan pamit.

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang