[16] Jatuh ke kolam

1.9K 75 0
                                    

"Kita ngga di bolehin duduk apa gimana, Vi?" Tanya Zaxell yang sepertinya menyindir Via karena sedari tadi mereka tidak di bolehkan untuk duduk.

"Duduk lah, napa harus nunggu gua bolehin?" Kata Via.

"Dih!"

Mereka bertiga pun duduk di sofa, begitu pula dengan Via. Gadis itu ikut duduk di sofa namun sofa lain yang muat satu orang. Seketika keadaan hening, tidak ada yang membuka suara. Via saja sedang sibuk memainkan handphone nya.

"Gue nyusul Qaissa, duluan ya. Ntar balik lagi" pamit Zaxell yang langsung keluar rumah.

Tiga manusia yang masih duduk di sofa itu terdiam melihat kepergian Zaxell yang semakin lama tidak terlihat.

"Mau gue buatin minum?" Tawar Via sambil menatap kedua manusia di dekat nya.

"Ngga usah repot, Vi" kata Dreya tidak enak.

"Biasa aja ama gue mah!" Tanpa memperdulikan perkataan Dreya yang merasa tidak enak, gadis itu langsung berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman.

Tanpa menunggu lama, Via kembali sambil membawa nampan yang berisikan dua gelas minuman menyegarkan. Gadis itu kaget karena di ruang tengah sekarang bukan hanya ada dua manusia namun tiga manusia yang entah muncul dari mana.

"Siapa lo? Nyasar?" Tanya Via bingung.

Cowok yang sudah duduk di samping itu hanya menatap Via seolah mengusir cewek itu agar tidak mengganggu momment berdua nya dengan Dreya.

Via yang mengerti akan tatapan berkode itu langsung meletakkan nampan diatas meja lalu meraih tangan Zaell yang di simpan di dalam saku lalu menarik cowok itu untuk pergi ke kolam renang yang ada di samping rumah nya.

"Ck!" Decakan itu keluar di sertai tarikan kasar antara tangan Zaell dan Via.

"Sakit anjir!!" Umpat Via sambil mengelus tangan nya yang memerah.

Bukan nya minta maaf, Zaell justru hendak balik ke ruang tengah. Namun lagi, tangan cowok itu harus di tahan oleh tangan Via yang merah tadi.

"Apa sih lo!?" Tanya nya kesal ke Via.

Cewek itu kaget karena Zaell kasar, " Jangan di ganggu tuh orang berdua, lagi ngapel si Dreya"

"Bodo" Zaell tetap kekeuh ingin balik ke ruang tengah, namun Via dengan cekatan menarik tangan Zaell lalu mendorong nya ke kolam.

Setelah melakukan itu, Via tertawa terbahak-bahak. Dia baru saja menceburkan Zaell ke dalam kolam yang membuat Zaell harus sedikit menyeimbangkan tubuh nya dengan air karena sedikit kaget.

"HAHAHAHA!!"

Tiba-tiba saja, ada yang menarik pergelangan kaki Via sehingga membuat gadis itu kehilangan keseimbangan tubuh nya.

Byurrr....

"ZAELL LO KAMPRET!!"

Teriakan Via yang sangat menggema di ruangan itu membuat Dreya kaget. Niat nya, gadis itu ingin melihat kondisi Via namun tangan nya di tahan oleh Atha.

"Jangan. Biarin aja" kata Atha dingin, ya dia emang cowok dingin.

Akhirnya Dreya pun menururti permintaan Atha, gadis itu duduk kembali namun tubuh nya tidak menghadap Atha seperti tadi, melainkan menghadap kearah halaman samping yang harus tertutup ruang makan.

"Dre, udah. Via ngga bakal kenapa-kenapa, ada Zaell disana" sekali lagi Atha meyakinkan Dreya, pasal nya gadis itu sangat khawatir sepertinya, sudah terlihat dari bagaimana gadis itu menatap kearah halaman samping rumah.

Di kolam, Via berenang dengan bebas nya. Zaell sama sekali tidak di pedulikan, sejak ia meneriakki Zaell tadi, gadis itu langsung berenang kesana kemari dengan banyak gaya renang, pasal nya gadis itu tidak di bolehkan Qaissa untuk berenang karena batuk nya.

"Hh...hh..hhh..."

"Capek?" Tanya Zaell, cowok itu memperhatikan wajah Via dengan teliti seperi tidak ingin ada yang terlewatkan.

"Cape..hh.. tapihh... BERENANG, YEAY!!" Teriakan Via yang tiba-tuba itu membuat Zaell menjauhkan wajah nya dari hadapan Via.

"YAAMPUN VIA!! SIAPA YANG NYURUH LO NYEBUR WOI!? NAIK NGGA LO NAIK NGGA!?!"

Via melirik kearah Qaissa yang berdiri sambil berkacak pinggang di pinggir kolam, seperti ibu kostan yang nagih uang sewa.

Gadis itu hanya menggeleng seperti anak kecil yang baru saja di marahi Ibu nya. Qaissa yang melihat itu makin emosi saja, "NAIK, VI!! CEPETAN!!" Suruh nya lagi.

Lagi, Via hanya menggeleng. Kali ini bibir gadis itu sudah runcing seperti pisau.

Zaell naik duluan ke pinggiran, cowok itu berjongkok di pinggiran kolam sambil menyuruh Via mendekat melalui gerakan tangan nya. Via pun menurut, gadis judes itu menatap takut-takut ke arah Qaissa lalu meraih tangan Zaell. Setelah mendapatkan kedua tangan Via, Zaell segera menarik tangan itu, membuat Via naik ke daratan.

"NAIK ATAS, GANTI BAJU!!" Suruh Qaissa murka.

Via lalu pergi dari hadapan Qaissa yang marah saat itu. Setelah kepergian Via, Dreya dan Atha juga Zaxell langsung menghampiri mereka di halaman samping.

"Itu Via nya kenapa di suruh naik, Qai? Basah-basahan juga dia" tanya Dreya bingung.

"Kecebor dia tadi" jawab Qaissa.

"Napa basah, Za?" tanya Zaxell yang juga penasaran kenapa baju kembaran nya itu basah.

"Si Via sama Zaell tadi main di kolam, basah semua gitu" jawab Qaissa yang sepertinya sudah putus asa dan tidak abis pikir dengan sifat Via yang seperti itu.

"Ganti gih, Za. Di jok honda ada hoodie sama celana jeans pendek gue" kata Zaxell.

Tanpa berkata apapun, cowok itu pergi dari hadapan mereka semua.

"Yaallah... ngga sanggup pikir gue, sumpah!!" Pekik Qaissa sambil meninggalkan halaman samping yang di ikuti Zaxell di belakang nya.

"Tha, masa aku berharap kalo Via sama Zaell itu bisa jadian" kata Dreya tiba-tiba yang tentunya membuat Atha terkejut bukan main.

"Udah lah, Dre. Tunggu aja, kalo Bunda udah genggam Via. Mau sekuat apapun orang-orang pisahin Via sama Bunda itu ngga bakal bisa, dan lo tau sendiri kan? Bunda tau yang mana yang baik buat Zaell"

Awal nya Dreya sendiri tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Atha, karena ini adalah perkataan terpanjang yang pernah Dreya dengar. Namun dari pada ia terus berpikir, mendingan ia mengangguk saja mengiyakan agar semuanya beres.

Tbc

Pendek ya? Gpp deh><
Semoga suka yaaa:*

Kjexeonjk

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang