"Kak... Aku izin pulang hari ini yaa?" tanya Via dengan suara lembut yang ia punya dan jarang di keluarkan kecuali dirinya ingin sesuatu.
"Heh! Ngga ada!!" tolak Rayyan langsung.
"Kak.. Boleh yaaa???" tanya Via sekali lagi dengan nada seperti tadi.
"Ngga Via!! Mending kamu balik ke kamar kamu dari pada disini, sana!!"
"Boleh ya? Ntar kalo kumat, balik lagi kok. Janji deh!!"
"Yaiyalah kalo kumat balik lagi, kalo ngga balik ya kamu nya tinggal nama, Vi.." ucap Rayyan yang tak habis fikir dengan sikap Via.
"Yeayy, boleh!!!" ucap Via tiba-tiba yang membuat Rayyan bingung sendiri.
"Kakak ngga bilang kalo kamu di bolehin pulang!" kata Rayyan.
"Makasih kakak kuu... Terharu banget deh!! Dadaahhh!!!" kata terakhir Via sebelum gadis itu benar-benar menghilang di balik pintu.
"Ngga hilang-hilang emang sifat nya" gumam Rayyan sambil memijit pangkal hidung nya.
<<>>
"Vi!!!" panggil Qaissa, Nia dan Elin serentak saat mereka baru masuk kedalam ruangan rawat Via.
"Loh? Kok kosong, Qai?" tanya Elin bingung.
"Ntar!" ucap Qaissa lalu gadis itu menekan tombol yang ada diatas tempat tidur dan tak lama kemudian Rayyan muncul dari balik pintu.
"Ini anak nya kemana, Kak?" tanya Nia langsung saat mata nya melihat Rayyan masuk, membuat Qaissa menunda untuk mengeluarkan suara.
"Anak nya udah minta izin pulang tadi sama kakak" jawab Rayyan tenang.
"Hah!?" mereka, Nia, Elin dan Qaissa kaget di saat yang bersamaan.
"Via kemana?" tanya Qaissa yang mulai khawatir, dan itu terlihat dari raut wajah nya.
"Itu yang kakak ngga tau. Dia cuma minta izin sama kakak untuk keluar hari ini" jelas nya pada tiga gadis di hadapan cowok itu.
"Ngga nanya gitu mau kemana?" kali ini yang bertanya Nia.
"Tau sendiri kan si Via gimana. Kalo ngga ada yang jaga ya pergi dia nya, kan paling ngga suka di tinggal apa lagi di tempat kek gini" sahut Elin.
"Iya.. Bener juga. jadi tuh anak kemana dah?" tanya Qaissa sedikit bergumam.
"Mungkin ke..."
Di tempat lain, Via sedang ada di pemakaman. Dimana pemakaman tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir kakak nya, Zhea. Gadis itu terduduk di samping gundukan tanah yang kini di tumbuhi rumput berwarna hijau, tak lupa, gadis itu juga memanjatkan doa kepada yang kuasa lalu beralih untuk mengelus batu nisan sang kakak.
Zheanna Amelia Kusuma
Lahir: 01 Agustus 1999
Wafat: 13 April 2006Tes.
Lagi, air mata itu turun lagi setelah tadi turun karena ulah Zaell yang tiba-tiba. Via sendiri tidak tau apa motif di balik itu semua, namun yang ia yakini hanya satu. Zaell dan Kakak nya, Zhea, pasti memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman. Ya, ia yakin itu.
"Kak.. Hiks.. Hiks.. Bener ya yang kakak datang di mimpi aku? Hiks.."
"Kalo sebenernya kita beda Mama hiks hiks.. Kita... Kita cuma satu Papa?"
"Ta-tapi ke-kenapa ngga ada petunjuk su-supaya aku b-bisa ketemu Pa-papa? Hiks..."
"Kasih petunjuk Kak.. Hiks.. Aku.. Untuk kali ini pengen mereka beneran ada buat aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of a Badgirls [END]
Random[Follow dulu baru baca, terima kasih] Kisah tentang seorang gadis remaja yang harus melewati pahit nya kehidupan dan hubungan percintaan dengan sebuah senyuman yang tulus. -The Story of a Badgirls