[48] Surat Dari Papa

2.2K 69 0
                                    

Byurrr....

Tubuh Ayza di guyur air shower yang dingin. Bagaimana tidak, sekarang sudah jam delapan malam kota seoul dan ia di guyur air shower.

"K-kamu mau ng-ngapain?" tanya nya lirih pada seseorang yang kini menatap nya dengan tatapan dingin dan tajam.

"Mau bongkar semua kedok lo" jawab pria itu enteng sedangkan Ayza sudah mulai kedinginan.

Tak lama, pria itu mengambil shampo yang berada diatas meja lalu menuangkan nya ke rambut biru milik Ayza. Setelah sebelum nya melipat kemeja dongker milik pria itu akhirnya pria itu menyentuh rambut Via yang basah bercampur shampo, membilas nya secara kasar sampai warna biru itu hilang diganti dengan warna hitam kecoklatan. Ya, rambut asli Ayza adalah hitam kecokelatan.

"Cih, ganti warna rambut hm?" ujar pria itu dengan nada dingin dan tenang nya.

"M-maksud k-kamu apa?" yang bisa Ayza lakukan sekarang adalah pura-pura bodoh sampai semua kedok nya benar-benar terbongkar.

"Apa lagi yang lo ganti? Mata?! Siniin mata lo!" Zaell pun menangkup wajah Ayza secara kasar lalu mengeluarkan soflent berwarna biru itu dari mata asli Ayza yang berwarna cokelat.

"Hiks.. Hiks.." wanita itu menangis sejadi-jadi nya setelah soflent itu berhasil di keluarkan oleh Zaell.

"Apa lagi? Lo pake make up?"

Zaell pun menggosok-gosok wajah Ayza yang masih terdapat bedak make up dengan kasar.

"Awh.. S-sakit hiks.."

"Gak peduli gue!!"

"Dan ohya? Lo pake behel sekarang? Hebat Vi hebat! Topeng yang lo buat bener bener bagus!" tangan Zaell menyentuh bibir Ayza kemudian menatap bibir itu tajam.

"Lo suntik atau udah sering di coba hm?" tanya Zaell dengan alis sebelah terangkat.

Ayza menepis tangan pria itu kemudian menatap si empu dengan tatapan nanar, "Aku gak se rendah itu Tuan Razaell!!"

"Oh udah ingat lo sama nama gue?"

"Hiks.. Hiks.."

"Lo gak tau gimana gue nyari lo Vi! Lo gak mikir!! Siang malem gue cari lo dan ternyata lo pake topeng? Pantes!!"

"Hiks.. Hiks.. Hiks.."

"Gue cape!! Gue berhenti sekarang!! Berhenti mencintai lo dan berhenti nyariin lo, gue nyerah!!"

Bruk!

"Hiks hiks.. Z-za m-maafin g-gue hiks.. Hiks.."

Selanjutnya pandangan Ayza pun kabur lalu gelap. Ia tergeletak di lantai kamar mandi yang dingin dengan air shower yang belum berhenti.

"Ayza!!" teriak Jo saat membuka pintu dan melihat Ayza sudah tergeletak di bawah.

"Siapin mobil Kei!!" suruh nya pada calon istri yang langsung di patuhi.

Zaell sialan umpat Jo dalam hati.

<<>>

00.00

Ayza masih setia dengan tidur nya, wanita itu masih nyaman berbaring dengan napas teratur seperti itu. Ia tidak tau bahwa banyak yang mengkhawatirkan dirinya sekarang. Berulang kali Jo menyebut nama nya, menyuruh wanita itu untuk bangun namun hasil nya nihil. Ayza masih tetap tidur dengan keadaan seperti itu. Bibir pucat, mata bengkak walau sudah tertutup, hidung merah dan suhu badan yang dingin, benar-benar dingin.

"Udah Jo. Aku yakin Ay bisa lewatin masa kritis nya kok" ujar Kei yang menguatkan Jo yang sedang menangis dalam diam.

"Dia kuat kok Jo" sahut Qai yang ikut sedih atas insiden ini, ia tak habis pikir dengan Zaell yang sekasar itu.

"Iya kak Jo, Via eh.. Maksud aku--"

"Iya, Via wanita paling kuat yang pernah kakak temui Zu" ucap Jo yang kini memanggil Ayza dengan sebutan Via.

Tak lama Zaxell masuk dengan muka datar nya, tak biasanya memang Zaxell memasang tampang seperti itu jika bukan karena satu masalah.

"Zaell di kurung Papa di gudang, dia udah aman" ucap nya pada mereka semua.

"G-gue masih gak nyangka dia bisa sekasar itu.." lirih Qaissa yang sedikit lagi mau menangis.

"Sst! Dia udah di hukum Papa. Dia juga udah di bawa balik ke Indo, Qai. Kamu tenang aja, kesehatam Via yang utama sekarang"

"Hiks.. Hiks.."

"Via mana Via mana woi mana?!" Jelva masuk dengan keadaan panik lalu terdiam menatap seorang wanita yang kini tengah berbaring diatas brankar.

"Hiks.. Vi..." lirih nya lalu mendekat ke brankar Via.

"Ke-kenapa bisa gini Vi..? S-siapa?"

"Hiks.. Hiks.. G-gue padahal ud-udah penuhi amanah lo buat ng-ngasih nama anak gue dengan nama tengah gue hiks.. Tapi kenapa di saat kita ketemu, lo nya hiks.. Lo nya harus dengan keadaan kek gini? Hiks..."

"Udah Jel, mending doain aja kesembuhan Via" ujar Zuell yang tegar.

<<>>

Seminggu kemudian...

"Bunda!! Yeyey Bunda udah pulang!!" ujar nya senang saat melihat Via sudah pulanh dengan keadaan sehat.

Via tersenyum menatap anak nya bangga, "Hehe.. Bunda lama ya sayang?"

"Iya! Bunda lama. Lain kali cepet dong Bun!!"

"Iya lain kali tapi semoga gak lagi ya sayang?"

"Iyaa Bunda.."

"Ohiya, Re ingat gak ini siapa?" tanya Via sambil menunjuk Jelva yang sedang menggendong anak perempuan itu.

"Aunty Jelva ya?" tanya Re memastikan, "Ih kok tau sih nak? Masih ingat aja!" ujar Jelva takjub.

"Iya dong! Kan ingatan Re kuat Aunt!!"

"Anak lo ya Vi.. Kok persis gitu kek lo" ucap Jelva membuat kekehan kecil dari Via terdengar.

"Ohiya Bunda! Papa nitip surat nih untuk Bunda" ucap Refal sambil menyodorkan selembar kertas.

"Papa?"

"Iya.. Papa yang kemarin itu datang Bun.."

"Siapa sih Vi? Zaell?" tanya Jelva yang ikutan penasaran.

Via mengangguk saja lalu membuka surat itu.

Buat lo Vi.

Maaf mungkin gak cukup buat perlakuan kasar gue, tapi gue bener bener kalap malam itu. Tapi gue langsung sadar waktu gue liat Refal yang meluk gue waktu gue keluar dari kamar lo, dia bilang 'papa gak boleh kasar sama Bunda, kan Papa itu Papa nya Re, suami nya Bunda jadi Papa harus sayang sama Bunda ya?' dan lo tau? Di saat itu juga gue bersyukur karena udah di kasih napas sampe gue bisa denger pernyataan itu dari refal. Big thanks buat lo karena udah ngerawat refal sampe bisa se cerdik itu, gue bangga sama dia. Elraza nya guee, refaldino nya elo. Dia bener gue Papa nya, dia bener gue kelak bakal jadi suami lo. Semuanya bener Vi, gue harap lo setidaknya maafin gue demi Re, gue tau dia kesiksa karena gak ketemu Papa nya.

Zaell.

Tes.

Satu tetes air mata milik Via kini jatuh membasahi kertas yang ia pegang sekarang.

"Bunda kenapa?" tanya Re yang mulai khawatir.

"Gak papa kok sayang" jawab nya untuk menenangkan sang anak.

"Lo yakin gak papa?" tanya Jelva yang di angguki oleh Via.

"Gue mau ketemu Raza, Jel. Antarin gue ke tempat nya"

Tbc

Siap siap end hiyakk:')

Kjexeonjk

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang