[40] Sexy Di Luar Batas

2.2K 71 1
                                    

Viaqyana
Ksni skrg!

Read.

"Gimana?" tanya Jelva yang kini tengah menatap manik mata Via dengan serius.

"Di read doang. Paling bentar lagi kesini" jawab Via cuek lalu gadis itu langsung melangkahkan kaki nya menuju dapur yang di ikuti oleh Jelva di belakang nya.

"Woi, Vi! Makan sini, ntar di omelin Qaissa loh kalo ngga makan" kata Netha heboh. Via sendiri menatap gadis itu dengan tatapan cuek, pagi ini ia sedikit tidak semangat.

"Kenapa Vi? Kurang enak badan apa gimana?" tanya Dreya, sedangkan Via menggeleng.

"Ngga papa"

"Yaudah mending di makan dulu. Cobain nih masakan gue, enak nya ngalahin masakan emak-emak!" kata Shavira dengan bangga.

Jelva dan Via pun mengambil nasi beserta lauk yang sudah di masak oleh Shavira pagi-pagi tadi. Di tengah-tengah kegiatan makan mereka, tiba-tiba terdengar seperti suara ketukan pintu. Yakin bahwa yang mengetuk pintu adalah orang yang Via maksud, gadis itu langsung membukakan pintu untuk mereka dan yang benar saja tebakan nya benar. Mereka Zaell dan Sean.

"Duduk dulu atau mau gabung makan?" tanya Via kepada mereka.

Sean menggeleng kemudian tersenyum, "Udah makan di luar, Vi"

"Ohh.. Kalo gitu Za, lo mau ikutan makan? Atau biar gue ambil?" tanya Via kepada Zaell yang tengah menatap datar dirinya seperti bukan tatapan yang semalam di berikan oleh cowok itu.

"Ambilin aja" kata Zaell kemudian Via mengangguk mengerti lalu kembali ke dapur.

Di dapur, anak-anak penasaran sama siapa yang baru saja datang termasuk Jelva. "Siapa, Vi?" tanya Jelva.

"Sean sama Zaell" jawab Via seadanya. Gadis itu tengah di sibukkan dengan piring yang diatas nya terdapat nasi dengan tumis kangkung.

"E-eh!! Untuk siapa?" tanya Netha heran, "Zaell" jawab Via lalu pergi begitu saja.

"Emang kalian udah janjian ya mau ketemuan?" tanya Dreya polos seolah menjadi orang paling bodoh sedunia.

"Ck, iya. Kan Sean yang bakal jagain Refal, sayang dong ponakan gue di tinggal sendiri" jawab Jelva sedikit sensi.

Di lain sisi, Via meletakkan piring yang tadi ia pegang kemudian kembali lagi ke dapur untuk menuangkan air putih ke gelas kosong. Teman-teman Via yang melihat itu hanya bisa terdiam, bagi mereka suka-suka Via mau melakukan apa karena gadis itu tidak bisa di bantah kecuali oleh orang terdekat nya dan orang terdekat Via sedang tidak ada bersama mereka.

"Jam berapa berangkat?" tanya Zaell saat melihat Via muncul di balik tembok yang memisahkan dapur dengan ruang tamu, "Hm.. jam enam" jawab Via.

Sean langsung mengecek jam tangan nya, "Masih ada tiga puluh menit lagi?"  ucap nya

"Iya... Eh lo mau ketemu Jelva? Kalo iya biar gue panggilin aja. Tadi gue ngga sempet panggil soal nya, mau gue panggilin?"

"Ngga usah!" jawab Sean, "O-oh.. Kenapa?" tanya Via bingung.

"Dia pasti gugup. Paling ngga bisa dia kan gugup terus ketemu sama orang terdekat nya, makin gugup yang ada dia" ucap Sean dengan jelas dan Via pun mengerti.

The Story of a Badgirls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang