"Vi! Lo pecahin pot bunga punya anak kelas sepuluh!?" tanya Elin tidak santai saat guru keluar karena jam sudah berganti.
"Ya, kenapa?" tanya Via tanpa dosa dengan alis yang diangkat sebelah.
"Parah lo!! Ganti bodoh, tuh adek-adek beli nya pake duit bukan pake daun"
"Kalo disuruh ganti ya ganti. Ribet!"
"Ck! Udahlah! Jangan berisik bisa ngga? Tuh Bu Fitri udah masuk kelas" sahut Nia membuat dua orang itu terdiam.
"Anak-anak! Mari kita mulai pembelajaran. Ibu akan mengabsen nama kalian baru kita masuk ke materi" kata Bu Fitri tegas, dari dulu memang tegas sih.
"Aeirlyn Bellvania"
"Present Miss"
"Aeirlyn! Ini pelajaran agama, kenapa kamu bawa bahasa Inggris disini?"
"E-eh iya ya? Hehe.. Ngga papa lah Bu" jawab Elin sambil nyengir.
"Bianca Chandra"
"Hadir Bu.."
Di meja pojok paling belakang, Via sudah mengumpat sebanyak-banyak yang ia bisa. Pasal nya mengabsen nama murid dari A sampai Z itu akan menghabiskan waktu yang lama sedangkan gadis itu ingin cepat-cepat istirahat. Karena bosan menunggu guru tersebut mengabsen murid, gadis itu menyumpel telinga nya dengan headset sehingga membuat gadis itu tidak dengar apa yang guru tersebut bilang.
"Rylvia Raqylza Aqyana"
Krik..krik..krik.
Kelas sunyi. Kenapa? Via ada namun gadis itu tidak menjawab ketika di panggil.
"Rylvia Raqylza Aqyana! Saya tau telinga kamu tersumbat dengan headset!!" teriak Bu Fitri.
"Duh.. Vi!! Buka dulu itu yang di sumpelin!!" suruh Nia yang terlanjur panik sampai menggoyang-goyangkan lengan teman nya.
"Ish!! Kenapa sih!? Lagi seru juga!!" teriak Via yang membuat seisi kelas melihat nya. Gadi itu dengan tampang tak berdosa nya melihat ke seluruh bagian kelas bahkan Bu Fitri yang di depan di tatap dengan garang oleh nya.
"VIA! KAMU KELUAR DAN JANGAN PERNAH MASUK PELAJARAN SAYA SEBELUM KAMU AKUI KESALAHAN MU DI RUANG BK!!" secara tidak langsung Bu Fitri sudah menyuruh Via untuk keluar dan Via sangat peka akan hal itu. Gadis itu keluar sambil memasang kembali headset nya.
Via jalan sendirian sepanjang koridor. Gadis itu tidak peduli teriakan guru-guru yang ada di kelas yang sudah ia lewati, karena guru-guru tersebut meneriaki nama nya lalu menyuruh nya kembali ke kelas. Karena Via adalah Via, gadis itu tidak masuk ke kelas walau di teriaki.
"Gue ke ruang renang atau ruang dance ya?" gumam Gadis itu dengan kaki yang masih melangkah ke depan.
"Hm.. Dance aja kali ya. Ntar yang ada kalo ke ruang renang ketemu si Zaell, malas banget gue!" masih seperti tadi, gadis itu masih bergumam.
Kini Via tau harus kemana, ia buru-buru mempercepat langkah kaki nya. Saat sampai di ruangan yang ia maksud, langkah Via tertahan karena seseorang memanggil nama depan nya.
"Rylvia" gadis itu tau betul suara siapa yang memanggil nya sehingga gadis itu takut-takut untuk lihat ke belakang.
"Balik badan kamu, Rylvia!"
Via pun membalikkan badan nya yang langsung menghadap si guru kesenian yang tempo hari pernah bermasalah dengan nya. Ralat, dia yang bermasalah dengan guru itu.
"Kenapa Bu?" tanya Via.
"Ngapain kamu kesini? Kenapa ngga masuk kelas? Emang udah bel?" seperti itulah Bu Desi, tegas dan kejam.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of a Badgirls [END]
Random[Follow dulu baru baca, terima kasih] Kisah tentang seorang gadis remaja yang harus melewati pahit nya kehidupan dan hubungan percintaan dengan sebuah senyuman yang tulus. -The Story of a Badgirls