Thank You Next!

3.9K 203 7
                                    

"Pengenya Love you, tapi dapatnya thank you."

~Arnold Michel Xander

********

Sudah satu hari putri dari pasangan sang Prince dan Princess Mermaid meninggalkan tempat tinggalnya, berpindah ke rumah barunya. Yaitu Black moon pack, tempat asal dari mate Liza. Putri dari pasangan tersebut

Xeina sebagai sang daddy mencoba biasa saja, terlihat santai meski rasanya sulit menerima jika putri satu-satunya harus berjauhan darinya. Sementara Lezia nampak bersedih sekaligus bahagia, mate putrinya yang selama ini mereka cari-cari akhirnya telah ditemukan.

Hari ini tepatnya, mereka akan berkunjung ke Istana Mermaid didalam samudera Atlantis. Istana yang di pimpin oleh Prince Xeina dan sang istri. Sudah waktunya mereka akan mengumumkan kabar gembira kepada para tetua disana bahwa putrinya, Liza sudah menemukan matenya. Dan itu juga akan menjadi penenentuan waktu dan peramalan wujud yang akan mereka pilih untuk penandaan Liza dan matenya dengan cara bangsa Mermaid. Maka jika hal itu sudah dilakukan kekuatan Liza akan sempurna, dan gadis itu akan berubah menjadi layakanya seorang duyung atau siren bukan hanya sekadar manusia setengah ikan, seperti mommynya

Lezia yang tengah menunggu Xeina bersiap-siap merasa bosan, fikirannya terbesit tuk mengunjungi kamar Liza putrinya.

Lezia dengan tampilan memukaunya berjalan dengan anggun menuju kamar putrinya, tangan mulus putih bersihnya menyentuh knop pintu saat sudah berada didepan kamar tersebut

Cklek...

Didorongnya daun pintu tersebut perlahan, hingga terlihat lah sebagian isi dalam kamar tersebut. Aroma semerbak parfum khas putrinya memasuki indra penciuman mate prince Mermaid itu

Lezia melangkahkan kakinya memasuki lebih dalam kamar tersebut, netranya menelisik barang-barang perabotan yang masih tersusun rapih.

"Liza! Mommy kangen sayang"lirih wanita paruh baya itu

Kakinya berjalan menuju kasur Queen Size yang dilapisi sprei bercorak warna cream dengan aksen bunga-bunga mawar yang terlihat begitu feminim, senada dengan warna perbotan disana. Berbeda dengan kegemaran Liza yang sedikit eksentrik dan suka warna-warna berani

"Mommy inget banget kalo kamu gak suka sama motif sprei ini, tapi mommy paksa kamu. Dan akhirnya kamu ngambek sampe buang-buangin boneka kamu ke lantai"gumam Lezia sendu seraya mengelus spresi tersebut dengan lembut

Ie teringat akan pola tingkah putrinya yang terkadang manja itu, meski usianya sudah begitu besar. Tapi Liza selalu saja menghebohkan seisi rumah dengan tingkahnya, entah ribut dengan Mano sang adik hanya karena masalah spele, berjoget ria dengan nyanyian fales-nya, atau sekedar mengganggu keasikan Lezia dan Xeina yang asik berduaan

"Sekarang kamu lagi apa ya sayang? Si Arnold-Arnold itu baik atau jahatin kamu disana? Mommy pengen ketemu sama kamu!"tanya Lezia, berharap semua pertanyaannya itu terjawab sesuai harapannya. Tentunya dengan jawaban yang baik!

Selang beberapa detik kemudian, pintu kamar milik Liza dibuka dengan kasar oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah, Xeina. Pria paruh baya yang masih sangat tampan dan terlihat muda itu terlihat tersenggal-senggal. Sepertinya Xeina panik karena tak menemukan keberadaan sang istri dimanapun. Dan pada akhirnya, terbesit ide cemerlang yang mengarahkan-nya ke kamar sang putri, dan benar saja dugaannya. Sang istri tengah menyendiri dengan tatapan sendunya

"Sayang!"Xeina dengan tergopoh-gopoh memasuki kamar Liza, menghampiri sang istri

Bruk...

Xeina tanpa aba-aba langsung menubruk tubuh sang istri. Memeluknya dengan erat sampai Lezia yang masih syok bertambah cengo

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang