Titik Terang!

761 70 4
                                    


Keadaan terasa semakin rumit, mereka fikir hanya dengan melakukan ritual tersebut dan semuanya akan kembali baik-baik saja. Tapi ternyata tidak semudah itu

Mereka berdua hanya bisa merencanakan, tapi sepertinya moon goddess memiliki takdir lain. Seolah tengah menguji kekuatan cinta pasangan tersebut. Mereka tak pernah tinggal diam, selama satu bulan ini kedua penyhir itu bekerja keras memecahkan misteri penculikan, membantu sang King alpha dan betanya itu

Marvin, pria duyung yang di duga ikut andil dalam penculikan Liza pun mengakui jika mereka- princcess Lezia, dan tetua kerajaan Mermaid saat itu terpaksa melakukan hal itu karena adanya ritual yang perlu merela lakukan demu keselamatan Liza sendiri. Dan saat itu pun Marvin memang berniat mengembalikan Liza meski pada akhirnya gagal karena Liza menghilang tiba-tiba tanpa jejak dan Marvin tertangkap warior pack

"sampai saat ini princcess Lezia dan suaminya belum mengetahui jika Marvin tertangkap dan Liza menghilang, mungkin mereka berfikir jika Liza- putrinya sudah kembali dan baik-baik saja, tapi kenyataannya tidak" tukas Samantha menceritakan informasi yang ia dapat satu bulan ini berada di Black moon pack kepada sepepunya- Jannet

"Aku punya ide, kau tahu Sam... Liza memiliki adik laki-laki..."

"Astaga! Jannet kau ini suka daun muda ya, kita ini sudah hampir berusia seratus tahun tidak pantas memacari anak dibawah umur" tuding Samantha tiba-tiba memotong perkataan Jannet

"Bukan seperti itu bodoh! Kau dengar kan ucapan ku sampai selesai dulu, jangan asal memotong lagipun aku tak suka bocah itu tau!"

Samantha mencebik sambil berkacak pinggang, mata biru menyalanya menyorot kearah Jannet dengan malas
"Cepat lanjutkan, aku lelah kau tahu!"

Jannet menarik nafasnya berniat akan melanjutkan ucapannya itu sampai tiba-tiba ia merasakan kehadiran seseorang dibalik pintu rumahnya

"sepertinya kita kedatangan tamu!"pekik Jannet dan dengan gerakan cepat ia membukakan pintu untuk seseorang yang ternyata adalah...

"Beta Arnold!"

Arnold mengerjap, ia tak terkejut jika mereka mengetahui kedatangannya. Pria itu pun hanya membeirkan senyum tipisnya kearah dua orang penyihir yang katanya telah membantunya selama ini

"apa benar ini kediaman Jannet Hubble?" tanya Arnold, mata tajamnya sedikit melirik dan kendapati sosok Samantha yang juga berada di dalam rumah tua itu

"Benar, saya sendiri yang bernama Jannet Hubble" jawab Jannet dengan wajah datar khas miliknya, teringat dengan Liza sahabatnya. Perasaan Jannet campur aduk

Sambil mencoba menenangkan diri Jannet mempersilahkan Arnold tuk masuk kedalam rumah tuanya
"Silahkan masuk, Beta" Arnold mengagguk dan memasuki rumah Jannet

"Sore Beta!" sapa Samantha dengan senyum cerahnya dan dibalas Arnold dengan anggukan

"Jelas sekali perbedaannya, Samantha ceria dan Jannet adalah wanita minim ekspresi"celetuk Gery didalam sana

"Tentu saja, yang kembar sekalipun pasti berbeda sifat Ger. Masa yang seperti ini saja kau tidak tahu!"

Gery mendengus dan langsung mematikan mindlinknya

"Duduk lah! Sepertinya ada pertanyaan yang akan kau tanyakan kepada kami berdua" titah Jannet dan benar saja Arnold mengangguk, sepertinya kemampuan Jannet perlu di acungi kedua jari jempol tangan dan dua jari jempol kaki milik Arnold

"Aku akan mengambilkan minum dulu untuk, Beta" tukas Samantha, namun Arnold buru-buru menolak niatan wanita itu

"Tidak perlu, aku hanya akan singgah sebentar" dan Samantha pun kembali duduk di kursinya semula

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang