My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)

Bangkitnya Sang Beta!

Ada perasaan kosong yang entah kenapa terasa begitu menyesakkan, ditambah lagi ada beban tak kasat mata saat sang Alpha sekaligus sahabatnya itu a.k.a Nathan baru saja memberitahu sebuah informasi yang sama sekali tak bisa ia cerna dengan akal sehatnya

Matenya... Ia telah menemukan matenya.

Damn it...

Bagaimana hal sepenting itu bisa ia lupakan, sementara saat ini ia terbaring menatap atap ruang perawatan dengan tatapan nanar- memikirkan kemungkinan-kemungkinan atau hal buruk yang terjadi kepadanya sebelum ini terjadi.

Nathan banyak menjelaskan kejadian yang telah ia lewatkan sebulan ini, awalnya dia tak mau memberitahu tapi saat melihat kondisi yang semakin tak memungkinkan, Nathan pun terpaksa langsung menceritakan semua masalah yang Arnold alami- termasuk hilangnya Liza

Gery- wolf nya di dalam sana hanya bisa terdiam, seolah tengah mencoba mengingat satu persatu potongan ingatan yang terlupakan olehnya. Namun sampai detik ini, Gery masih bungkam tau mau bericara sedikit pun

Arnold terguncang, ia masih belum bisa percaya dengan apa yang terjadi kepadanya. Selama hidupnya ia mencari keberadaan matenya, menunggu kedatangannya, dan sekarang.... Setelah ia terbangun dari koma selama satu bulan tiba-tiba King Alphanya memberitahu jika ia telah menemukan sang mate dan kini matenya menghilang entah kemana

Takdir gila macam apa yang diberikan moon goddess kepadanya?

Ia masih belum mau bertindak, satu hari berlalu Arnold hanya mengurung diri- sama sekali tak ingin ditemui siapapun. Hanya perawat yang mengirim makanan saja, namun tak pernah sedikit pun ia sentuh. Ia menginginkan hal lain...

Liza...

Liza...

Liza...

Dengan mata terpejam, berulang kali ia ucapkan nama itu. Dan betapa ajaibnya, seolah jiwanya memang benar-benar terkoneksi- jantungnya berdegup cepat. Ia menyukai detakan itu, terasa menggembirakan, meski sekalipun rasanya tak ingat seperti apa rupa matenya

"Maaf kan aku... Andai saja aku bisa menjadi pasangan yang baik dan benar-benar bisa menjaga mu. Mungkin hal ini takkan pernah terjadi..."

Ada rasa sesak dan pahit saat mengatakannya, ia bagaikan dihantam ribuan belati... Entah dimana sekarang matenya berada, ia harus mencarinya. Sampai mati pun ia akan perjuang kan kisah percintaannya. Mau atau tidak wanita itu kembali dengannya, ia akan memaksanya untuk tetap berada di sampingnya

"Kali ini aku setuju dengan niatan mu, Ar. Aku memang belum.bisa mengingat dengan baik seperti apa rupa Liza, tapi aku yakin koneksi jiwa kita akan tetap menyatu. Kita di takdirkan sebagai mate... Mau atau tidak, Liza adalah milik kita" tukas Gery

Arnold menyeringai, oh ayolah! Ia menyukai semangat membara yang datang secara tiba-tiba ini

"Lalu hal pertama apa yang harus kita lakukan saat ini, Ger?"

"Laksanakan kewajiban kita sebagai, Beta. Dan temukan Liza, setelah itu kita cari tahu akar masalah dari retaknya hubungan kita"

"Baiklah, aku setuju dengan usulan mu." Arnold bangkit dari peristirahatannya, dengan cepat ia mengganti pakaian yang melekat ditubuhnya. Seolah ada kobaran api semangat yang melesak membakar dirinya, Arnold bersiap