Drama Arnold!

2.9K 154 3
                                    

Pagi menjelang, cahaya matahari mulai menampakkan sinarnya dengan malu-malu. Suara cicitan burung yang terdengar merdu bagaikan simponi mengalun indah. Ya harusnya memang itu yang terdengar, tapi tidak bagi pria paruh baya yang tengah menatap nanar jendela kamarnya

Raut wajah kurang tidur, dan telinga yang terasa pengang. Mark, pria ber anak satu itu bagaikan pasien rumah sakit jiwa. Di awal paginya ini, pria itu kembali harus mendengar ceramah dan rengekan dari sang istri yang tengah mengkhawatirkan putra serta calon menantunya yang entah menghilang kemana sejak kemarin. Alhasil Mark- lah yang kini menjadi bulan-bulanan kemarahan matenya itu

Mark mendesah frustasi setelah menutup mulutnya untuk menguap, ia saja belum sempat mengganti piyamanya. Namun istrinya itu terus saja merengek memintanya mencari putranya yang sial sekali sangat merepotkan dirinya itu

"Mark! Arnold putra ku satu-satunya, begitu juga dengan Liza aku menyayanginya pula. Cepat cari mereka!"tubuh Mark terguncang karena ulah Desy, matenya

Mark menoleh dan mengulurkan tangan kekarnya, mengelus surai Desy dengan sayang. Meski kesal dan lelah sekalipun, Mark tidak akan bisa menolak permintaan istrinya itu

"Iya, iya sayang. Aku akan mencari mereka bersama pengawal"jawab Mark

Desy tersenyum
"Baguslah! Jika kau menolak maka tidak akan ada jatah sebulan!"

Mark menelan salivanya cepat, menatap horor kearah istrinya yang sudah tidak muda lagi namun masih begitu terlihat cantik dan rupawan itu. Terkadang ancaman Desy terlalu sadis baginya, untung saja tadi wolfnya menyarankannya untuk meng-iyakan permintaan istrinya meski ia merasa malas sekali.

Diam-diam Mark menyumpah serapahi Arnold, ia bertekad jika nanti dirinya menemukan batang hidung putranya itu. Maka Mark tak segan akan menyeret Arnold dan menyeburkannya ke danau

Tidak tahu apa jika semalaman Mark hampir tak tidur hanya untuk menenangkan Desy yang selalu merengek dan memintanya terjaga

"Dasar anak sialan! Untung saja aku masih sedikit sayang dengannya, jika tidak... Mungkin aku akan mem-fudu nya dengan boneka Shaun the seep"geram Mark dalam hati dan segera mengganti bajunya, tak sempat sekali pun untuk mandi

*****

Pyak...

Pyak...

Pyak...

Dua kaki berselaput itu terus bergerak hingga membuat air yang mengisi Jacuzi itu sedikit tumpah ruah

Tubuhnya sudah kembali terasa segar, energinya pun bertambah dua kali lipat. Berendam semalaman didalam air membuat Liza, gadis Mermadi itu seperti ter-charger. Meskipun kulitnya sedikit memucat, tapi hal itu bukanlah masalah besar. Yang kini harus dipermasalahkan adalah, sosok pria super tampan yang tidur terduduk disampingnya dengan balutan pakaian formal yang dikenakannya sudah basah kuyup

Pria itu memang tidak ikut brendam bersamanya, hanya bersandar di jacuzi dan memakai pundaknya yang dijadikan bantalannya

Liza merasa lehernya sedikit kebas tapi tak apa, ia malah merasa kasihan dengan pria disampingnya yang masih betah menutup matanya lelap. Sperti tak sedikit pun terganggu akan ulahnya tadi yang bermain-main air hingga membuat baju pria tamlan disampingnya basah kuyup

"Pasti dia lelah"gumam Liza dan melirik wajah tampan Arnold yang menempel dipipinya

Liza meneguk ludahnya cepat, wajah Arnold benar-benar tampan. Cowok taksirannya saja kalah jika dibandingkan Arnold, pria itu begitu perfect. Perlakuannya yang begitu unik dan romantis membuat Liza yang mengingat kejadian semalam seketika merasa panas dingin

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang