Ritual!

975 68 13
                                    

Indra penciuman kawanan Serigala memang tidak bisa diragukan, saat semilir aroma amis khas bangsa Mermaid namun asing dan berbeda dari aroma mate betanya tercium membuat mereka- para pengawal dengan netra yang sudah berubah menjadi kuning ke emasan terkesiap. Saling melempar tatapan dan memindlink satu sama lain, kemudian mereka yang terdiri dari lima orang pengawal dan tiga orang warior bergerak was-was namun terorganisir

Dengan siasat yang sudah terususn rapi, salah satu warior yang bertanggung jawab paling besar diantara semuanya menajamkan indra pengelihatannya saat bayangan dua orang asing didalam rumah pohon betanya- bergerak penuh kehati-hatian. Tak salah lagi mereka yang ia tebak berjumlah sekitar melebihi dua orang adalah sebuah ancaman

Semua anggotanya sudah berdiri tepat di posisi masing-masing, ia tak mau sampai kecolongan atau nyawa mereka semua taruhannya. Se pelan suara apapun kawanan itu masih mampu mendengarnya dengan jelas meski getaran sekalipun, nampaknya mereka empat orang penyusup itu tengah berbicara lewat komunikasi batin.

Dan saat salah seorang tengah menginjakkan kakinya menuju ke lantai dua tepat dimana mate sang beta berada mereka pun tak tinggal diam dan langsung beraksi. Dua orang terkepung di ruang tengah, mereka mengenali yang satunya- tak lain adalah adik dari sang mate beta, lalu seorang lain di dapur, dan ada lagi yang sepertinya sudah berada di lantai dua

Mereka langsung bersiaga, dua orang warior berlari menuju lantai dua. Sementara tiga orang asing termasuk adik dari mate betanya itu kini sudah terkepung, ketiganya melawan dan mau tak mau para pengawal dan ketua warior itu pun ikut menyerang namun sebisa mungkin menghindar karena akan ada pertempuran antar bangsa imortal jika salah satunya dari kedua makhluk itu tewas

"Kami tidak akan balik menyerang jika kalian mau mengatakan apa tujuan kalian ke tempat ini?"sang ketua warior berniat negosiasi seraya menatap intens putra dari Prince Xeina itu

Mano yang mendapat pertanyaan itu pun enggan menjawab, mereka masih berdiri di masing-masing posisi hendak kembali menyerang dengan sesekali bocah remaja itu melirik kearah anak tangga, berharap Marvin segera menolongnya atau mereka semua akan di giring menuju Black moon pack

"Tidak mau mengatakannya, hum? Baiklah, saya tidak memberi pilihan lagi. Tidak perduli itu anak pangerang kerajaan sekali pun..."

Mano memejamkan matanya, ia gelisah karena merasa tak mampu melawan karena jelas saja jumlahnya tak seimbang antara kaumnya dan para pengawal pack itu. Dan tanpa di duga sesaat sebelum para pengawal pack menyerang, secercah cahaya menyilaukan datang dan teriakan Marvin di batinnya membuat kedua pengawal dan Mano memejamkan matanya. Lalu...

Brak....

Para pengawal pack pun terkapar tak berdaya di lantai, membuat Mano dan kedua pengawalnya membelalak dan langsung segera angkat kaki menuju lantai dua- tempat dimana portal batas antara dunia Mermaid dan Werewolf terhubung. Marvin sudah menunggunya di pintu masuk sambil menghendong tubuh sang kakak dan mereka semua pun berhasil melintasinya sebelum kilat menyambar dan menutup portal itu rapat, menyisakan para warior dan pengawal Balck moon pack tak sadarkan diri

"Bagaimana bisa? Apa mereka tidak akan mati?"tanya Mano dengan nafas tersenggal-senggal

"Mereka tidak akan mati, aku hanya menyihir mereka agar terlelap sementara dan mmebuatnya hilang ingatan"sahut Marvin, di bahunya bisa dilihat ada cakaran khas Serigala menganga hingga membuatnya mengeluarkan banyak darah

Mano terkejut dan langsung membantu pria itu dengan mengikatkan kain agar darahnya tak terus keluar

"Kau terluka, apa mereka sempat menyerang mu?"

"Ya aku lengah dan inilah hasilnya, tak masalah. Ku anggap ini sebagai kenang-kenangan"dengan enteng Marvin menjawab sambil melirik bahunya yang sudah terikat rapih dengan kain

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang