Kepulangan Arnold!

893 75 12
                                    

Plak...

"Kenapa kamu mengatakannya, huh!"Entah keberanian dari mana, sisi lembut wanita paruh baya yang tidak pernah tergores dengan sikap kasar seakan menghilang saat putranya beberapa saat lalu datang dan memberi kabar buruk tentang putri nya

Kepala pria remaja itu tertunduk, tak tahu harus berbuat apa. Ia fikir ini jalan yang terbaik, mengatakan semuanya kepada kedua orang tuanya. Namun ternyatabia salah

"Mom... Maaf kan aku..."Dengan lirih dan pipi yang terasa sedikit berdenyut Mano bersimpuh di kedua kaki Lezia, memeluknya erat

Lezia mengusap air matanya yang turun di pipinya, menatap kepala tertunduk sang putra. Ia khilaf menampar bocah remaja itu, ia tahu perbuatannya ini sudah kelewatan. Hanya saja ucapan Mano barusan terlalu mengejutkannya

Bagaimana jika Liza nantinya khawatir dan memikirkan sampai berbuat nekat, ia hanya tak mau kedua anaknya menjadi korban. Biarlah masalah kerajaan Mermaid ini ia dan sang suami yang mengurus

"Maaf kan mommy nak, mommy tidak berniat..."

"Tidak apa mom, Mano pantas menerima semuanya. Mano hanya takut kak Liza membenci Mano jika tidak jujur" ungkap Mano

Lezia mengusap surai sang putra dan menyruhnya tuk bangkit

"Duduk lah, ceritakan semuanya"dengan perasaanya yang mulai sedikit tenang, Lezia kembali membuka suara. Ia yakin ada alasan dibalik kejujuran Mano

"aku ragu mengatakan ini mom..." Mano gentar, ia tak yakin tuk mengatakannya. Ia tak mau kedua wanita yang ia cintai bersedih

Lezia tersenyum lembut, ia mencoba meyakinkan Mano agar mau bercerita

"Mommy janji tidak akan menampar atau menyakiti mu lagi, kamu dan kakak mu adalah anak mommy. Jadi mommy perlu tau apapun masalah kalian, berceritalah... Mommy mohon!"pinta Lezia dengan wajah melas

Mano gusar, ia yakin akan masalah lain jika ia bercerita perihal keadaan sang kaka kepada mommynya ini

"Mom... Kak Liza, dia mendapatkan musibah..." Mano menghentikan ucapannya saat wajah mommynya berubah pucat pasi seketika

"Lanjutkan sayang!"

Mano mengangguk meski ragu, dan dengan penuh perasaan tak nyaman ia menceritakan semuanya

Lezia berkeringat dingin setelah mendengar semua cerita putranya, ia tak menyangka jika penyakit putrinya belum menghilang sepenuhnya

"Dia... Apa Arnold sudah mengetahuinya jika Liza tidak bisa... Hamil" gemetar, Lezia mengatakannya. Untung saja sang suami sedang tidak ada disini, jika tidak mungkin akan semakin rumit

Mano menggeleng lemah
"Belum mom, kak Arnold sedang berada di wilayah lain untuk menyelesaikan masalah pack" papar Mano.

Lezia mengusap wajahnya dengan telapak tangannya, ia resah dan sedih
"Bagiamana keadaannya sekarang, apa ia baik-baik saja?"

Mano diam, tak tahu harus mengatakan apa

"Jawab!"Lezia memaksa, ingin tahu lebih

"Kak Liza baik-baik saja mom, hanya terlihat sedikit murung. Aku menyuruh Petra tuk membatasi kegiatannya sementara. Aku tidak mau dia kelelahan"

Lezia mengangguk mengerti, ia menaruh kebangaan kepada putra bungsunya itu karena tanggap dalam menjaga sang kakak

"Mom peramal bilang, itu adalah kutukan... Apa benar?"

"Bukan kutukan, lebih tepatnya karena mommy seorang manusia dan daddy mu seorang mermaid. Dan Liza adalah anak pertama, dia mengalami penyegalan kekuatan karena tubuhnya menolak kekuatan bangsa daddy mu. Dia menjadi sedikit lemah dan berbeda dari anak kau mermaid lainnya, kau sudah tahu bukan jika kakak mu tidak bisa berubah drngan semestinya..."Mano mengangguk namun sedikit aku percaya, ia terkejut tentu saja mengatahui rahasia terdalam sang kakak

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang