Meet!

1.1K 97 20
                                    

Sepasang matanya menatap nanar pantulan tubuh dan wajahnya yang nampak cantik dengan riasan khas pengantin bangsa Mermaid, kepalanya tertunduk menatap perut ratanya yang semakin hari semakin membuncit. Malam ini- malam bulan purnama yang ia tunggu-tunggu. Bukan! Bukan karena hari pernikahan nya, melainkan karena ada satu hal yang harus ia kerjakan

Liza sudah sepenuhnya siap, bahkan ia sudah mewanti-wanti janinnya itu agar tidak rewel seperti biasanya. Entah seperti mengajaknya mengobrol, memarahinya atau memanjakannya. Liza lakukan semua itu agar nantinya saat ia kabur- janinnya itu bisa di ajak bekerja sama dan tidak kambuh tiba-tiba

"Kau sudah berjanji ya nak, ingat pesan mommy. Jangan nakal di dalam sana! "gumam Liza seraya mengelus perut nya, senyumnya tersungging kala ia merasa tendangan kecil di perutnya. Aneh tapi ia merasa anaknya itu merespon senang ucapannya

Entahlah... Liza sendiri tak mengerti. Apa mungkin janin yang berusia belum genap dua bulan mampu melakukan semua itu? Maksudnya,  pergerakan lincah dan lainnya. Semenjak mengandung ia sama sekali tak diperbolehkan memeriksakan kandungannya oleh kakeknya, bahkan Liza saja amat minim akan pengetahuan tentang kehamilan. Ia merasa sedih dan gagal menjadi seorang ibu

"Kau harus kuat ya nak, sebentar lagi kita akan terbebas dari semua jeratan ini. Mommy akan mengadukan kakek tua itu kepada orang tua mommy, lihat saja nanti" lanjut Liza lalu beringsut dari posisi duduknya

Hanya tinggal menunggu waktu yang pas dan Liza akan menjalankan aksinya itu, ia kali ini tak sendiri. Akan ada penyu dan ikan pari totol- kedua sahabat lautnya itu yang akan membantunya

Brugh...

Liza menoleh terkejut saat pintu kamarnya yang terbuat dari tumbuhan laut itu terbuka dan menculah seorang wanita paruh baya menggunakan atribut khas maid

"Bibi... Apa yang..."

"Ssttt... Nona, aku kesini untuk memberikan ini... "Maid tua yang bekerja sebagai pelayan pribadi kakeknya itu kali ini memberikam Liza satu sebuah mutiara hitam

" Untuk apa ini bi?" Liza kebingungan saat pelayan paruh baya itu malah menyodorkan mutiara hitam itu kedepan bibirnya

" Saya tak punya waktu banyak tuan, tuan putri harus segera meminumnya. Ini adalah mutiara berisi sihir, jika tuan putri memakannya maka tubuh tuan putri tidak akan terlihat dan tuan putri bisa melarikan diri dengan mudah" tukas maid itu, mata Liza melotot kala mendengarnya. Tapi Liza sedikit khawatir takut mutiara tersebut berefek buruk kepada kandungannya

"Tapi bi apa janin ku akan baik-baik saja jika memakan mutiara ini? "

" mutiara ini tidak akan menyakiti janin tuan putri... Jangan khawatirkan hal itu. Sebaiknya putri cepat memakannya"

Liza mengangguk dan segera memakan mutiara hitam yang lumayan besar itu, ia nampak sedikit kesusahan saat menelannya tapi sang maid terus membantunya. Dan sedetik setelah Liza berhasil meminumnya, kakeknya tiba-tiba muncul- membuat kedua duyung itu terkejut bukan main

"Liza! Apa yang sedang kamu lakukan?... "

Liza menarik nafasnya dan mencoba bersikap biasa, ia menahan kegugupannya. Sementara maid tersebut mencoba berpura-pura merapihkan kamar Liza

" A-ah tidak kek.. Liza tidak melakukan apapun" ujar Liza seraya memegangi lengan kakeknya, ia berpura-pura bersikap manis agar kakek tua itu tidak mencurigainya

Kakeknya balas menggenggam lengannya, menatap wajah Liza lekat sebelum berbicara
"Baiklah... Zardnis dan pasukannya sebentar lagi datang. Bersikap lah yang baik, jangan permalukan kakek mu!"

"Tentu saja kek, aku akan membuat kakek bangga" atau mempermalukan mu lebih tepatnya, kakek tua haha... !

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang