Mendukung Kepergian Mu!

1K 75 4
                                    


Suasana terasa sedikit mencekam, sepasang netra semerah darah berkilat menatap sesosok wanita yang berstatus sebagai matenya.

Untung saja suara ocehan salah satu bayi  cukup membuat suasana menyeramkan sedikit melebur, bayi itu seakan tahu suasana hati pria yang berstatus daddy nya saat ini

Suara helaan nafas terdengar, dua pasangan imortal itu masih berdiam diri didalam ruangan yang sama. Belum ada yang mau membuka suaranya sama sekali, hanya tatapan amarah dan beberapa segelintir tatapan ketakutan bercampur kebingungan yang menjadi alat komunikasi

"Kembalilah ke kamar! Kita bicarakan baik-baik" setelah berdiam diri beberapa menit lamanya, akhirnya.... Nathan- sang King membuka suara

Menyuruh istrinya a.k.a Brilli yang membuat keributan dengan prilaku konyol dengan melarikan diri darinya dengan alasan tak masuk akal. Entah masalah apa yang didengarnya, tapi hal itu membuat wanita muda dua anak itu salah paham

"Aku tidak mau!" Queen Brilli menolak dengan nada merajuk, tak mau menatap wajah King Nathan yang sudah memerah menahan amarah

Nathan berdiri menjulang, menghampiri sang istri yang duduk diujung ranjang milik beta dengan matenya, siapa lagi kalau bukan Arnold dan liza

Brilli merengut, kian memeluk tubuh Axel digendongannya. Beralih menatap Liza yang tengah menggendong bayi Axel, mencoba meminta pertolongan

Namun naas, Liza pun tak bisa berbuat banyak. Ia tak mampu membantu Queen mungilnya itu, ekpresi marah Nathan cukup membuatnya menggigil ketakutan. Sementara Arnold, pria itu hanya diam. Entah kemana jiwa bar-bar nya beberapa menit itu menghilang

"Arnold, Liza... Titip kedua putra ku, ada yang harus aku selesaikan"

Arnold segera berdiri, mengambil alih tubuh Alan dari Queen Brilli yang sebenarnya tak rela melepas bayi nya, lalu sedetik kemudian dengan kecepatan kilat tubuh Nathan dan Brilli menghilang dari ruangan tersebut. Berteleport entah kemana

Kini, hanya ada Liza, Arnold, dan kedua bayi kembar tak serupa itu digendongan keduanya. Liza hanya mampu mengatupkan bibirnya, otaknya terus mencerna setiap ucapan yang di lontarkan Queenya beberapa saat lalu. Ia cukup paham, mengerti jika Queennya begitu khawatir dan sangat ketakutan. Begitu juga dengan Liza, perasaannya kini berkecamuk

"Liza sayang, kemarilah!" Arnold memanggil Liza yang nampak termenung di dekat jendela besar kamarnya, dan itu membuatnya merasa bingung seketika

Arnold membaringkan tubuh Alan yang sangat anteng di tengah ranjang, ia heran sendiri melihat tingkah bayi Alan yang sangat diam- berbeda dengan kelakuan kembarannya yang sangat lincah a.k.a Axel. Bayi itu sangat aktif, bahkan terus saja mengoceh seolah mengajak matenya mengobrol. Dasar bayi genit!

"Sayang?" Liza terlonjak saat Arnold tanpa aba-aba langsung merangkulnya, ia terasadar dari renungannya

Wanita duyung itu gelagapan
"ehm... Maaf Ar, ku fikir aku ingin berendam. Bisa pegang Axel sebentar, aku janji hanya sebentar, tubuh ku sedikit tak enak" entah hanya sebuah alibi tuk menutupi rasa gugupnya atau Liza memang benar-benar butuh merendam tubuh nya, entah lah... Hanya dewi bulan yang tahu

Arnold menatap wajah Liza yang terus menunduk tak mau menatapnya, ada apa ini? Arnold rasa ia tak membuat kesalahan, tapi kenapa wajah Liza seakan menunjukkan jika wanita itu bersedih

"Dia butuh ketenangan, jangan ganggu dia utuk sementara waktu" Gery yang sangat peka akan hati Liza, berusaha membantu memberitahu Arnold dengan memindlinknya

Arnold mengernyit, ia nampak menolak menerima bayi Axel dari Liza. Apa-apaan si Gery itu, memangnya Arnold menganggu ketenangan Liza begitu?

"Apa maksud mu, huh?! Apa dia terganggu bersama ku?"

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang