Pukul dua dini hari, namun netra Arnold sama sekali tak mau menutup. Pria itu masih dalam keadaan yang sama seperti berjam-jam lalu, menatap matenya penuh penyesalan sembari terus mengelus pipi lembut putih pucat sang mate. Berharap hal itu bisa membuat rasa sakit matenya berkurang nanti
Fikiran Arnold terus bekerja, mengeluarkan spekulasi negatif mengenai sikap Liza. Reaksi seperti apa yang akan Liza lakukan setelah sadar nanti?
Marah kepadanya? Itu sudah pasti
Kecewa? Pastinya
Atau yang lebih parah, meninggalkannya?
Tidak! Tidak! Arnold tidak mau memikirkan
Pria itu menggelengkan kepalanya berkali-kali, mencoba mengusir fikiran gila itu
Ia bersumpah jika Liza berniat meninggalkannya, maka ia rela gantung diri di pohon pinus depan pack
Arnold memilih mati jika hal itu terjadi, Liza sudah jadi bagian dari hidupnya. Ia tak mungkin melepas wanita itu begitu saja meski ia telah melukainya
Terdengar egois bukan, namun hanya inilah yang Arnold butuhkan dalam hidupnya. Ia tak menginginkan jabatan tinggi, harta, barang-barang mewah, maupun tanah berhektar-hektar. Arnold hanya membutuhkan Liza, maka hidupnya sudah terasa begitu sempurna
"Apa aku perlu mengingatkan lagi jika kita sudah dua kali membuatnya kecewa? Fikiran mu seolah-olah mengatakan jika Liza selalu bahagia bersama kita!"
Arnold mengerang, Gery sialan! Celetukannya itu sama sekali tak membantu
"Jika kamu tidak bisa mengatakan hal yang baik, maka tutup saja mulut mu itu!"Arnold membalas mindlink-an Gery dengan sengit
Serigala itu hanya berdecih membuat urat saraf Arnold kian menegang
*****
"Kau sudah sadar rupanya?"
Pertanyaan itu membuat wanita yang tengah terbaring diatas brankar terkejut lantas menatap pria yang ia yakini adalah asistan sang Alpha- Bruno
"Kau?"
"Ya aku, memangnya siapa lagi yang kau harapkan keberadannya- Arnold? Sadar diri, dia sudah punya mate!"Bruno dengan santai mengatakan hal sesarkas itu kepada Alita yang baru saja tersadar
Alita terhenyak, merasa tersindir akan ucapan pedas pria tampan yang kini melangkah mendekat kearah ranjang rumah sakit yang ditempatinya
"Aku tidak membutuhkan mu. Pergilah!"Usir Alita, ia tak mau melihat pria bermulut pedas itu. Sakit hatinya lama-lama
Bruno tersenyum sinis, bukannya pergi ia malah menjatuhkan bokongnya di kursi yang tersedia di samping ranjang
"Kau tuli?"
"Ck... Kau ini perempuan yang tidak bisa diberi belas kasihan ya? Aku disini hanya ingin memastikan jika Arnold tidak kembali menyerang mu! Beruntung kau masih hidup saat ini"
Alita membisu, sedendam itukah Arnold sampai berniat membumi hanguskan dirinya?
Bruno lagi-lagi tertawa sinis melihat reaksi Alita
Bruno beranjak hendak pergi meninggalkan wanita berambut dora itu sesuai permintaannya
Alita menatap punggung Bruno berjalan menjauh, namun sebelum itu ia pun mrlontarkan pertanyaan yang membuat Bruno menghentikan langkahnya
"A-apa ia baik-baik saja?"Alita bertanya ragu
Bruno berbalik dan berkacak pinggang dengan angkuh melihat Alita bagaikan sebuah barang tak berharga
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)
Manusia Serigala(Sudah terbit di Google Play Store, beberapa part sudah di hapus!!!) **** Ini bukan kisah yang menceritakan tentang seorang Alpha yang bijaksana, tampan, dan arogan dari suatu pack. Melainkan kisah yang menceritakan perjalanan hidup seorang beta dar...