Obrolan Singkat!

1K 80 6
                                    

Hahah... Guys! Eike kembali hadir menemani malam kelean

Prank! Hahahha...

Masih ada beberapa Chap lagi, gak banyak mungkin dua atau bisa lebih tergantung ke depannya gimana, karena masih ada hal yang sedikit mengganjal. Ane mau buat Arnold sama Liza nyelesain malasahnya satu persatu

Jadi... Happy Reading guys!

Awas baper! Karena banyak ke uwuan gila yang membuat kalian sedikit mual nantinya wkwkwk...

*************

Terkadang ia berfikir jika hidupnya akan berakhir begitu saja- menikah dengan pria yang tidak ia cintai, hidup dengan kepura-puraan sang kakek, dan di bodohi semua orang tentang kenyataan yang telah ia lewatkan. Saat itu ia hanya bisa terdiam selepas bangun dari tidur panjang nya, semua perkataan kakeknya tentang kehidupan di masa lalunya ia terima bulat-bulat tanpa memikirkan kebenarannya

Andai saja sang Dewi tidak mengirimkan orang yang membantunya dan memberi mimpi buruk yang mengisahkan potongan cerita tentang dirinya di masa lalu, mungkin saat ini ia masih menjadi wanita bodoh yang terus saja menerima provokasi sang kakek.

Tapi semua itu kini sudah berakhir

Semua kesedihan, kesakitan dan luka yang menganga di hatinya perlahan terobati begitu sang Dewi kembali mengembalikan kehidupan masa lalunya bersama pria yang ditakdirkan menjadi belahan jiwanya. Meski semua ingatannya belum sepenuhnya kembali tapi ia sama sekali tak mengelak jika perasaan aman, nyaman ia rasakan kala bertemu kembali dengan matenya

Entah kebodohan apa yang di lakukan nya di masa lalu sehingga bisa membuat ia berpisah dengan pria yang terlihat begitu mencintainya. Ia sama sekali tak menyalahkan sang mate, karena ia tahu akar masalah ada pada dirinya. Boleh saja sebagian ingatannya menghilang, tapi jika untuk mengingat seperti apa dirinya itu tidak sulit

Liza akui sifatnya yang kekanakan, mudah terusulut emosi sehingga kesalahan pahamana mungkin takkan ia bisa hindari. Bisa jadi sifat buruknya itu menyumbang takdir yang mendorong perpisahan mereka

Tapi takdir tetap lah takdir, sekuat apapun ia menghindarinya jika Dewi sudah berkhendak maka ia dan sang mate hanya bisa berpsarah. Apalagi mengenai segel yang saat itu masih melekat. Arnold bilang semua yang terjadi biarlah berlalu dan dijadikan pelajaran bagi kehidupan mereka di masa depan, tapi tetap saja Liza selalu merasa sedih saat mengingatnya

"Hei... Jangan menangis!" bisikan lembut di sisi telinganya membuat nya tersadar jika seseorang di balik tubuhnya menyadari isakan kecil yang tak bisa di tahannya

Pelukan hangat yang membelit memerangkap tubuh mungilnya kini melonggar namun menarik agar posisi tubuhnya yang membelakangi sosok pria di belakangnya kini bisa saling berhadapan dengan tubuhnya. Liza terhenyak begitu mata teduh yang dilayangkan matenya begitu membuat hatinya menghangat

"Bagi kesedihan mu dengan ku, sayang. Jangan memendamnya sendiri, aku mau ikut merasakan duka yang kau rasakan... " dengan suara yang menyejukan, Arnold memberi pengertian kepada sang mate. Tak lupa jemarinya yang ikut menari-nari menghapus linangan air mata yang membasahi wajah cantik mate nya

Liza amat terenyuh, ia sempat berfikir jika Arnold adalah pria yang datar, cuek dan berhati dingin. Tapi ternyata sama sekali tidak terbukti, pria itu begitu hangat dan memandangnya penuh dengan pandangan cinta. Awalanya Liza risih, tapi beberapa jam berdekatan dengannya ada perasaan asing yang tumbuh.

My Crazy Mate (Sequel Story Soulmate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang