Chapter 12 | Stalker

9.5K 640 27
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12.

Stalker (Penguntit)
______________________________________

"Karena aku akan menjadi ketuanya."

Odette menatapku remeh. "Kau pikir kau siapa? Dapat menyingkirkanku? Jangan terlalu bermimpi, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, kau lupa aku adalah keluarga Swan? Aku bisa melakukan apa saja agar kau tersingkirkan. Jadi jangan macam-macam, Ms. Glory."

"Sebenarnya aku malas menjelaskan. Ayahku, Alfon Blade. Kau pasti mengenalnya, keluargamu juga pasti mengenalnya. Aku bisa saja meminta bantuan dari Ayahku untuk menyingkirkanmu. Tapi sayangnya aku bukan gadis manja sepertimu," aku terkekeh.

Odette menatapku dengan sangat geram.

Sebenarnya aku sendiri malas membawa Ayahku dalam perdebatan ini. Namun aku terpaksa mengandalkan nama belakang keluarga Ayah hanya untuk menakutinya saja agar tidak menjadi gadis yang merasa paling berkuasa.

"So, kita bertanding besok," putusku membuat Odette membelak. "Lapangan sekolah. Biarkan seantero sekolah menentukan siapa yang pantas untuk menjadi ketua."

Lalu aku menyentuh pundak Odette. Seringai kemudian terbentuk. "Jika sampai kau berani menyuap yang lain atau merengek di depan orang tuamu... kau tidak akan lagi menjadi Queen Bee tapi loser Queen."

{~•~}

"Jadi kau menantang Odette? Kau benar-benar gila!"

Zelene berseru ketika dia berjalan di sebelahku, melintasi lorong yang dipenuhi murid berhampuran siap keluar dari sekolah. Aku yang sedang menyeruput coklat hangat tersisa setengah itu lantas mengangguk semangat.

"Baiklah, aku hanya bisa berdoa yang terbaik semoga kegilaanmu semakin bertambah!" Zelene dan aku lalu tertawa lepas "Omong-omong, Dixie ada urusan apa sehingga dia pulang duluan tanpa menunggu kita?"

Bahuku terangkat. "Entah. Dia hanya bilang ada urusan."

Zelene mengangguk paham, sebelum tiba-tiba gadis itu kembali berseru. "Titania! Aku baru ingat sesuatu! Tapi sebelumnya apakah kau sudah tahu tentang ini?"

Tentu saja aku mengernyit bingung. "Tentang apa?"

"Odette... dari dulu ratu lebah itu menyukai Geraldo," Zelene mengecilkan suaranya agar tidak didengar oleh segerombol orang-orang yang melewati mereka.

"Kau serius?" bukannya terkejut aku justru tersenyum lebar. "Berarti ini menyenangkan!"

"Aurora, kau sudah tahu tentangnya bukan?" Zelene bertanya kepadaku, sehingga aku mengangguk. "Ya, mantan pacar Geraldo yang meninggal itu? Kenapa?"

"Sebenarnya bukan masalah tapi aku takut... nanti kau kenapa-kenapa."

Aku semakin bingung. "Memangnya ada apa?"

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang