Chapter 23 | Baby Breath Flowers & Memories

7.8K 548 27
                                    

Meninggalkan luka, menyisakan kenangan.

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.

Baby Breath Flowers & Memories (Bunga baby breath & kenangan)
_________________________________________

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku sedikit khawatir.

Mendapati Geraldo melindungiku dari hantaman keras bola basket membuatku terkejut dan berhutang budi. Jika sampai bola tersebut mengenai tangan kiriku, mungkin saja tangan ini akan terbalut gips selamanya. Terdengar berlebihan, tapi nasib buruk tidak ada yang mustahil.

Geraldo menatapku tajam. Seperti biasanya. "Pergi."

"Kau menyuruhku pergi? Tidak. Aku masih ingin menontonmu," bantahku.

"Pergi."

Aku menghela napas putus asa. "Baiklah. Terima kasih karena sudah mengganti kesialan yang seharusnya aku terima tadi. Sampai bertemu usai kelas berakhir. See you, my baby boy!" aku melembaikan tangan.

Sebelum benar-benar keluar dari lapangan indoor itu, aku mengarahkan pandanganku kembali pada pria itu sekejap, menemukan bola mata hijau itu justru tertuju ke arahku.

Tunggu. Dia menatapku? batinku sebelum pergi.

{~•~}

Odette dengan dua minions-nya terlihat sedang memarahi seorang perempuan nerd yang sibuk menundukkan kepala dengan raut wajah ketakutan. Ingin mendengarkan ucapan mereka lebih jelas, aku mendekat lantas berdiri beberapa meter di belakang The Queen Bee and minios.

"Kau tahu?! Aku harus pergi ke Paris terlebih dahulu untuk mendapatkan High heels yang limited edition ini! Dan beraninya kau menumpahkan es krim vanilla busuk itu! Kau sangat menyebalkan! Kau pasti sengaja kan? You're a fucking nerd!"

"Maaf... maaf, aku sungguh tidak sengaja." Perempuan berambut ikal terurai dengan kacamata tebal itu terus saja menunduk sembari menggigit ujung bibir ketakutan.

Seperti melihat cerminan diriku pada masa-masa itu.

Masa-masa paling menyedihkan.

"Maaf?! Kau pikir maaf cukup membayar semua ini! Rasanya aku ingin membunuh wajah menyebalkanmu!"

Cih. Psikopat.

Pandanganku beralih sejenak ke arah seorang pria yang tidak sengaja melintasi dan menatapku. Namun fokusku justru tertuju pada jus semangka yang ada di tangannya.

"Hei handsome," panggilku. "Jus semangka itu terlihat sangat segar."

Pria dengan model rambut buzz cut seperti anggota milliter itu terlihat salah tingkah sembari menyodorkan minumannya ke arahku. "Kau... mau?"

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang