42.
New captain: Kapten baru
__________________________________________Aroma waffle dengan siraman sirup maple bersama buah berry di atasnya menusuk indra penciumanku tapi tidak sanggup melepaskan pandangan mataku menatap tajam pria dengan kondisi wajah seperti serigala yang usai bertempur dengan para vampir.
"Aku memang tampan," jiwa narsistiknya timbul, setelah terdiam tadi. "Bahkan waffle yang sudah dihidangkan kalah menggodanya daripada wajah seksiku. Benar begitu bukan, Glory?"
"Persetan dengan wajah seksi," aku memotong waffle dan mengunyahnya ketika sudah masuk ke mulut dengan tatapan yang tidak berpaling. "Aku butuh penjelasan atas pengakuanmu tadi dan... alasanmu juga tentunya."
"Kunyah dulu makananmu dengan baik sebelum berbicara," komentarnya.
"Kenapa kau tiba-tiba mengajakku kencan?"
Ada dua hal yang aku rasakan. Senang dan curiga. Aku bahagia, jika dia memang sungguh masuk ke dalam perangkapku. Apalagi kalau dia berhasil kubuat jatuh cinta—yang terdengar begitu mustahil.
Tapi aku tak sebodoh itu dengan percaya begitu saja, jika Geraldo semudah—tidak, ini tidak cukup mudah. Maksudku, setelah sekian lama, baru detik ini Geraldo masuk ke dalam permainanku.
Mengingat Granger menghampiriku tadi dan menyuruhku untuk menjauh dari Geraldo, aku yakin pasti ada sesuatu yang Granger ketahui mengenai Geraldo hingga pertengkaran antara mereka terjadi pagi tadi.
"Baiklah, aku akan mengatakannya padamu. karena menurutku, kau memang harus mengetahuinya." Geraldo meletakkan garpu dan pisaunya.
"Jadi?" seketika aku merasakan getaran di dada kiriku.
"Move on," jawabnya. "Aku ingin membuka hatiku."
Aku hampir tersedak mendengarkannya. Wow. Inikah yang dinamakan menjilat ludah sendiri?
"Aku akan membuka hatiku untuk seseorang suatu saat nanti. Dan yang pasti orang itu... bukan kau."
Kalimat yang pernah Geraldo katakan menyerang kepalaku dan sukses membuatku tertawa, cukup keras sampai beberapa pengunjung Halycherry kini menyita perhatiannya ke arahku yang tidak mampu menahan jemar ilusi yang menggelitiki perutku.
"Kurasa rumah sakit jiwa lebih cocok untuk kita kunjungi sekarang," tukasnya sebelum melahap waffle dengan mulut besarnya.
"Kau benar." Aku tidak bisa berhenti jika terus mengingatnya. "Pada akhirnya kau menyantap omonganmu sendiri, Mr. Emilio."
"Ya," ia menjawab cuek. "Dan sangat enak."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGER [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [15+] 48. Fernandes Jackson. 49. Landon Smith. 50. Geraldo Emilio. Setelah pertemuan tidak terduga malam itu, Titania Glory, sang Heartbreaker Queen, menjadikan pria misterius yang dingin, kasar dan tidak tersentuh pemilik...