Chapter 19 | Halycherry

8K 591 31
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19.

Halycherry (Halycherry)
_________________________________________

"Titania tidak perlu pergi ke Los Angeles."

Suara berat yang terdengar membuatku dan Ayah sontak menoleh ke sumber suara yang ternyata berasal dari pria yang sekarang masuk ke dalam rumahku.

"Karena aku akan menjaganya."

Ayah terlihat terkejut mendapati pria asing yang tidak pernah ia temui. "Siapa kau berani ikut campur?"

"Aku—"

"—Dia pacarku!" potongku dengan nada tinggi. "Tentu saja berhak ikut campur karena dia keberatan jika aku pergi ke Los Angeles dan berpisah dengannya. Jika Ayah ditinggalkan pergi jauh oleh wanita simpanan Ayah, pasti Ayah akan merasa seperti itu juga. Right?"

"Ini tidak hubungannya dengan masalah itu."

"Oh, memang tidak ada hubungannya. Itu hanya sebuah contoh agar Ayah bisa mengerti," balasku. "Sekarang aku mau pergi. Aku harap nanti ketika aku pulang, seluruh barang yang telah dikemas ini kembali ke tepat semula!"

Pandanganku lantas beralih menuju Geraldo. Dengan erat aku menggengam tangannya, menuntunnya keluar dari rumah. Meninggalkan Ayah yang kini membeku diam.

Sesampainya di luar, aku dan Geraldo kembali masuk ke dalam mobil. Dengan kekehan kecil, aku menatap pria di sampingku dengan lekat dan senyuman lebar.

Geraldo mendengkus. "Jangan menatapku seperti itu dan jangan tersenyum seperti itu. Menyebalkan."

"Tiga kali."

"Apa?"

"Hari ini sudah tiga kali kau membelaku. Pertama, ketika Odette berdebat denganku. Kedua, saat Granger memaksa untuk ikut dengannya pulang. Tiga, tadi kau mengatakan bahwa kau akan menjagaku di depan Ayahku. Oh, so sweet," ucapku dengan nada manja.

Sedangkan Geraldo tiba-tiba bungkam.

"Aku senang, karena kau tidak membiarkan aku pergi ke Los Angeles. Apalagi kau ingin menjagaku! Meluluhkan dirimu ternyata tidak begitu sulit. Karena sekarang kau sudah mulai peduli kepadaku. Upayaku untuk menarik perhatianmu ternyata tidak sia-sia."

"Jangan percaya diri. I just feel what you feel."

Aku men sebelah alisku. "Apa?"

"Dari dulu aku tidak suka hidupku diatur oleh orang lain. Dipaksa melakukan sesuatu yang tak ingin aku lakukan. Jika bukan karena ancaman darimu, aku pasti tak akan rela membantumu. Oh ya, perlu kau bedakan mana yang namanya kasihan dan mana yang namanya peduli."

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang