Chapter 36 | The Story I Wanted To Hear

6.4K 466 60
                                    

36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

36.

The story i wanted to hear | Kisah yang ingin aku dengar
_____________________________________________

Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur dengan pikiran yang sibuk berkalut tentang kasus penolakan yang sangat tidak jelas tadi. Aku tidak mengerti ada apanya dengan pria itu dan aku tidak paham dengan diriku yang mengatakan bahwa aku menyukainya. Gila!

Berkali-kali aku mengacak rambut frustrasi, apalagi melihat kamarku yang masih berantakan membuat diriku merasa semakin stress. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya bahkan kejadian tadi masih terus terngiang-ngiang di kepalaku.

"Kau tertolak, Titania."

Aku mendengus. "Argh!"

Tidak ingin gila sendiri, aku segera bergerak untuk mengambil ponselku. Menghubungi Dixie yang tidak perlu menunggu lama langsung diangkat oleh perempuan yang nada suaranya terdengar malas, seperti baru bangun dari tidur amat lelap.

"Kau sedang tertidur?" tanyaku. "Mengejutkan  seorang Dixie yang sangat gemar terjaga setiap malam, tertidur lebih awal. Kau sangat kelelahan ya?"

"Ya. Seperti itulah. Hari ini latihan benar-benar menguras tenaga, tubuhku seperti mati rasa," Dixie menyahut sembari menguap lantang. "Lalu kau sendiri, ada apa menelponku? Mengganggu saja."

Aku berdecak. "Kau tahu? Malam ini aku sangat amat kesal kepada pria yang selama ini menjadi targetku. Rasanya aku ingin sekali menaburkan bubuk cabai ke dalam mulutnya! Menjengkelkan!"

"Sudah kukatakan bukan, lebih baik kau berhenti. Dia adalah orang aneh yang sampai kapan pun tak akan bisa kau ketahui isi kepalanya. Memangnya apa yang sudah dia lakukan kepadamu sampai kau kesal?"

"Dia menolakku," balasku malas. "Dia menolakku di depan umum!"

"Menolakmu? Bagaimana bisa?"

"Ya... tadi dia menanyakan apakah aku menyukai dirinya atau tidak dan dengan bodohnya... argh! Mengingatnya saja aku menjadi sangat kesal, ini di luar kendaliku dan rencana yang aku rancang karena seharusnya ia yang mengakuinya bukan aku. Tadi itu, bibirku benar-benar terhipnotis, D! Sumpah demi Dewa Poseidon, aku tidak menyukainya!"

"Bohong. Kau telah menyukainya dan kau berteriak tidak jelas seperti ini hanya membantah perasaanmu saja padahal tetap saja kau tak akan bisa menutupinya."

Lagi-lagi aku berusaha menyangkalnya. "Tapi—"

"Sudah aku katakan makanya kau berhenti Titania! Berhenti mendekati Geraldo atau lebih baik... mulai sekarang kembalilah menjalani kehidupan yang seharusnya. Hidup yang normal tanpa perlu punya rencana untuk membuat pria berlutut di bawahmu. Mereka semua akan mendapatkan karmanya masing-masing tanpa perlu kau yang membalasnya."

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang