48.
Video (Video)
____________________________________________Selama perjalanan keheningan menguasai mobil. Tidak sepenuhnya, karena radio mobil yang kini memutar lagu Look What You Made Me Do dari Taylor Swift nemecahkan kesunyian antara kami. Benar-benar tidak satu pun ada yang angkat bicara.
Malam ini, jalanan kota tua cukup padat dan udara yang masuk melalui celah jendela sangat dingin, membuatku menutup jendela mobil sepenuhnya. Sekitar lima belas menit berikutnya, mobil Geraldo akhirnya sampai di depan rumahku.
Aku tidak keluar. Berdiam di sana. Geraldo juga.
Aku tetap diam. Geraldo juga.
Seakan kami berdua saling menunggu untuk berbicara.
Ah, ini benar-benar membuang waktu.
"Maaf."
Pergantian detik Geraldo angkat suara. Membuatku mengalihkan pandangan, mengernyit t ipis sembari menaikkan satu alisku. "Suaramu tidak terdengar," dustaku. Aku hanya ingin Geraldo mengulanginya.
"Tidak ada pengulangan," kupikir itu yang akan Geraldo jawab. Tapi siapa sangka ternyata dia sungguh mengulangi satu kata dengan suara serak basahnya yang membuat jantungku berdebar.
"Maaf."
Tatapanku lekat ke arahnya tapi Geraldo sama sekali tidak melirikku. Pandangannya lurus ke depan. "Untuk kesalahan yang mana? Dan kau sedang berbicara denganku bukan bangunan di depanmu, Tuan."
Geraldo tidak memindahkan perhatiannya, mengabaikanku. "Segalanya."
"Seperti?" tanyaku disertai desahan napas berat.
"Meninggalkanmu, membuatmu menunggu berjam-jam dan membentakmu di depan umum," jelasnya. Dari intonasinya terdengar begitu tulus pengakuannya, sepertinya ia sungguh menyesalinya perbuatannya.
"Dan mengingkari janji," imbuhku. Geraldo mengangguk pelan. "Dan mengingkari janji," ia mengikuti tambahanku membuat terkekeh pendek. Kenapa ia terlihat manis ketika minta maaf? Ya tentu saja. Pria gengsi sepertinya mengakui kesalahan itu bukan hal biasa.
"Fine. Aku juga minta maaf karena sudah bersikap kekanak-kanakan dengan memaksamu menceritakan hal yang mungkin sangat sensitif bagimu. You know, aku hanya mencemaskanmu." Balasku beserta desahan napas berat yang terhela.
"Jika aku menceritakan masalahku, apa itu akan menyelesaikannya?"
"Ada tiga kemungkinan. Iya, tidak, bisa saja. Tapi kau tahu? Walau di dunia ini sulit sekali manusia yang bisa dipercaya tapi setidaknya kau butuh satu, orang yang menjadi pendengar yang baik untukmu. Mungkin menceritakan masalah tidak sepenuhnya menyelesaikan dan tidak semua solusi dapat ditemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGER [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [15+] 48. Fernandes Jackson. 49. Landon Smith. 50. Geraldo Emilio. Setelah pertemuan tidak terduga malam itu, Titania Glory, sang Heartbreaker Queen, menjadikan pria misterius yang dingin, kasar dan tidak tersentuh pemilik...