Chapter 50 | Tiger

6K 417 80
                                    

50

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

50.

Tiger (Harimau)
_________________________________________

"Kau baik-baik saja?"

Geraldo melontarkan pertanyaan demikian begitu aku berusaha memasang plester luka di pipinya. Ia membuatku terkekeh. "Harusnya aku yang bertanya bukan? Kau yang sedang terluka di sini."

"Kau lebih," suaranya begitu dalam.

"Aku baik-baik saja," kujawab dengan ragu.

Geraldo memandangku penuh curiga.

"Benar. Aku tidak baik-baik saja."

Tidak bisa dipungkiri, kejadian tadi membuat rasa traumaku tentang masa lalu bangkit. Kecemasanku mulai muncul kembali dan kepercayaan diri yang berusaha mati-matian aku bangun, runtuh sekejap. Apalagi video lama itu, aku yakin semua warga sekolah pasti sudah menyaksikannya.

Geraldo mungkin juga sudah melihatnya.

Seketika aku merunduk kala ia memandangku. Aku merasa jijik terhadap diri sendiri. "Video itu... begitu menjijikkan bukan?" kataku sambil tersenyum miris.

"Yang merekam dan mengganggumu jauh lebih menjijikkan. Kau adalah seorang ratu. Jadi angkat kepala, jangan biarkan mahkotamu jatuh dan rusak hanya karena hama pengganggu," ujar Geraldo. 

"Aku malu melihat tatapanmu setelah kau melihat video memalukanku, aku—"

"Aku tidak menontonnya. Jangan cemas."

Seketika kuangkat kepala dengan mata membelak. "Kau berbohong? Mustahil kau tidak menontonnya. Semua orang di sekolah pasti sudah menyaksikan video memalukanku. Pasti."

"Kecuali aku," responnya. "Aku sungguh tidak menontonnya, hanya mendengar kehebohan dari mulut orang lain. Lagi pula tidak ada manfaatnya bagiku menyaksikan video memalukan orang lain, karena cuma orang bodoh yang merasa terhibur dengan aib orang lain yang tersebar. Jadi, kau tidak perlu lagi menunduk di depanku."

"Terima kasih." Aku tersenyum tipis. "Tapi tidak seharusnya kau melukai dirimu sendiri demi aku. Walaupun aku merasa puas karena kau memukul Justin tadi tapi tetap saja, jangan lukai dirimu lagi."

"Aku tidak melukai diriku. Aku hanya melawan si brengsek yang telah mempermalukanmu. Bahkan jika perlu, aku akan menghabisi orang yang sudah menyebarkan videomu itu."

"Kau sangat mengkhawatirkanku?" kutatap Geraldo dengan intens.

"Tentu."

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang