••PEREMPUAN BUKAN MAINAN••

1.3K 120 15
                                    

Happy reading ❤❤

Untuknya yang sibuk mencari tulang rusuk, biar kutemani. Lalu, untuknya yang sibuk menjauhkan tulang rusuk, biar saja, dia takkan bahagia nanti.

—La Estrella—

•••

Plak!

Lala mendaratkan telapak tangannya cukup keras di wajah Keanu, membuat laki-laki itu terperanjat dan beranjak seraya menyentuh wajahnya yang terasa panas. Malik hanya duduk sembari menantikan adegan apalagi yang akan terjadi, tiba-tiba saja Lala datang ke kantin sendirian dan menampar wajah Keanu di depan banyak orang, padahal mereka sedang menikmati makan siang.

“La, kenapa elo tam—”

Lala sudah lebih dulu memotong perkataan Keanu dengan menyiramkan jus jeruk ke wajahnya, rasa malu Keanu kian bertambah. Ia menatap tajam pada Lala seraya mengepalkan tangan.

“Apa! Lo mau marah!” hardik Lala yang sudah emosi sejak Lisya mengatakan semuanya lewat telepon kemarin, ia tak suka dengan perlakuan Keanu yang semena-mena.

“Lo kurang ajar banget, ya! Berani-beraninya permalukan gue di depan banyak orang,” geram Keanu, ia mencekal pergelangan tangan Lala dan meremasnya, tapi Ares melihat—ia tak terima hingga refleks beranjak dan menepis tangan Keanu hingga terlepas, padahal Ares sedang makan dengan Vely. Kekasihnya itu terlihat kebingungan.

“Lo apa-apaan, Res! Ngapain bela cewek kurang ajar kaya gini,” protes Keanu tak terima.

“Jangan kasar sama cewek."

“Gimana gue nggak kasar kalau dia datang-datang tampar orang habis itu siram sembarangan, maksudnya apa?”

“Jadi, lo nggak paham sama sikap gue barusan Keanu yang terhormat, hm?” Lala melipat tangan di dada, tatapannya meremehkan.

“Gue rasa kita nggak punya masalah, La,” ujar Keanu.

“Emang enggak, tapi secara nggak langsung lo udah sakitin gue—lewat Lisya. Gue udah dengar semuanya, lo berani-beraninnya mainin sepupu gue. Jangan mentang-mentang lo cowok jadi bisa menindas yang lemah!” Lala mendorong dada kiri Keanu. “Gue nggak tahu apa yang dirasa Lisya, yang jelas dia sakit hati. Dia udah terluka sejak orangtuanya pisah, dan elo tambah-tambahin luka Lisya. Cowok macam apa lo!”

Keanu tertegun, tak sanggup berkata-kata, benarkah ia sudah menyakiti Lisya begitu dalam? Niat awal Keanu hanya menuruti taruhan antara dirinya, Ares dan Malik. Ia pikir takkan ada rasa, nyatanya beda pada Lisya sendiri.

“Dia itu manusia, Ken! Bukan mainan!” Lala berganti menatap Ares. “Lo juga sama!”

Ares terperanjat, tapi ia paham situasi dan memilih diam.

“Kalian bertiga itu waras nggak, sih? Lisya itu manusia, bukan benda yang bisa dipertaruhkan, habis itu ditinggal kalau udah bosen. Oh iya, gue paham sih kisi-kisi permainan cewek buat kalian bertiga.” Lala tersenyum miring. “Pertama dekati, manfaatkan, sakiti, terus tinggalkan. Luar biasa!” Lala bertepuk tangan, semua orang di kantin hanya bisa diam menyaksikan drama siang itu.

Esperance (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang