••PELAKU SURAT BOTOL••

1.3K 117 22
                                    

Fiersa Besari ft. Tantri - Waktu yang salah.

Happy reading

Kau datang tanpa kata, tapi membawa rasa.
Namun, aku masih ragu, tergugu.

—La Estrella—

•••

Lala tengah melangkah melewati halaman rumah setelah turun dari taksi yang ia tumpangi dari rumah seorang pelanggan sneakers, motornya sedang dibawa Ibra tanpa izin, alhasil ia kerepotan sendiri. Tunggu saja sampai Lala menarik telinga Ibra saat pulang nanti.

Malam ini, beberapa bintang hadir sekadar menemani penglihatan orang-orang yang kosong pada kanvas pekat di atas sana, kadang bulan lupa bersembunyi saat rintik tak sengaja turun menyapa penghuni bumi.

Lala yang baru akan masuk ke rumah terhenti saat telinganya mendengar seperti bunyi kaleng atau kaca jatuh, ia menoleh ke arah gerbang.

Rasa penasaran Lala yang meminta kakinya untuk melangkah kembali pada gerbang hingga ia menemukan surat botol lagi di sana, Lala mengedar pandang dan melihat seseorang memakai hoodie putih melangkah tak jauh darinya.

"Jangan-jangan dia ...," gumam Lala memikirkan satu hal sekarang, ia meraih botol berisi surat itu lantas melepas sepatunya, Lala berlari menghampiri manusia yang melangkah kian jauh itu tanpa alas kaki agar si pelaku tak mendengar derap kakinya.

"Hey, lo!" tegur Lala seraya menyentuh bahu manusia yang bisa disebut laki-laki itu, "lo yang tinggalin surat botol itu, 'kan?"

Laki-laki itu hanya diam karena sudah ketahuan, padahal baru aksi yang kedua, tapi jadi secret admirer yang gagal.

"Lo siapa?" Lala menarik tangan laki-laki itu hingga mereka saling berhadapan, tanpa canggung Lala menurunkan masker yang menutupi wajah itu hingga ia tertegun dengan sosok yang dilihatnya sekarang.

"Lo?"

Laki-laki itu tersenyum, "Iya, ini gue, La Estrella."

"Faruk. Jadi, lo yang nulis surat botol itu? Beneran elo?" tanya Lala tak yakin, "tapi, kenapa?"

"Karena seseorang ingin orang lain tahu bahwa dia adalah pengagumnya tanpa perlu diketahui orang banyak, cukup dia dan Tuhan yang tahu. Sayangnya, sekarang lo malah tahu. Gagal misi gue." Faruk menyugar rambutnya.

Lala melepaskan tangannya dari Faruk, "Pengagum?"

"Iya, gue pengagum lo La Estrella."

"Tapi, tapi apa yang harus lo kagumi dari gue?" Lala mulai canggung, ia jadi tak berani menatap mata Faruk.

"Dari berbagai sisi, gue tahu banyak tentang lo bahkan sebelum kita ketemu. Cuma dengar kisah tentang lo aja gue langsung suka," aku Faruk.

Lala menatap Faruk sesaat, "Suka? Lo suka sama gue?"

"Iya, makasih buat orang itu karena selalu berkisah soal lo ke gue."

Esperance (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang