••JUST A FRIEND••

1K 96 20
                                    

Aliando — Pergi dari hatiku.

Happy reading ❤❤

Biar saja waktu berputar cepat, yang penting kamu mendekat.
Biar saja orang-orang berbeda pendapat, yang penting perasaanku selalu lekat.

Antares Gema—

•••

"Kalau gitu gue pesan makan dulu ya, La," izin Deby menatap Lala dan Ares bergantian. Jujur ia cukup bingung saat tiba-tiba Ares bergabung dengan mereka-bahkan Lala tak masalah sama sekali dan terlihat bercanda dengan Ares, mereka berdua mulai lain.

"Oh iya silakan," sahut Lala merelakan kepergian Deby yang sudah beranjak.

Deby menghampiri stand bakso, ia pun harus mengantri karena pembeli cukup banyak. Deby mengernyit mengamati interaksi antara Ares dan Lala yang benar-benar berubah serta akrab, ada apa di antara mereka?

Terlihat Lala dan Ares terbahak dengan suara yang mengisi penjuru kantin, sesekali Lala memukul meja-juga lengan Ares karena mungkin kisah yang mereka obrolkan begitu lucu sampai Lala refleks memukul tanpa merasa bersalah. Mereka tak peduli dengan orang-orang yang memandang aneh atau menggunjing karena Lala dekat lagi dengan Ares, memangnya kenapa? Toh, bukannya Ares juga tak punya pasangan, lagipula Lala menganggap hubungannya dengan Ares sebatas pertemanan masa kecil mereka yang dilanjut lagi.

"Terus, terus, terus. Lo apain si Jaki?" tanya Lala menggebu di sisa tawanya.

"Gue tarik aja celananya sampai lepas, dia lari tuh dikejar sama anjingnya Bu Minarsih. Sumpah kalau bayangin masa itu lagi jadi pengin balik kecil kayak dulu, La," sahut Ares tersenyum menatap Lala yang terus tertawa karena lelucon dari dirinya. Dulu mendapat seulas senyum saja susahnya setengah mati, sekarang semudah itu. Memang ya, tiada usaha yang mengkhianati hasil.

"Si Jaki sekarang SMA di mana sih? Dulu gue pernah satu SMP sama dia, tapi pas kelas delapan malah pindah."

"SMA Antariksa, gue pernah ketemu dia kalau nggak salah dua bulan yang lalu."

"Masih suka—" Lala menunjuk lubang telinganya.

"Iya, nggak sering-sering tapi." Lantas terdengar lagi kekehan Lala, ia tertawa benar-benar tanpa beban.

"Sakit perut gue, Res."

"Sakit kenapa?"

"Capek ketawa ternyata. Parah sih lo ceritanya."

Terlihat Deby membawa dua mangkuk bakso dan meletakan salah satunya di depan Lala, lalu ia duduk di sisi Lala.

"Ares, tumben lo nggak gabung sama Keanu, Malik?" tanya Deby karena merasa tak nyaman ada Ares di antara ia dan Lala, dulu Deby cukup suka jika Ares ada di dekatnya, tapi hal lain membuat Deby siaga dari remaja itu—juga harus menjaga Lala. Itu misi rahasia Deby.

Ares dan Lala saling memandang, lalu Ares melihat ke arah Keanu serta Malik yang duduk di pojokan kantin, dua makhluk itu tampak santai saja tanpa dirinya.

Esperance (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang