••AKU, KAMU DAN REL KERETA••

2.7K 227 66
                                    


Ada lagu dar Ares buat Lala tuh di mulmed.

Happy reading ❤❤

Kamu serupa senja, yang lekas menghilang kala hari berlalu. Kamu serupa purnama, yang tak lagi berkuasa kala arunika merayu.

•••

Cup!

Satu kecupan mendarat dengan lembut di pipi kanan Ares bahkan tanpa dia meminta sekalipun, dan pelakunya adalah Gea sendiri. Entah berapa banyak bibir yang sukarela mencium Ares dengan tulusnya, Gea pun entah gadisnya yang keberapa, tak bisa dihitung dengan jari tangan serta kaki.

Ares hanya tersenyum simpul menanggapi kecupan itu, dia tak pernah membalas mengecup pipi siapa pun, karena baginya akan berbeda lagi. Mungkin ia memang bastard karena telah mempermainkan hati banyak gadis, sifat buruknya sudah terlihat sejak masih SD, tapi orang lain tak perlu tahu alasan kenapa Ares seperti itu sejak lama. Ia bahkan tak peduli perasaan gadisnya jika tiba-tiba ditinggal pergi dengan segudang alasan, ia tak apa jika dibenci barisan para mantan, karena tujuannya memang hanya mempermainkan mereka tanpa cinta.

"Hati-hati ya, Res," ucap Gea saat Ares sudah naik ke motornya dan bersiap melaju pergi.

Ares hanya melambai tangan sejenak, barulah ia melajukan motornya dengan pelan hingga akhirnya kencang melewati banyak kendaraan dengan celah yang mudah ia gapai.

Patah hati adalah konsekuensi bagi mereka yang mau menerima pernyataan cinta darinya secara cuma-cuma, entah kapan ada cinta dari Ares untuk gadis yang dipacarinya. Padahal yang ia tunggu tak pernah membuka mata, mengingatnya saja tak ingin.

Ares tak langsung pulang ke rumah, ia mampir ke sebuah basecamp tempat di mana banyak preman yang notabene adalah temannya.

Ares menepikan motor di depan gedung yang sudah tak layak huni lagi, tapi tempat itu sudah sangat nyaman bagi para kumpulan preman. Lagi, jarang dijamah polisi, jadi mereka aman dari razia karena tersembunyi di tempat terpencil karena tertutup oleh gedung-gedung lain.

"Whoa, si Ares datang tuh," ucap seorang preman yang duduk pada sofa lusuh di sudut ruangan seraya menyesap batang rokoknya dengan nikmat, bau alkohol membaui hidung Ares saat memasuki ruangan besar itu, ada sekitar lima preman di dalam. Tiga orang dari mereka sibuk dengan permainan kartu remi, satu sedang tidur di sofa dekat pintu.

"Gimana anak-anak, Bang?" tanya Ares setelah duduk di sebelah preman yang asyik merokok, ada anting berbentuk cincin melingkar di kedua telinganya, serta banyak tatto di lengan juga leher.

"Ada berita duka akhir-akhir ini, Res," ujar si preman terlihat sendu, ia biasa dipanggil Jinggo.

"Berita duka apaan?"

"Bapaknya Edo ditusuk sama musuh kita, terus lewat aja gitu."

Lewat—kata yang merujuk pada pergi tapi selamanya alias meninggal. Ares terdiam untuk sesaat, ia bahkan baru mendengar kabar itu karena dua minggu tak datang ke basecamp.

Esperance (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang