delapan

133 7 0
                                    

"Tipe gue itu Alexa." Jawab Kai sambil tersenyum.

Sean mengepalkan tangannya di bawah meja.

"Tapi, karena gue gak mau kejadian itu keulang lagi, gue gak mau gue jadi deket beneran sama dia. Mentok jadi temen aja, lah." Kata Kai.

Sean masih diam. Ia tau, pasti Kai masih akan berbicara.

"Jadi, jangan sampe dia buat gue baper." Kata Kai.

"Dimana-mana yang biasanya buat baper cowok, kali." Balas Sean.

"Enggak! Emangnya lu gak ngerasa apa, tiap lu bareng Alexa, dia ngasih aura-aura gimana buat lu?" Tanya Kai. Wajahnya berbinar-binar begitu membahas Alexa.

Sean menyipikan matanya. "Lu suka Alexa?"

Kai menggeleng. "Gak usah cemburu, deh, HAHAHA. Makanya, lu aja yang jagain dia. Jangan gue. Gue gak mau dia kena pengaruh jelek gue, kayak si XY." Kata Kai sambil tersenyum lebar.

Sean bingung harus merespon bagaimana. Bagaimana juga, kalimat terakhir Kai barusan benar-benar menohoknya. 'Kalau emang beneran suka, pasti lu ngerasa mau ngelindungin dia, gimanapun caranya.'

"Lu suka kan, sama dia?" Tanya Kai.

Sean kembali ke dunia nyata. Berpikir. "Ya, kali. Gak tau." Katanya mengangkat bahu.

"Ya udah. Kalo lu suka sama dia, jagain, jangan malah dirusak. Sampe lu berani ngerusak dia..." Kai menunjukan kepalan tangannya di hadapan Sean.

Sean diam. "Kalo itu emang mau lu, kenapa gak lu aja yang ngelindungin?"

Kai malah tertawa. "Sumpah, ya! Dari nada-nada lo ngomong tuh kedengeran banget lu ngerasa tersinggung."

Sean mengerutkan kedua alisnya. Dari tadi ia hanya ditertawakan Kai saja. Tak lama kemudian, suara ponsel berdering. Baru saja Sean hendak meraih ponselnya dari saku, ternyata bunyi itu berasal dari ponsel Kai.

"Alexa." Bisik Kai menunjukan layarnya pada Sean.

Sean mulai merasa sebal. Dirinya sudah terlebih dulu mengenal Alexa, dibanding Kai. Namun, kenapa sekarang Alexa lebih mementingkan urusan Kai dibandingnkan dirinya.

Sean memanyunkan bibirnya, sambil mengalihkan pandangannya ke arah para pengunjung perpustakaan.

Baru beberapa detik berbicara lewt telepon, Kai menyalakan mode pengeras suara. "WOY SEAN! BALIK LO! NGILANG-NGILANG WAE! BENTAR LAGI KITA PRESENTASI, CURUT!"

Sean menepuk jidat. "Astralaganala, lupa."

"LUPA, NDASMU! KALO LO GAK BALIK SEKARANG, NAMA LU DI PPT KITA GUE APUS. DAH." Dengan begitu, Alexa langsung memutus teleponnya.

"Shit.... chihuahua marah.." Gumam Sean. "Balik lah, yuk! Kalo enggak, kaki gue bisa dipatahin dia, nih!" Sean menarik tangan Kai setelah berdiri.

Kai menarik tangannya lagi. "Lu aja, lah, gue kan enggak bareng lu." Kata Kai.

Sean diam.

"Lagiam gue mau cabut dulu, nyebat sama yang lain." Kata Kai tersenyum setengah.

Sean kembali memanyunkan bibirnya.

ALEXEAN // completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang