tiga puluh lima

72 5 0
                                    

Alexa mengenakan sedikit riasan untuk hari ini. Ia juga memilih pakaian yang cocok dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tak hanya itu, Alexa juga mencatok rambutnya sedikit agar lebih rapi.

Semuanya ia lakukan karena hari ini, ia akan bertemu Cleo untuk pertama kalinya, setelah pacaran untuk kedua kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya ia lakukan karena hari ini, ia akan bertemu Cleo untuk pertama kalinya, setelah pacaran untuk kedua kalinya. Setelah kemarin direncanakan, mereka berdua akan bertemu di halte luar kampus pk 12.30 untuk kemudian berangkat mengunjungi tempat-tempat di sekitar situ.

Alexa berjalan sedikit menuju halte bus dekat kantin. Baru saja mau menjatuhkan bokongnya di kursi tunggu, Alexa menerima panggilan masuk dari Mario. Panggilan masuk dari Mario sama dengan panggilan pekerjaan. Panggilan pekerjaan sama dengan panggilan maut sial. Sial, Alexa sedang tidak mau bekerja sekarang. Dengan berberat hati, Alexa menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya.

"Kenapa, kak?" Tanya Alexa begitu ia mengangkat teleponnya.

"Xa, kita lagi mau nyusun laporan pertanggung jawaban. Lu bisa ke sini, gak?" Tanya Mario.

Alexa diam sejenak. Sedang memikirkan 1000 cara menolak permintaan kating secara halus. "Hmmm harus semuanya dateng ya, kak?"

"Udah pada otw sih, semuanya."

Alexa berdecak dalam hati. "Maaf banget kak, aku gak bisa ikutan, soalnya udah ada janji."

"Janjinya jam berapa? Udah di tempat? Atau masih di sekitar kampus?"

"Aku baru mau berangkat. Ini udah di halte kampus."

"Balik dulu sebentarr, yaa. Kita di perpus utama. SEBENTAAAAR aja. Abis itu boleh deh, pergi." Mario bernegosiasi. "Soalnya banyak juga nih, yang harus dikerjain."

Alexa sedang merutuki semua orang di kepalanya. "Kalo aku kerjain bagian aku nanti malem, abis itu langsung dikirim, gimana, kak?"

"Rencananya nanti malem udah mau diprint, Xa."

Ah, anjing. Batin Alexa. "Deadlinenya kapan ya, kak?"

"Besok."

Alexa membulatkan matanya. Wah, amarahnya sudah tak dapat dibendung lagi. "Kok baru diomongin sih, kak?"

"Kemaren kan lagi pada sibuk mindah-mindahin, nyortir, folderin jadi satu, terus ngedistribusiin foto-fotonya." Jawab Mario. "Gue tanya lu sekarang. Dari kemaren lu kemana? Anak-anak dokum SMP lu walaupun ikut reuni, tapi langsung kerja. Lu cuma ngasih memory card lu ke kita, mon maap. Itu foto-foto lu kita semua yang ngurusin. Padahal harusnya kerjain sendiri-sendiri. Sekarang, kalo lu mau kerjaan lu cepet kelar, ke sini sekarang. Ngomong doang, kerja engga."  Ternyata, Mario juga sudah tak kalah marah. "Gak mau tau. Kalo lu gak mau kita suruh kerjain semua, dateng ke perpus utama SEKARANG." Cerocos Mario, lalu memutus sambungannya.

ALEXEAN // completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang