tiga puluh

78 7 1
                                    

ospek day 2

Tak terasa, ospek hari kedua sudah berakhir dengan sempurna. Itu berarti, tinggal sisa sehari lagi hingga mereka bisa terbebas dari pekerjaan-pekerjaan mereka. Setelah puas tidur, Alexa memutuskan untuk membereskan barang-barangnya, dan bersiap kembali ke kosan untuk melanjutkan tugasnya, yaitu memindah-mindahkan dan memilih fofo-foto yang bagus.

"Bentar." Alexa merogoh seisi tasnya, dan menggeledah meja p3k, yang sebenarnya tak penuh-penuh juga. "Liat kamera gue, gak?" Tanyanya pada anak p3k yang sedari tadi bersamanya.

Anak itu menggeleng.

Alexa mulai panik. "Syit. Mati gue." Gumamnya. Ia berusaha mencari di setiap sudut daerah p3k. Usaha pencariannya terhenti begitu ia melihat Jojo yang baru saja lewat. "ONCOM!" Panggil Alexa pada Jojo.

Jojo mengangkat sebelah alisnya. Ia hanya melepaskan sebelah earphonenya saja.

"Kamera gue masih di lu, gak?" Tanya Alexa.

Jojo menggaruk tengkuknya. 'Syit. Lupa gue mintain.' Batinnya. "Eh... ada di...." Jojo berpikir sejenak. Apakah ia harus jujur agar Alexa dapat segara menemukan kameranya, walaupun ia mungkin akan kena marah? Atau haruskah ia bebohong agar Boss tak menembaknya karena telah membocorkan rahasianya, tetapi Alexa tidak akan tahu di mana kameranya berada? "Di Kak Boss." Jojo memilih pilihan pertama. Persetan dengannya.

Alexa memutar bola matanya. "Dia di mana, ya? Tau gak?"

Jojo kembali menggaruk tengkuknya. Kali ini sungguh tak tahu. "Gak tau gue. Meja panit, kali. Atau ruangannya? Ata-"

"Oh ya, gue telfon aja, deh." Alexa langsung membuka ponselnya, tanpa menghiraukan jawaban Jojo.

Jojo mendatarkan wajahnya. "Ya, ya, ya. Gue balik, ya." Jojo berbalik badan untuk segera kembali ke kosannya.

Alexa menahan lengan Jojo. "Plis. Temenin gue." Alexa memelaskan wajahnya, siapa tahu Jojo akan iba.

Bukannya iba, Jojo malah curiga. "Kenapa? Lu lagi slek sama dia, ya? Biasanya biasa aja, tuh." Jojo menyipitkan matanya.

Alexa menelan ludah. "Enggak... kan gue baru pusing-pusing. Jadi, sekalian anter gue balik, ya!" Alexa tersenyum lebar bak anak anjing.

Jojo menghela. "Ya, ya, ya." Ia kembali mengenakan earphonenya yang sempat dilepasnya.

Alexa segera menelepon Boss agar tahu di mana keberadaannya sekarang. Setelah bercakap sebentar, Alexa (ditemani oleh Jojo) langsung menemui Boss yang ternyata ada di dekat fakultas kedokteran. Boss terlihat sedang mengobrol dengan teman-temannya, sambil memakan camilan dan merokok. Alexa merasa sedikit ragu untuk mendekati Boss, melihat teman-temannya yang terlihat galak. Merasakan kegugupan Alexa, Jojo menggenggam erat tangan Alexa, sambil berjalan mendekati Boss dan kawan-kawannya. Alexa ia biarkan ada di belakangnya.

"Permisi, Boss. Maaf ganggu, mau ngambil kameranya Alexa." Kata Jojo, begitu ia sampai di hadapan Boss.

Boss menatap Alexa yang berdiri di balik Jojo. Malas berargumen, dikarenakan ada banyak teman-temannya, ditambah lagi ada Jojo, Boss langsung memberikan kameranya pada pemiliknya. "Maaf ya, lupa."

Alexa mengambil kameranya kembali. "Yaa.." Jawabnya setengah hati. Begitu mendapatkan barangnya kembali, Alexa langsung berbalik pergi.

ALEXEAN // completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang