Pesta pernikahan berjalan dengan lancar dan meriah. Semuanya berakhir pk 22.00. Karena keluarga inti, Alexa baru bisa kembali ke kamar sekitar pk 22.40. Karena semuanya bergantung pada Alexa, Sean juga belum bisa pulang. Lagipula, seluruh bawaannya juga ditinggal di kamar Alexa. Sebenarnya, seluruh keluarga Alexa masih berada di ballroom, masih banyak saudara jauh yang masih ingin berbincang. Setelah banyak negosiasi, Alexa berhasil melarikan dirinya ke kamar.
"Duh.. Sorry ya, Se... Lu jadi baliknya malem banget." Alexa memohon maaf. Tangan kanannya membopong sepasang sepatu hak tingginya. Sedangkan tangan kirinya mengangkat dress bagian depannya, agar tidak menyandungnya.
"Santuy... kan ada MRT." Balas Sean. Ia berjalan melewati koridor hotel, berjarak dua lengan di samping Alexa. Salah satu tangannya bantu membawakan clutch milik Alexa.
Alexa terkekeh. "Emang ada jam segini ke rumah lu?" Tanya Alexa.
Sean berpikir sejenak. "Ya udah, KRL atau bis aja."
"Oh ya..... Emangnya lu pernah naik dua-duanya?" Tanya Alexa merendahkan. "Awas nyasar, loh. Sotoy bener, dah."
Sean menggaruk tengkuknya. "Ya udah lah, mesen ojol aja. Langsung sampe, bobok, deh!"
Alexa bergeleng-geleng. Akhirnya mereka berdua sampai di depan pintu kamar Alexa. Alexa mengetap kartu kamarnya ke sensor, dan lalu masuk kamar. "Lu ganti di luar, ya. Gue ganti di toilet. Abis gue selesai, tar gue temenin ke bawah." Kata Alexa.
Sean mengangguk. Ia meletakkan clutch Alexa di atas meja. Alexa mengambil satu set baju santainya, dan segera masuk ke kamar mandi. Sean sendiri langsung melepas seluruh pakaiannya, dan menggantinya dengan sweater biru beserta celana training yang tadi sore ia kenakan. Tak lama, Alexa keluar dari kamar mandi. Ia hanya mengenakan kaus oblong dengan celana basket. Riasan wajah dan rambut belum disentuhnya lagi.
"Lu udah mau pesen?" Tanya Alexa.
Sean menengok sebentar, untuk lanjut melipat-lipat pakaiannya. "Belom. Nunggu lu aja."
"Gue udah selesai, sih." Balas Alexa. "Gue ngapus makeup sama benerin rambut setelah lu balik aja. Biar sekalian mandi lama." Sambungnya.
"Ohh.." Sean memasukkan seluruh bawaannya ke dalam ransel. "Ya udah, gue balik sekarang aja." Sean mengenakan tas ranselnya.
"Sekarang?" Tanya Alexa.
Sean mengangkat alisnya. "Katanya lu mau mandi."
"Oke." Alexa mengambil ponsel dan kartu kamarnya. "Kuy."
-oOo-
Begitu sampai di lobby hotel, mereka berdua sudah disambut dengan derasnya hujan. Sean menelan ludah. "Coba gue cek kalo mobil." Ia kembali membuka ponselnya.
Alexa mengangguk. Ia berjalan menuju sofa terdekat yang ada di situ. "Duduk dulu aja, Se." Kata Alexa.
Sean menghampiri Alexa, dan duduk di hadapannya. Keduanya langsung sibuk dengan ponsel masing-masing. Sean sibuk menunggu hingga ada yang mengambil orderannya. Sedangkan Alexa, baru sempat membuka semua pesan yang sedari tadi ia terima.
'Fak.' Batin Alexa, begitu membuka balasan Cleo tiga jam yang lalu. Setelah melalui segala pertimbangan di dalam kepala, Alexa memutuskan untuk menelepon Cleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXEAN // completed
Teen Fiction"Coba aja kalo lu itu cowok gue, Se." Kata Alexa. Sean hanya tertawa mendengar ucapan Alexa barusan. "Gak, ah. Lu lebih kayak adek gue. Lucuu." Katanya sambil mengacak-acak rambut Alexa. Alexa hanya manyun. Yah, pasrah aja, sih, kena kakak-adek zon...