sebelas

112 4 0
                                    

Sesampainya di meja keluarga, Sean sudah dihujani dengan berbagai pertanyaan. Sean pun tidak tahu siapalah yang memberikannya pertanyaan. Yang jelas itu bukan orang tua Alexa.

"Kamu temennya Alexa?"
"Hehe, iya, om."

"Kerja apa?"
"Baru masuk kuliah, tante. Belom ngambil kerja sampingan apa-apa."

"Tinggal di mana?"
"Kosannya sih yang di kampus, tante. Kalo rumahnya di JakPus."

"Masih jomblo, gak?"
"Masih, kak."

"Gak mau jadi pacarnya Alexa?"
"Eh?-"

"Apa, sih, kak?!" Sela Alexa. Oh, ternyata itu kakak sepupunya.

Sean tertawa canggung. Tidak tahu mengapa, tetapi Alexa sedari tadi masih memegangi pergelanan tangan kanan Sean. Begitu Alexa sudah cukup Sean ditanyakan begitu banyak pertanyaan, Alexa menarik Sean keluar dari area keluarga.

"Maaf, ya... mereka lancang banget.." Kata Alexa.

Sean tersenyum. Masih senang karena tangannya dipegangi Alexa. "Lu bawa gue ke mana?" Tanya Sean ketika sadar Alexa membawanya bukan ke tempat prasmanan. "Lah gue kira mau ambil mak-"

"Salam dulu sama abang gue. Ntar abis itu, kita makan di tempat keluarga." Kata Alexa sambil terus berjalan.

Alexa dan Sean berjalan mengantri dan menaiki pelaminan, untuk bertemu dengan abangnya.

"Ehh, Lexa sama temennya!" Sapa Alex begitu bersalaman dengan adiknya.

"Nih, dia udah dateng sendiri. Puas, bang?" Tanya Alexa.

Alex tersenyum. "Belom."

Alexa heran. "Lah kok-" Baru saja mau protes, tangan Alexa sudah ditarik oleh Gita, agar tidak menyebabkan macet.

Sean mengulurkan tangannya kepasa Alex. Alex menerima tangan Sean dan menarik tubuhnya agar bisa membisikannya sesuatu. "Kalo acaranya udah selesai, lu ketemu gue dulu." Setelah itu, Sean kembali mundur, dan mengangguk sambil tersenyum. Padahal jantungnya sedang deg-degan.

Setelah selesai bersalaman, mereka berdua turun dari pelaminan, dan menuju tempat makan keluarga. Alexa mengambil sebuah piring untuk Sean. "Tuh, nasinya."

Sean mengangguk dan menuruti semua perintah Alexa. Setelah keduanya selesai mengambil makan, mereka duduk di meja lebih kecil yang berisi dua kursi.

"Lah, kok ada meja yang cuma buat berdua?" Tanya Sean.

Alexa mengangkat bahunya sambil asyik mengunyah. "Gue yang minta." Katanya. "Buat lo." Sambungnya.

Sean tersenyum memandangi Alexa yang sudah sibuk mengunyah makanannya. "Makasih."

Alexa mengangguk, tanpa memandang Sean. "Yaaa itu kan hadiah lu udah mau dateng ke sini sendirian."

"Bukan itu."

"Makanannya bukan gue yang beli, jadi jangan makasih ke gue."

"Bukan, Xa."

"Yang ngundang lu abang. Makasih ke abang."

"Alexa!" Panggil Sean sedikit lebih kencang, agar Alexa memandang matanya.

Alexa menghadap wajahnya.

ALEXEAN // completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang