senin malam
Alexa akhirnya pulang ke rumahnya setelah sekian lama. Mamanya menyuruhnya untuk membawa pergi semua barang-barang keperluannya untuk di kosan. Alexa memasukkan baju-baju yang ia rasa akan dibutuhkan di kosan ke dalam tasnya. Alexa juga membawa pergi catokan kesayangannya dari jaman SMA. Segala jenis perawatan kulit juga dibawanya pergi. Alexa merasa sudah puas dengan semua bawaannya. Baru saja ia mau menutup lemari, pengelihatannya tertuju pada sebuah dus yang terletak di bagian bawah lemari. Alexa mengeluarkan kardus itu dan duduk di lantai. Dus yang bertuliskan 'kenangan smp' pun itu lalu dibukanya. Ia tersenyum ketika melihat isi-isinya dengan sekilas. Setelah itu, Alexa berniat untuk membawa dus itu ke kosannya. Alexa mengeluarkan semua bawaannya ke ruang tamu. "Eh, bujug. Pindahan lu?"
"Paansih, Bang Lex." Jawab Alexa tanpa menengok ke si pemilik suara.
"Heh. Bang Lex kan udah ga di sini lagi. Lupa?" Tanya Bang Axel memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
"Typo." Jawab Alexa.
"Mana bisa."
"Makanya cepetan nikah, biar cepet pergi."
"Enak aja." Belanya. "Kalo abang nikah, tar abang udah gak di sini lagi. Kamu di kosan. Di rumah cuma ada mama-papa doang. Kamu tega?"
"Terus abang mau jadi jomblo sampe mati?" Tanya Alexa.
Abangnya manyun. "Gak jug-"
"Satu - kosong." Ledek Alexa, lalu lari sebelum akhirnya ia dapat ditangkap oleh abangnya.
-oOo-
Selasa siang
Karena besok masuk, akhirnya hari ini Alexa kembali ke kosan. Di antar abangnya tercinta. Karena bawaan Alexa besar, Axel tidak tega membiarkan adiknya pergi naik kereta kampus sendirian. Akhirnya, Axel menyetir mobilnya hingga depan kosan Alexa.
Alexa menelepon Naomi agar segera turun ke depan Kosan untuk membantunya membawa kardus yang dibawanya. Alexa merasa tidak nyaman karena Axel ikut berdiri menunggu tepat di belakangnya. Alexa sudah beberapa kali memohonnya agar cepat pergi, tapi Axel bersikukuh menemaninya hingga Naomi datang.
"Kenapa Lex-" Mulut Naomi segera tertutup ketika tidak sengaja melihat tatapan Axel. Axel mengenakan kaos hitam dengan jaket hitam. Ia juga mengenakan cap warna hitam. Namun, ia juga masih menggunakan hoodienya menutupi topi dan kepalanya. Begitu Naomi membuka pintu, Axel tak sadar telah memberinya tatapan tajam.
"Tolong bantuin bawa kardus, dong." Alexa mengangkat kardus yang baru saja ia taruh di lantai, dan mengopernya pada Naomi.
Naomi hanya mengangguk. Tangannya segera meraih dus itu, dan melengos masuk.
"Duluan ya, bang. Makasih, bang." Pamit Alexa.
Axel membuka hoodienya, melepas topinya, dan lalu mengenakannya pada Alexa. Setelah itu, ia tersenyum setengah sambil menepuk pucak kepala adiknya. Tak lupa, Axel juga menarik rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXEAN // completed
Teen Fiction"Coba aja kalo lu itu cowok gue, Se." Kata Alexa. Sean hanya tertawa mendengar ucapan Alexa barusan. "Gak, ah. Lu lebih kayak adek gue. Lucuu." Katanya sambil mengacak-acak rambut Alexa. Alexa hanya manyun. Yah, pasrah aja, sih, kena kakak-adek zon...