ChApTeR 35

5.6K 160 4
                                    

Bersamamu,aku seketika lupa dengan orang yang menyakitiku.

¶°°°°¶

Pagi cerah ini Alrogi sudah siap dengan penampilannya yang simple, celana jins pendek dan kaos hitam polos,dibalut kemeja hitam pitih yang sengaja semua kancing dibuka,sehingga menunjukan kaos  hitam polosnya itu,plus sepatu Vans hitam,dan tak lupa juga jambulnya yang  sengaja acak-acakan GANTENG BINGGOW!. Ia hendak pergi kerumah Revika,padahal kondisi tubuhnya belum vit.

"Mau kemana gi?"tanya Alvaro sang papa,ia sedang menghisap rokok,dan duduk di kursi,dihalaman depan rumah.

"Hmm rumah Revika"jawab Alrogi sambil mengikuti papanya,dan duduk dibangku sebelahnya,lalu mengambil kotak rokok dan membawa satu batang rokok,lalu ditempelkan di mulutnya.

"Mau ngapain?"tanya Alvaro kembali. Ia menatap anaknya yang sedang merokok,hobinya sama persis seperti dirinya sejak SMA pikir nya. Alvaro tak marah melihat Alrogi merokok,karena menurutnya merokok memang enak dan menenangkan.

"Minta sumbangan"Alrogi berucap datar,Alvaro terkekeh.

"Oh,Mau ngapel ya lupa"Alvaro tertawa renyah. Alrogi hanya diam.

"Jangan naik motor! Luka kepala kamu belum kering!"peringat Alvaro. Alrogi hanya mengangguk mantap. Lalu bangkit dari duduk.

"Ogi berangkat pa!"Alrogi menyalimi Alvaro dan berlalu pergi ke mobil dengan tangan yang masih menghisap rokok.

"Tin..tin"Alvaro hanya mengangguk.

"Emang bener anak gak akan jauh beda sama bapak nya,tapi gak deh anak gue dingin,gue anget kayak kopi ini"Alvaro meracau sendiri,sambil menguyup kopinya.

Diperjalanan Alrogi bersenandung kecil menikmati alunan musik. Jalan tidak macet,untung,pikir Alrogi. Ia berniat mampir ke suatu tempat,yaitu Gramedia,toko aksesoris handphone,dan kesupermarker untuk apa ke supermarket? Untuk apa lagi jika bukan membeli sesuatu.

Alrogi memarkirkan mobil nya diparkiran Gramedia, banyak sorot mata yang menatap Alrogi kagum.

Ia memasuki Gramedia dan membeli beberapa buku. Alrogi mengambil 3 buah buku,2 fiksi remaja,dan 1 buku lagi motivasi.

"Jadi 275 ribu kak, eh kak, bang,kok bang si,mas ah gak cocok,mending sayang aja"goda pelayan itu,Alrogi bergidik ngeri,ia hanya acuh dan memberikan uang pas nya lalu berlalu pergi mengambil buku yang ia beli tanpa memakai kantong.

"Godaan orang ganteng!"gumam Alrogi,dengan nada percaya dirinya, ya meski memang Alrogi ini tampan sekali. Ia memasuki mobil, lalu menyimpan buku itu di jok samping.

15 menit Alrogi sampai,setelah ia membeli earphone untuk Revika,dan rokok untuk dirinya.

Saat hendak masuk,tiba-tiba pintu terbuka,muncullah wanita dan laki-laki paruh baya,yang sudah rapih dengan pakaiannya.

"Eh Alrogi"teriak wanita paruh baya itu dan langsung memeluk Alrogi.

"Mami"Alrogi sedikit gugup. Sintia melepas pelukannya.
"Baru saja kita akan kerumah kamu"ucap Ardian,Alrogi hanya tersenyum tipis.

"Yaudah sana,mami sama papi kerumah kamu aja,mau silaturahmi,lagian Revika juga gak ikut"jelas Sintia,Alrogi hanya mengangguk faham.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang