ChApTeR 65

4.1K 122 16
                                    

Cinta itu perjuangan. Salah satunya adalah ketika seseorang betapa sulitnya berjuang untuk mempertahankannya.

¶°°°°¶

Hari esoknya setelah acara Steven dan Raisa menikah. Alrogi ditelpon sekretarisnya bahwa ada acara meeting penting dadakan siang ini. Alrogi mencoba untuk menghandelnya tapi clientnya tidak mau,Alrogi mencoba agar bisa diganti  dahulu,tapi clientnya  tetap ingin bertemu langsung . Dengan berat hatinya Alrogi kembali ke Malang. Ia sekarang berada dibandara diantar Revika.

"Jaga diri baik-baik!"peringat Alrogi. Revika hanya mengangguk-ngangguk menahan rasa sedihnya.

"Jangan buat aku khawatir!"peringat Alrogi lagi. "Iya!"senyum Revika. Alrogi mengusap puncak kepala Revika dengan lembut. Dan berlalu masuk, karena penerbangan sebentar lagi.

Revika berbalik badan dan hendak pulang,tapi tiba-tiba ada 2 tangan melingkar dilehernya. Revika terhentak.

"Aku gak jadi pulang aja!"bisik Alrogi. Revika kaget bukan main. Maksud kekasih nya ini apa.

"Kenapa gak jadi?"
"Aku tau kamu masih rindu!"ucap Alrogi  berbisik sambil meniup daun telinga Revika yang membuat si empunya geli-geli gimana:v.

"Geli tau!"kesal Revika sambil melepaskan kalungan tangan Alrogi dilehernya. Lagian ia malu juga menjadi bahan sorotan ditengah-tengah gedung bandara.

"Hmmm"gumam Alrogi. Sambil menarik bahu Revika agar bisa berada dirangkulannya.

"Cepet kesana! Itu mau terbang!"titah Revika. Alrogi hanya menggeleng kecil.

"Ihhhh!!"kesal Revika. "Kerjaan kakak lebih penting sekarang!"

"Kamu lebih penting juga kok!"ucap Alrogi santai.

"Kakak kerja yang bener,biar bisa kita cepet..."ucap Revika terpotong. 'mampus! Ngomong apaan sih Lo Vik!!!'

"Apa?"tanya Alrogi sambil mengangkat satu alisnya.

"Aemmmm..... Eh itu tuh 5 menit lagi mau terbang! Cepet!" Alrogi yang sadar langsung memeluk Revika dan berlari masuk menuju gerbang pesawat.

"Untung.!!"lega Revika.

Revika segera pergi menuju sekolahannya menaiki taksi. Masih jam 6 mungkin ia akan sampai sekitar jam 7.

Ia usek-usekan mencari posisi nyaman agar bisa terlelap sekejap. Tak terasa sudah 1 jam sebentar lagi ia akan sampai. Revika merapikan seragam sekolahnya serapih mungkin. Raisa? Ia meliburkan diri selama 3 hari dengan alasan ijin acara keluarga agar tidak ada yang curiga juga.

Setelah sampai disekolah ia melihat murid -murid berkeliaran tidak jelas,ia melihat logo baju sekolahnya berbeda. Apa ini bebas? Ada rapat? Atau bagaimana? Revika bingung sendiri.

Revika melirik kanan kiri. Ia melihat murid yang memakai jas OSIS,didekat gerbang ia yakin itu ketua OSIS sekolahnya."Eh woy ketos!"panggil Revika keras tepat didepan punggungnya yang tinggi itu.. Ketua OSIS itu menoleh. "Apa?"

"Ada apa ini? Libur sekolah?"tanya Revika to the point'. Ketua OSIS itu mendelik. "Libur terusss yang Lo pikirin,,Gak libur!. Cuman bebas aja. Sekarang ada ajang pembukaan acara turnamen antar sekolah,masa Lo gak tau!"

Revika ber-oh tia. "Oh bebas... Lah emang gue gak tau dan gak mah tau juga udah ah gue mau meliburkan diri aja."

"Absen berlaku!"ketus ketua OSIS itu. "bodo amat!!!"ledek Revika dan berlalu keluar sekolah.

"Judes amat jadi ketua OSIS!"dumel Revika. Ia menunggu dihalte sambil bergelayut manja dengan pikirannya.

"Neng,angkot!!"teriak sang supir angkot itu dihadapan Revika.
Revika mendongak.

Ia menunggu taksi tapi tidak ada juga. Di angkot juga kosong,hanya ada 2 penumpang. Tak ada salahnya juga kan? Sekalian menghemat uang. Meski Revika dalam hidupnya tidak akan kekurangan uang:v.

"Iya pak!"ucap Revika dan segera masuk kedalam angkot.

"Eh neng!"ucap ibu-ibu itu ramah. Revika hanya tersenyum tipis. "Sekolah dimana neng?"tanya ibu-ibu itu.

"Sekolah Harapan Riatta Bu!"sopan Revika.

"Oh sekolah elit itu. Tumben anak sekolahan itu naik angkot, biasanya mereka dijemput,naik taksi. Atau gak ojek onlen."cerocos ibu-ibu itu. Revika bingung sendiri harus jawab apa. Ia hanya bisa nyengir-nyengir.

20 menit berlalu. "Mang diperumahan depan!"ucap Revika. "Blok mana neng? Biar Amang anterin aja sampai depan rumah!"ucap supir angkot itu. Revika menggaruk kepalanya.

"Eh iya deh mang boleh. Blok ***"mobil itu sampai didepan rumah Revika.

"Mari!"pamit Revika. Ibu-ibu yang ada didalam mengangguk tersenyum tulus."Ini mang!"ucap Revika sambil memberikan uang berwarna biru.
"Ini kembaliannya neng!"

"Gak usah mang. Makasih!"Revika berlari masuk kedalam.
"Alhamdulillah rejeki!"ucap syukur supir angkot itu.

¶°°°°¶

Alrogi merebahkan dirinya dikasur. Ia baru sampai. "Aduh lega banget!"ucap Alrogi sambil memejamkan matanya sekejap.

Alrogi bersiap kekantornya karena sebentar lagi ia ada meeting penting.

Revika setelah mandi dan mengganti pakaiannya. Ia berpikir sejenak ia bingung sendiri apa yang ia pikirkan.

Ia menekan tombol-tombol teleponnya.

"Oh iya papi kak Ogi!"

"Assalamualaikum!"
"Waalaikum salam!"

"Pi boleh tanya? Kalau turnamen di skolah sampai kapan?"

"Oh iya! Papi lupa bilang. Turnamen seminggu Rev,sekolah bebas kok. Tapi absen berlaku."Revika cemberut, absen-absen menyebalkan.

"Emm aku pengen ke malang boleh gak pi?"ijin Revika. Sesekali ia yang harus kesana ia juga belum pernah kesana. Cinta itu butuh perjuangan,pikir Revika :v
"Boleh dong!,asal kamu dibolehin sama orang tua kamu!"Revika mangap dengan senangnya.

"Yaudah ya Pi assalamulaikum!"

*Tutt...tuttttttttt

Revika jingkrak-jingkrak diatas kasurnya dan berlari kesana kemari bingung sendiri saking apa yang harus ia lakukan.saking senangnya .

________
Maap ya gini dulu. Udah lama gak update gak enak banget. Lagi sibuk banget, ini juga dipaksa nyempetin,susah nyari mood nulis lagi. Minal Aidzin walfaidzin ya teman-teman:). Nanti update lebih seru deh pasti insyaallah.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang