ChApTeR 50

4.1K 129 2
                                    

LDR itu menyenangkan. Namun ketika terasa rindu yang berat,ingin bertemu itu adalah hal sulit.

¶°°°°¶

"Apaan sih Sa. Gue masih ngantuk. Tengah malam gini Lo telpon? Gue lagi mimpiin kak Ogi tau! Udah ah!"cerocos tanpa sadar dan menaruh handphone nya disamping.

Alrogi yang mendengar cerocosan Revika mengerutkan keningnya. Memang sih salah,lagian ia menelpon tengah malam begini. Alrogi frustasi dibuatnya,ia bingung. Apa ia harus menolong anak clientnya dengan membiarkan Revika mati cemburu. Atau membiarkan anak clientnya terus menangis menangis tanpa henti,dan terus mengalami depresi kecil. Alrogi tak tega juga.

Flashback on
"Kamu yang kemarin itu dibandara kan?"tanya client Alrogi sedikit meninggikan suaranya. Alrogi menatapnya,dia ingat. Clientnya ini bapak dari wanita yang bernama bela bela itu.


"Iya"singkat Alrogi.

"Saya sangat bersyukur bisa bertemu kamu lagi"ucap clientnya tersenyum. Alrogi mengerutkan keningnya. Semua yang ada disana pun sama.

"Oh iya nama saya,Berlian Nathalia. Bisa panggil saya Pak Berli. Nanti saya ingin berbicara berdua dengan kamu Alrogi bisakan?" Alrogi mengangguk samar. Semua yang disana makin dibuat bingung.

"Sudah! Sudah! Ayo mulai!"ucap Berlian membuang suasana yang canggung.

Semua hanya mengangguk dan memulai acara meeting tersebut.

2 jam berlalu,sekarang Alrogi sedang berada dikantin kantor,bersama clientnya.

"Jadi ada apa pak?"tanya Alrogi ramah dengan senyum canggung.

"Kamu tolong bantu saya boleh kan?"Alrogi mengerutkan keningnya.

"Kamu tau anak saya yang bilang kamu belalang?"Alrogi mengangguk mantap,lalu mengambil kopinya dan meminumnya sedikit.

"Anak saya sedang mengalami depresi kecil. Karena ditinggalkan orang yang ia sayangi atau kekasihnya entahlah. Inipun begini,karena Saya terlalu mengekang dia. Dan tidak memperbolehkan dia dekat dengan laki-laki lain,kecuali saya. Dan saudara terdekatnya. Saya takut kehilangan anak saya satu-satunya ini. Saya tidak ingin ditinggalkan juga oleh mutiara saya."ucap berlian lirih.

"Suatu, Disaat anak saya merengek ingin keluar sekitar jam 10 malam,saya melarang dia sampai dia mengurung dikamar 2 hari tidak keluar. Waktu itu saya membiarkan dia mengurung sendiri dikamarnya. Tiba-tiba hati saya merasa tidak tenang dan akhirnya saya terpaksa mendobrak kamarnya. Dan saat itu saya melihat anak saya duduk dilantai dengan sambil memegang kepalanya.
Saat saya menghampirinya,dia langsung pingsan. Saya membawa dia kerumah sakit dan dokter mengatakan bahwa kepala bela terbentur. Dan dokter mengatakan lagi Dia akan sedikit kehilangan memorinya."jelas Berlian panjang lebar. Alrogi hanya diam mencerna semua perkataan Berlian dengan fokus.

"Anak saya kehilangan memorinya dengan lupa nama siapa kekasihnya yang dicari. Yang dia ingat hanya belalang. Mukanya pun dia bilang ingat tak ingat, jadi saya bingung dibuatnya.
saya sudah mencari kesekolah nya siapa yang dekat dengan Bela. Tapi semua tidak ada yang tahu. Karena mungkin Bela sengaja menutupinya dari temannya. Entahlah.."lanjut Berlian setelah itu meminum air tehnya.

"Jadi? Intinya?"tanya Alrogi.

"Kamu mau kan bantu saya? Untuk jadi belalang anak saya? Saya mohon! Dia merengek ingin bertemu kamu lagi!"

"Saya punya kekasih!"jawab Alrogi datar.

"Tapi saya sangat meminta bantuan. Bisakan? Saya mohon!! Jika kamu bersiap bantu saya,tolong beritahu saya dimeeting lusa!" Ucap Berlian memelas.

Alrogi hanya diam dan berpikir-pikir kembali. "Oke,Nanti saya putuskan dimeetin lusa saja. Saya permisi!"ucap Alrogi dan beranjak pergi.

Flashback off

Alrogi kewalah bingung. Meski masih ada waktu besok tapi Alrogi tetap kepikiran. Waktu sudah menunjukan jam 2. Alrogi terdiam dibalkon apartemen sambil menghisap rokoknya.

Ia memutuskan untuk menelpon Revika,ia sungguh rindu pada kekasih mungilnya itu.

"Halo sayang!"ucap Alrogi lembut. Tak ada suara dari Revika. Alrogi berucap kembali. "Sayang?"

Revika yang sedang tertidur sambil mengangkat telponnya,tiba-tiba terbelak kaget.

"KAK OGI!"pekik Revika. Ia langsung duduk dan merapihkan rambutnya,kemudian mengambil kacamatanya.

"Aku rindu"ucap Alrogi lebay.

Revika hanya tersenyum tipis. "Aku ngga!"ucap Revika enteng.

"Hem?"

"Kenapa?"

"Terus tadi yang tiba-tiba matiin telpon gara-gara mimpinya keganggu siapa?"goda Alrogi dengan tangan menghisap rokoknya.

"Haa? Siapa?"kening Revika berkerut.

"Kamu!"

"Kapan? Ah ngehalu terus kamu kak!"elak Revika.

"Aku gak bohong!"ucap Alrogi sedikit gregetan.

"Siapa bilang bohong?"tanya Revika.

"Gak ada yang bilang bohong!"ketus Alrogi.

"Oh gitu.. yaudah!"jawab Revika cuek.

"Sayang!!"rengek Alrogi.

"Apa?"

"Kamu 2 hari ini liat Steven gak?"

"Oh kak Stev. Kata Raisa sih dia 2 hari ini juga sama sibuk. Kaya kak Ogi kuliah sambil ngurus perusahaan. Kenapa?"

"Aku rindu dia!"

"Tadi katanya rindu aku!"geram Revika.

"Cie pengen dirinduin"goda Alrogi.

"Tau ah. I love you!"

Tut .tutt...

Alrogi tersenyum,Menatap langit. Revika memang obat penenang untuk dia,bisa membuat dia melupakan sedikit masalah dan kekeliruannya.

"Hemm.. 5 hari lagi gue pulang"ucap Alrogi tak sabaran.

________
Hay. Apdet. Seneng kagak? Bosenin yah? Maapin aku. Karena ini juga saya mikir dan cari moodnya susah banget. Thanks yang udah baca.vote. Coment biar bisa cepet update. Thank.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang